Pembangunan Kamar Pemandian Mayat di RSUD Rupit Gunakan Dana Covid-19

0
378

Kliksumatera.com, MURATARA- Ternyata pembangunan kamar tempat pemandian mayat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rupit, diambil dari dana penanganan Covid-19. Hal ini dikatakan oleh pejabat pembuat komitmen (PPK) pembangunan kamar tempat pemandian mayat di RSUD Rupit, Indra, Selasa (12/5/2020).

“Anggarannya dari dana Covid-19 sebesar 200 juta rupiah (PL), hari ini papan plang proyek sudah dipasang,” katanya.

Saat ditanya apakah bisa dana Covid-19 dibangun kamar tempat pemandian mayat, Indra menjelaskan sekarang ini logikanya kalau belum ada tempat pemakaman saja boleh dibuat untuk Covid tersebut.

“Sekarang kalau ada orang yang meninggal karena Covid dan kita bebas menempatkannya, jadi orang yang meninggal karena Covid ini harus dipisahkan dengan orang yang meninggal karena bukan Covid nanti tertular semua. Jangankan untuk Covid semacam itu, yang semprotan saja termasuk untuk Covid juga. Luas kalau untuk penanganan Covid ini, apalagi sudah berhubungan dengan rumah sakit,” jelasnya.

Saat ditanya apakah pembangunan tersebut memggunakan dana APBD atau dana DAK, Indra mengaku tidak mengetahui secara detail anggaran mana yang digunakan.

“Nah tidak tahu juga saya CV apa yang borongnya, yang jelas pekerjaan itu kepunyaan Karomah. Pembangunan tersebut kebijakan dari pemerintah Kabupaten Muratara bahwa untuk penunjang masalah Covid ini apa saja, kalau mau jelasnya langsung ke ibu Dirut RSUD nya,” tegasnya.

Sementara itu pemberitaan sebelumnya mengatakan pembangunan kamar tempat pemandian untuk mayat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rupit diduga proyek siluman. Pasalnya pembangunan kamar tempat pemandian mayat yang sudah memasuki tahap finishing tersebut tidak ada papan plang proyeknya.

Hasil pantauan wartawan koran ini di lapangan, pembangunan kamar tempat pemandian mayat yang berukuran 4 x 4 meter tersebut tidak jelas siapa pihak ketiga yang mengerjakannya.

Aan, pengawas lapangan pembangunan kamar tempat pemandian mayat di RSUD Rupit mengaku tidak tahu siapa pemilik proyek dan CV apa yang mengerjakannya.

“Saya hanya ditugaskan oleh pihak pemborong untuk memantau pekerjaan dan kekurangan material,” akunya, Senin (11/5/2020).

Sementara itu, Direktur RSUD Rupit dr. Herlina saat ditemui dan dikonfirmasi terkait pembangunan kamar tempat pemandian mayat di RSUD Rupit sempat terdiam kemudian mengatakan nanti dulu dirinya akan tanyakan kepada PPK kegiatan. “PPK kegiatannya Pak Indra dari PU,” katanya singkat saat itu.

Laporan : Junaidi
Editor/Posting : Imam Ghazali

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here