Lampung Kaya Berkah Transportasi, Berkah Infrastruktur, Layak Jadi Ibu Kota Negara

0
521
Rektor ITERA Prof Ir Ofyar Z Tamin MSc PhD memaraf Petisi Dukungan Lampung Ibu Kota Pemerintahan RI, disaksikan oleh Ketua dan Sekretaris Tim DKI Lampung Andi Desfiandi dan Ary Meizari Alfian, 18 Juni 2019. (foto: ist)

Kliksumatera.com, BANDARLAMPUNG – Komitmen dukungan dan kontribusi positif yang diberikan oleh Rektor Institut Teknologi Sumatera (ITERA) Prof Ir H Ofyar Zainuddin Tamin MSc Eng PhD bagi segala upaya semua pihak pelaku sejarah dan barisan pendukung perjuangan kolektif pengusulan kajian ilmiah kesiapan dan kelayakan Lampung yang termasuk zonasi geospasial Sumatera bagian timur sebagai alternatif calon lokasi ibu kota pusat pemerintahan negara RI pengganti DKI Jakarta, notabene terafirmasi “bulat hati”.

Rektor ITERA Prof Ir Ofyar Z Tamin MSc PhD saat jadi narasumber FGD DKI Lampung II ITERA, Selasa 3 Oktober 2017. (foto: ist)

Hal tersebut dibuktikannya satu bulan silam. Tanpa reserve kontan mengiyakan, langsung memaraf lembar Petisi Dukungan Lampung Ibu Kota Pemerintahan RI dengan disaksikan inisiator FGD DKI Lampung sekaligus Ketua Harian, Dr H Andi Desfiandi Alfian SE MA, dan Sekretaris Harian Tim DKI Lampung H Ary Meizari Alfian SE MBA, 18 Juni 2019 lalu.

Dalam foto unggahan Ary di grup ofisial FGD DKI Lampung saat itu, wajah rektor kelahiran Medan 23 Agustus 1958 pengampu makalah sistem infrastruktur terkaitan dengan sistem logistik nasional (Sislognas) dan makalah konsep pengembangan sistem transportasi pendukung program Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) itu tampak cerah.

Guru Besar Rekayasa Transportasi Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini sosok penting pengayaan referensi kajian ilmiah kesiapan Lampung sebagai alternatif calon lokasi ibu kota pusat pemerintahan negara dari aspek potensi prima dan catu daya kapasitas dan kapabilitas ketersediaan, aksesibilitas, bentang kendala termasuk load factor hingga ‘siap tempur’ trimatra infrastruktur transportasi darat, laut, dan udara.

Diwakili presentasi Ketua Jurusan Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan ITERA Dr Rahayu Sulistyorini ST MT dua tahun lalu, diksi seksi diperkenalkan salah satu pakar transportasi publik terkemuka Asia Tenggara itu dalam FGD Kajian Kesiapan Lampung Alternatif Ibu Kota Pemerintahan RI, di Hotel Emersia, Bandarlampung, 15 Agustus 2017.

Dalam FGD dimoderatori Pemimpin Redaksi duajurai.co Juwendra Asdiansyah dan Ketua Badan Pekerja CeDPPIS Muzzamil itu, Team Leader Proyek Pengembangan Kereta Api Bandara Soekarno Hatta sampai Jakarta hasil kerja sama PT Kereta Api Indonesia dan Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri/LAPI ITB ini menyebutkan bahwa Lampung (kaya) berkah transportasi.

Diksi senada, Lampung berkah infrastruktur, kembali dipertegasnya pada 3 Oktober 2017, saat berbicara dalam FGD DKI Lampung II bertema serupa di kampus dipimpinnya, di Ruang Aula Lt 3 Gedung C LPPP ITERA, Jl Terusan Ryacudu, Jati Agung, Lampung Selatan. Alumnus S1 Teknik Sipil ITB (1982) itu bertindak selaku tuan rumah, tiga hari jelang puncak Dies Natalis ke-3 yang banjir tokoh nasional hadir, 6 Oktober 2017.

Dari Wakil Presiden Drs HM Jusuf Kalla (JK), Ketua MPR Dr (HC) Zulkifli Hasan SE MM, Menteri PPN/Kepala Bappenas Prof Dr H Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro SE MUP PhD, hingga Menristekdikti Prof Drs H Mohamad Nasir Ak. MSi PhD.

Sebelum menyampaikan orasi ilmiahnya, Rektor ITERA menganugerahi Wapres JK Penghargaan Adi Yasa Mahatama ITERA, selain Penghargaan Adi Karsa Utama kepada Menristekdikti M Nasir dan Men-PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, saat itu.

Ofyar, peraih gelar Magister of Science Engineering pada bidang Transportation Planning and Modelling, Imperial College-University College London, University of London, London; (1985) ini memperoleh gelar PhD di almamater yang sama (1988).

Bersama Rektor ITB Prof Dr Ir Kadarsyah Suryadi DEA dan Rektor Institut Teknologi Kalimantan/ITK (saat itu) Prof Sulistijono DEA, peraih penghargaan Departemen PU usai lulus cumlaude pada Program Diploma Bidang Rekayasa Jalan Raya ITB (1984) ini turut jadi delegasi perwakilan Pemerintah Indonesia dipimpin oleh Wapres JK dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Iptek Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Astana, Kazakhstan, 10-11 September 2017.

Di sela KTT dibuka Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev itu, pada pidatonya di urutan ke-7 dari 20 kepala negara plus tamu khusus Presiden Venezuela Maduro, Wapres JK selain mengusulkan program unggulan dan beasiswa ke negara anggota OKI serta pentingnya kerja sama antar “Center of Excellence” mengingat sedikitnya ilmuwan Islam peraih Nobel hingga butuh perkuatan demi pemajuan dunia Islam lewat sains dan teknologi, juga ditawari Presiden Nursultan kerja sama bilateral strategis terkait rencana program pemindahan ibukota negara yang tengah dikancah Indonesia.

Pertemuan JK-Nursultan 10 September 2017 usai pembukaan acara di Independen Palaca Astana itu akhirnya jadi istimewa. Melansir Okezone.com (10/9/2017), selain menawarkan partisipasi bank-bank syariah Indonesia dalam pengembangan sektor finansial di Astana, JK ditawari balik jasa baik Nursultan berbagi pengalaman tentang pemindahan ibu kota negara jika dibutuhkan Pemerintah Indonesia, selain menawarkan pemanfaatan jaringan KA Astana-China guna mengatasi kendala transportasi dan geografi (Kazakstan negara tanpa pelabuhan).

Negara eks Uni Soviet ini terbukti sukses membangun ibu kota negara pengganti Almaty, saat keuangan negara tengah kritis. Bergaya arsitektur mengadopsi Mediterania, Rusia, Eropa dan China, Astana disulap jadi kota futuristik, identik dengan jalan serba lebar –salah satunya ruas jembatan cantik mirip di Semanggi, Jakarta.

Kembali ke Ofyar, yang disebut redaksi portal resmi Alumni Sipil ITB (ALSI) –perkumpulan alumni pertama di ITB bahkan sebelum Ikatan Alumni ITB berdiri– sebagai salah satu insinyur terbaik bangsa dalam bidang transportasi ini, figur ‘kenyang’ penghargaan.

Sebut saja, Reuben Smeed Prize untuk makalah terbaik pada The 20th Annual Conference of the Universities Transport Studies Group (UTSG), London (1988); Henry Spurrier Award dari The Chartered Institute of Transport (CIT), London (1988); Yokohama Prize untuk makalah terbaik pada The 5th World Conference on Transport Research (WCTR), Yokohama (1989); dan HPJI Gold Medal Award 2007 dari Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI).

Secara kepakaran, “dukungan Profesor Ofyar adalah ikhtisar sekaligus ikhtiar besar bagi DKI Lampung sebagai ‘astana bangun’ Bumi Lampung di Sumatera, bagi perwujudan Visi Indonesia 2045 berbasis Indonesia centris dalam pengertian yang seutuh-utuhnya, selengkap-lengkapnya, sebagaimana amanat Kepala Negara Presiden Joko Widodo,” ujar Ketua Tim DKI Lampung Andi Desfiandi via sambungan telepon dari Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (16/7/2019) petang kemarin, menanggapi kembali afirmasi dukungan Rektor ITERA Ofyar Z Tamin.

Laporan : Muzzamil
Posting : Imam Ghazali

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here