Gubernur Sumsel Bersama Bupati Banyuasin Lakukan Panen Raya di Desa Tebing Abang

0
311

Kliksumatera.com, BANYUASIN- Gubernur Sumsel H Herman Deru SH MM Bersama Bupati Banyuasin H Askolani Jasi SH MH melakukan panen perdana padi sawah lebak di Desa Tebing Abang, Kecamatan Rantau Bayur, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Sabtu (03/10/20).

Panen perdana padi sawah di Desa Tebing Abang ditandai dengan pemotongan padi secara simbolis, didampingi Bupati Banyuasin, DPRD Banyuasin, Dandim/0430 Banyuasin, dan Forkompinda.

Bupati Banyuasin, H Askolani SH MH mengatakan, petani di Desa Tebing Abang Rantau Bayur ini memanfaatkan lahan rawa lebak dimana mereka bertani dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Beda dengan lahan pasang surut di wilayah transmigrasi, mereka menanam dengan tujuan untuk menjual sehingga perkembangannya sudah maju.

Askolani berharap petani di Rantau Bayur mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat dan seluruh perangkat daerah, karena untuk saat ini saja sudah banyak padi yang dihasilkan, apalagi sudah didukung secara penuh.

“Di sini masih menggunakan cara tradisional, panen masih memakai alat ani, mereka juga ingin panen dengan alat modern. Kalau dibantu Pemprov, DPRD, dan kementrian bisa berubah. Padi sudah tanam 4 bulan bisa panen, potensi alam luar biasa,” harapnya.

Sementara, Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan sangat mengapresiasi para petani dan pemerintah kabupaten yang mengubah lahan lebak menjadi sawah yang menghasilkan padi. “Panen kali ini menghasilkan 5,8 ton padi per hektare, terima kasih panen ini hasilnya sangat baik,” ujarnya.

Menurut Deru, pemerintah memang sudah seharusnya membantu para petani, terutama dalam produksi, sehingga hasil keuntungan yang didapat petani menjadi lebih besar.

Misal panen ini menghasilkan 5,8 ton gabah kering setiap hektar, kalau digiling hasilnya 3,5 ton beras, kemudian kalau dijual dengan harga Rp 10 ribu per kilogram, hasil yang didapatkan Rp 35 juta. Hal ini belum dipotong ongkos lain sehingga bersihnya sekitar Rp 10 juga selama satu kali panen.

“Ada efisien dalam produksi, dan itu pemerintah yang membantu agar ini jadi murah biayanya. Petani harus jadi pengusaha, kewenangan kita mempermurah dan hemat biaya sehingga keuntungan lebih besar,” tandasnya.

Laporan : Herwanto
Editor/Posting : Imam Ghazali

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here