kliksumatera.com

Akibat Kontak Dua Dokter Positif Corona, 360 Ditracking

Kliksumatera.com, LUBUKLINGGAU- Juru bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Lubuklinggau, dr Jeanita Sri Purba, menuturkan untuk penularan virus Corona (Covid-19) bisa dilakukan kapan saja, oleh karena itu warga Kota Lubuklinggau, Kabupaten Musi Rawas, Kabupaten Muratara, harus tetap waspada.

“Untuk pasien yang meninggal di Kabupaten Muratara, melalui uji laboratorim hasilnya negatif corona (Covid-19), namun bukan berarti akhirnya kita berleha-leha (santai). Tetapi, ada hal yang mesti kita waspadai terhadap penyakit almarhum. Sehingga sebagaimana posedur protokol, penyakit almarhum harus tetap kita waspadai,” ujar Jeanita, di Posko percepatan penanganan Covid-19, di Kota Lubuklinggau, Jumat (17/4/2020).

Ia juga mengimbau, agar masyarakat untuk tetap selalu di rumah, cuci tangan, dan jaga jarak. “Jarak yang saya rekomendasikan saat ini tidak hanya satu meter, secara horizontal, empat meter, secara vertikal, delapan meter. Oleh karena itu, semua wajib pakai masker, masker yang kita izinkan harus tiga lapis, untuk petugas kesehatan dan pasien harus menggunakan masker bedah,” jelasnya.

Mengenai konfirmasi kasus dua dokter positif Corona, kata dr Jeanita, sedang kita tracking (pelacakan) data-data siapa saja yang kontak dengan beliau, dua dokter tersebut.

“Seluruh yang kita tracking dari tanggal 3 sampai 13 April hingga kasus itu mencuat di rumah sakit swasta, itu jumlahnya hampir menyentuh 360. Jadi saya minta tolong sekali jangan untuk ditakuti, tetapi ayo jaga, dan kami akan lakukan pendataan. Untuk ke depan, puskesmas akan lakukan pedataan,” ungkapnya.

“Kami akan menyaring lagi, siapa-siapa yang akan Rapid Test, itu adalah orang-orang kontak erat dalam waktu tersebut dan tidak punya penyakit lain. Bahwa orang-orang yang di-Rapid Test, memang betul-betul orang yang memiliki SOP (Corona). Jadi tidak semua orang Rapid Test,” tambahnya.

Lebih lanjut dijelaskannya, kedua dokter tersebut sudah menggunakan APD lengkap. Jadi kami berusaha mentracking, apakah atau didapat dari mana sumber kontaknya, belum ketahui.

“Tetapi, kami sudah berpikir dari meninggalnya almarhum di Kota Lubuklinggau, itulah yang ditracking. Siapa-siapa yang kontak, sejak kapan ia datang disalah satu rumah sakit yang lain. Masyarakat tetap tenang, karena masih ada tenaga kesehatan yang terus menelusuri,” pungkasnya.

Laporan : Shandy/Ian
Editor/Posting : Imam Ghazali

Exit mobile version