Amri Warga Banyuasin Tewas Diterkam Buaya

0
314

Kliksumatera.com, BANYUASIN- Sungguh Naas nasib yang dialami Amri (55) warga Desa Sungai Semut, Kecamatan Makarti Jaya Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. Dirinya tewas seusai diterkam buaya muara, pada saat tidur di Spedboad bersama kedua temannya Yasiman (28) dan Suwarno (37) bersama-sama tengah menjaga alat berat berupa eksavator milik Suwarno yang tengah membuka lahan baru.

Kepala Desa Sungai Semut Herman Andhaq (42) menerangkan kepada wartawan, dirinya ikut serta mengevakuasi korban, berhubung lokasi kejadian sangat jauh dari pemukiman warga terutama Puskesmas, karena terlalu banyak mengeluarkan darah dari luka bekas terkaman buaya akhirnya Amri yang merupakan seorang duda tersebut menghembuskan nafas terakhir.

“Korban ini sehari-harinya adalah seorang petani, namun korban sering mencari seseran yaitu menjaga alat eksavator. Kejadian di Daerah Solok Batu Air Saleh, waktu kejadian tengah malam sekira pukul 01.00 WIB,” ujarnya.

Lanjut dia, menurut saksi mata yang merupakan rekan kerja korban yang tengah menunggu alat berat, almarhum terbangun ketika mendengar ada suara anjing menggonggong di dekat eksavator. Mendengar gonggongan anjing tersebut korban langsung keluar dari Spedboad.

“Korban baru saja keluar dari Spedboad, tiba-tiba saksi mata yaitu Suwarno dan rekannya Yasiman kaget saat mendengar ada teriakan histeris dari korban. Setelah dilihat ternyata korban sudah diterkam buaya,” jelasnya.

Senada dikatakan Suwarno yang merupakan teman korban, awalnya dirinya dan temannya Yasiman sempat panik dan meninggalkan korban yang tengah merenggang nyawa dari terkaman buaya.

“Setelah berlari beberapa meter tiba-tiba saja kami sadar bahwa ada teman kami yang tengah merenggang nyawa, dengan sepontan kami kembali dan langsung menyerang buaya tersebut dengan tombak dan peralatan seadanya,” ungkapnya.

Masih kata Sawarno, mungkin karena di gempur habis-habisan akhirnya korban dilepaskan buaya tersebut dan pergi meninggalkan korban. ‘’Setelah jasad korban berhasil kami amankan, kami pun langsung meminta pertolongan terutama Kepala Desa. Sekira pukul 03.30 WIB kades dan warga yang lain datang memberikan pertolongan. Tepat pukul 05.00 WIB korban menghembuskan nafas terakhir karena kehabisan darah,” ungkapnya sembari berlinang air mata menyesali kejadian tersebut.

Laporan : Nasir/Herwanto
Editor/Posting : Imam Ghazali

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here