Site icon

Meraih Ketakwaan di Bulan Ramadan

WhatsApp Image 2025-03-09 at 10.33.06

Oleh: Qomariah (Muslimah Peduli Generasi).

Kita sebagai umat muslim, yakni sebaik-baiknya umat yang diturunkan untuk seluruh manusia. Alhamdulillah sepantasnya bersyukur kepada Allah SWT, karena kita dipertemukan kembali dengan bulan Ramadan yang penuh rahmat dan berkah.

Bahwa Ramadan adalah bulan istimewa dibandingkan dengan bulan-bulan yang lain. Di dalamnya kaum mukmin diwajibkan menjalankan ibadah puasa sebulan penuh. Jika umat ini mengerjakan ibadah puasa dengan benar (sesuai tuntunan Al-quran dan as-sunnah) dan ikhlas semata-mata mengharap Ridha Allah SWT, niscaya takwa sebagai hikmah puasa itu akan dapat terwujud dalam dirinya.

Bagaimanapun Ramadan adalah bulan istimewa. Karenanya, Allah SWT benar-benar menebarkan aneka keutamaan dan kebajikan selama bulan suci ini. Yaitu;

Pertama, limpahan keberkahan dari Allah SWT bagi orang-orang yang menjalankan puasa, diantaranya berupa pintu-pintu surga yang dibuka, dan pintu-pintu neraka yang ditutup.

Kedua, Alquran diturunkan pada bulan mulia ini. Alquran adalah pedoman hidup bagi seluruh manusia agar berjalan di atas jalan kebenaran dan keselamatan.

Ketiga, pahala kebaikan pada bulan Ramadan dilipatgandakan. Inilah seharusnya, memicu kaum muslim untuk menjadikan Ramadan sebagai momentum untuk meningkatkan ketaatan kepada Allah SWT.

Keempat, di dalam bulan Ramadan ada Lailatul Qadar. Malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Kelima, bulan suci Ramadan bisa menjadi wasilah penghapusan dosa manusia sekaligus menjadi perisai mereka dari siksa api neraka.

Allah SWT berfirman; “hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa, sebagaimana puasa itu telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian, agar kalian bertakwa, (QS.al-Baqarah : 183).

Taqwa sebagai buah dari pelaksanaan puasa Ramadan adalah derajat yang istimewa. Sebab ketakwaan adalah sebaik-baik bekal kehidupan di dunia bagi seorang muslim dan bekal keselamatan di akhirat.

Dengan demikian, jika memang takwa adalah buah dari puasa Ramadan yang dilakukan oleh setiap mukmin. idealnya, usai Ramadan setiap mukmin senantiasa takut terhadap murka Allah SWT. Lalu ia berupaya menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Dan senantiasa berupaya menjalankan semua kewajiban yang telah Allah SWT bebankan kepada dirinya.

Bahwa ketakwaan adalah sebaik-baik bekal kehidupan di dunia maupun di akhirat.

Allah SWT berfirman; “berbekallah kalian, sungguh sebaik-baik bekal adalah taqwa. Bertakwalah kalian kepada-Ku, hai orang-orang yang berakal, (QS.al- Baqarah : 197).

Adapun menjalankan semua perintah Allah SWT dan menjauhi semua larangan-Nya, tentu dengan mengamalkan Syariah Islam. baik terkait aqidah, muamalah maupun uqubat.

Tentu, sebagai wujud dari ketakwaan, kita dilarang menaati apapun produk hukum buatan manusia, yang nyata-nyata bertentangan dengan syariah-Nya. Di sinilah kita hanya menaati Allah SWT dan Rasul-Nya dengan menerapkan Syariah-Nya, itulah esensi ketakwaan kita, yang sejatinya kita petik sebagai buah dari puasa Ramadan.

Adapun teladan ketakwaan umat muslim, haruslah dari pemimpin yang bertaqwa, seperti pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab ra, maka ketakwaannya mengantarkan umat pada keberkahan dan kesejahteraan. Insya Allah.

Wallahu a’lam bishawab.

Exit mobile version