Kliksumatera.com, MURATARA- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) memperingati Hari Pers Nasional (HPN) bersama insan pers, Kamis (13/2) sore.
Kegiatan diawali dengan perkenalan satu persatu insan pers kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab dan pemotongan tumpeng serta diakhiri dengan foto bersama antara seluruh Komisioner dan staf KPU Muratara dengan awak media.
Ketua KPU Muratara, Agus Mariyanto mengatakan salah satu pilar demokrasi adalah media. “Dengan adanya undang undang nomor 40 tahun 1999 tentang pers, kawan-kawan media hari ini sangat luar biasa untuk mengakses berita, untuk memperoleh informasi baik dari lembaga pemerintahan, lembaga, yayasan dan sebagainya. Karena pers sebagai sarana untuk mendidik, mengembangkan dan memberikan informasi bagi masyarakat kita,” katanya.
Menurutnya, dalam sejarah perjuangan bangsa media merupakan opertunitas sebagai garda terdepan untuk melakukan perlawanan pada waktu itu. “Ketegangan di Timur Tengah misalnya media lah yang bisa menyampaikan informasi kepada kita. Hari ini kecanggihan media dan profesi jurnlis sudah seperti profesi individu. Contoh, orang hari ini dengan media sosial dengan fecebooknya, dengan instagramnya sudah menjadi jurnalis langsung untuk kejadian yang dia lihat dan itu menjadi sumber bagi pihak-pihak terkait. Di sisi lain misalnya, ada mediasi memantapkan berita misalnya, justru diabaikan padahal itu yang lebih bisa dipertanggungjawabkan tentang pemberitaannya,” paparnya.
Ia mengatakan hoax itu terjadi apabila orang mengatakan apa, kepada siapa, melalui media apa dan dampaknya apa.
“Soal siapa mengatakan apa, melalui media apa, kepada siapa tidak menjadi masalah tapi dampaknya itu. Jadi dampak ini akhirnya akan ditanggung oleh apa didalam berita, siapa didalam berita tersebut yang akan dibaca orang banyak. Artinya apa? Bahwa peran media sebagai garda terdepan dalam demokrasi sangat memiliki peran penting dalam Pilkada di Kabupaten Muratara, mau baik atau buruk citra pada pelaksanaan Pilkada Muratara juga bagian penting dari peran teman-teman media,” tuturnya sambil mengutip karya ilmiah dari salah seorang guru besar di Tokyo yang berjudul spiral hoax.
Agus berharap penggunaan diksi dalam media terkait kegiatan KPU, media mengonfirmasi dengan KPU tentang penggunaan istilah tersebut supaya tafsir masyarakat tidak salah. “Pada hari kami ingin mengajak berbincang apa kira-kira yang harus KPU buat, apa kira kira yang harus KPU lakukan agar tahapan tahapan KPU itu dapat menjadi berita yang positif bagi masyarakat kita agar situasi di luar tidak multitafsir,” harapnya.
Sementara itu, Plt Ketua PWI Muratara, Marwan mengucapkan terima kasih kepada KPU Muratara dan menyambut baik atas terselenggaranya bincang-bincang seperti itu. “Kemudian untuk Pilkada sendiri, kami dari PWI sudah berkomitmen akan menciptakan pemilu damai, kondusif, dan beritanya yang adem-anyem sehingga Muratara yang dikatakan zona merah itu ke depan tidak seperti itu lagi,” tandasnya.
Laporan : Junaidi
Editor/Posting : Imam Ghazali