Site icon

Miris! Penolakan Cinta Memicu Pembunuhan

WhatsApp Image 2025-01-21 at 09.36.50

Oleh : Eci Anggraini (Pendidik Palembang)

Kasus penemuan mayat seorang wanita di sebuah warung kopi di Perumahan Made Great Residence, Lamongan, Jawa Timur, akhirnya terungkap. Korban adalah FPR (16), seorang pelajar SMK yang dibunuh oleh teman dekatnya sendiri. Kasus pelajar bunuh pelajar ini terjadi karena cinta pelaku ditolak korban. Polres Lamongan telah menangkap dan menetapkan AI (16) sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan yang terjadi pada Jumat (10/1/2025). Menurut keterangan polisi, pembunuhan ini telah direncanakan oleh pelaku dan dilakukan di lokasi tempat jasad ditemukan.

Kapolres Lamongan AKBP Bobby A Condroputra menjelaskan, setelah penemuan mayat di Made Great Residence, pihaknya segera membentuk tim khusus dari Satreskrim untuk menyelidiki kasus tersebut. Hasil penyelidikan mengarah kepada pelaku, yang diketahui merupakan teman dekat korban.

Dalam waktu kurang dari 24 jam, polisi berhasil mengungkap kasus pelajar bunuh pelajar di Lamongan ini. Berdasarkan hasil identifikasi dan autopsi oleh tim Labfor, identitas korban serta penyebab kematian terungkap. Setelah mengumpulkan alat bukti, polisi berhasil menangkap pelaku di kediamannya. Pelaku pun mengakui perbuatannya.Menurut pengakuan pelaku, motif pembunuhan adalah sakit hati karena korban menolak cintanya. Korban menolak dengan alasan sudah memiliki pacar, yang memicu amarah pelaku hingga akhirnya melakukan tindakan keji tersebut. (Beritasatu.com, Jumat, 17 Januari 2025 )

Rasa tertarik terhadap lawan jenis dengan munculnya kecenderungan (muyul) dan rasa suka itu salah satu wujud naluri berkasih sayang (gharizah nau’) yang Allah SWT  anugerahkan kepada manusia. Hanya saja, penyalurannya harus dengan cara yang benar, agar enggak jadi masalah seperti yang dialami Fajar Labatjo, teman kita yang viral ini.

Sebenarnya, rangsangan naluri kasih sayang itu datangnya dari luar tubuh manusia, yaitu dari lingkungan sekitar. Jadi, manusia bisa menuruti rangsangan dari luar tersebut atau tidak. Trus gimana sih caranya biar enggak bucin? Sebenarnya sih kita bisa mengendalikan perasaan suka terhadap lawan jenis agar muncul sewajarnya saja dan enggak menggebu-gebu. Caranya ya dengan menjaga atau membatasi interaksi langsung dengan lawan jenis kita.

Naluri suka kepada lawan jenis itu fitrah. Namun, yang namanya naluri itu jika enggak terpenuhi, enggak akan membuat kita mati, kok. Mungkin rasanya saja yang enggak nyaman, bisa jadi gelisah, dan sejenisnya. Namun, hal itu kudu kita sikapi secepatnya dengan mengalihkan pikiran dan perhatian kita dari sosok “si dia”. Jangan sampai rasa suka pada lawan jenis membuat kita jadi lemah dan loyo.

Masalahnya, lingkungan saat ini malah melemahkan generasi muda. Lagu-lagu yang kita dengar syairnya mellow, cinta-cintaan mulu, bikin lemah para pemudanya dan mengajak berandai-andai. Yang pacaranlah, sakit hatilah, putus cintalah, selingkuh, dll. Duh, gitu-gitu aja isinya, gimana pemudanya bisa semangat bergerak membuat karya dan perubahan kalau yang didengar isinya bikin mewek saja?

Tayangan media dan medsos isinya ya ngajak seneng-seneng aja, happy-happy, nyanyi-nyanyi, bergoyang-goyang mengumbar aurat. Udah enggak peduli aurat kelihatan atau enggak, sopan atau enggak.

Gimana dengan dunia pendidikan? Miris juga sebenarnya. Murid sudah makin miskin adab kepada guru. Pergaulan makin bebas. Yang berbuat maksiat diviralkan, yang ngajak pada syariat kafah malah dianggap radikal, bahkan sesat. Udah kebolak-balik antara yang benar dan yang salah, Sob.

Semua ini karena kita enggak menerapkan aturan Allah SWT dalam semua aspek kehidupan. Sistem sekuler yang sengaja membebaskan manusia dari aturan Allah SWT. saat ini yang membuat generasi muda makin lemah, baik akal maupun mentalnya. Generasi yang gampang kena mental illness, istilah zaman now. Menyedihkan!

 

Suka sama seseorang sampai membunuh orang tersebut ketika ditolak Itu mah sudah level bahaya, Sob! Makanya hati-hati bawa hati! Gimana ya agar kita woles saja dengan naluri berkasih sayang ini dan enggak jadi bucin?

 

Pertama, kamu harus ingat bahwa Allah SWT,  ngasih naluri berkasih sayang antara laki-laki dan perempuan (cinta secara khusus) itu bukan untuk membuat kita jadi celaka. Pasti ada manfaatnya untuk kita. Allah SWT  ngasih itu semua secara khusus untuk kelangsungan hidup manusia, supaya terjaga kelestarian keturunannya.

 

Rasa cinta yang dianugerahkan Allah SWT  itu agar manusia saling membantu dan menyayangi satu sama lain. Dan enggak terbatas antara laki-laki dan perempuan saja, tetapi juga cinta secara umum antara anak kepada orang tua, sebaliknya orang tua kepada anak, kepada sahabat, teman, dan lain-lain. Jadi cakupannya luas.

 

Allah SWT berfirman:

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ ٱلشَّهَوَٰتِ مِنَ ٱلنِّسَآءِ وَٱلْبَنِينَ وَٱلْقَنَٰطِيرِ ٱلْمُقَنطَرَةِ مِنَ ٱلذَّهَبِ وَٱلْفِضَّةِ وَٱلْخَيْلِ ٱلْمُسَوَّمَةِ وَٱلْأَنْعَٰمِ وَٱلْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَٰعُ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۖ وَٱللَّهُ عِندَهُۥ حُسْنُ ٱلْمَـَٔابِ

 

‘’Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS Ali Imran:14).

 

Kedua, dari ayat di atas kita juga bisa belajar, Sob, bahwa kesenangan dunia itu banyak sekali ragamnya. Salah satunya adalah rasa cinta kepada lawan jenis. Namun, itu semua ada masa expired yang bisa dinikmati dalam jangka waktu tertentu, kemudian bisa hilang jika Allah SWT mengizinkannya hilang.

 

Maka enggak sepatutnya kita sebagai seorang mukmin menggantungkan hidup pada kesenangan tersebut. So, biasa aja. Woles, Sob! Jangan terlalu baper dan bersedih hati dalam urusan cinta, apalagi cinta monyet, hu… hu…

 

Bismillah! Hanya Allah yang menjadi tempat kita kembali. Semoga Allah anugerahkan kepada kita tempat kembali yang baik, yaitu surga yang luasnya seluas langit dan bumi. Amin.

 

Ketiga, kita bisa bucin bin baper terus sama si dia itu karena memikirkan dia mulu. Jadi, stop mikirin dia terus, Sob! Stop stalking-stalking status atau beranda dia di medsos! Hati-hati bawa hati. Jangan mikirin dia terus, gitu.

 

Cinta itu fitrah, tetapi jangan sampai membuat kita jadi lemah. Jika malah bikin galau, resah, gelisah, enggak semangat belajar, wah itu sudah harus distop secepatnya, Sob, agar enggak membuat hidup kita tambah susah.

 

Keempat, tekan hawa nafsu dengan rajin puasa sunah. Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa anjuran berpuasa itu sebagai alternatif bagi kita yang belum mampu menikah, sedangkan syahwatnya tinggi. Puasa dapat memangkas syahwat yang tinggi menjadi rendah.

 

Kelima, belajar terus agama Islam, semakin dekat kepada Allah SWT agar kecenderungan kita sesuai dengan kehendak Allah SWT dan enggak menyalahinya. Dalam sebuah hadits dikatakan, “Sesungguhnya cabang keimanan yang paling pokok adalah kamu mencintai sesuatu karena Allah SWT dan membenci juga karena Allah SWT.” (HR Ahmad).

 

Keenam, alihkan pikiran dan tenaga ke kegiatan lain yang lebih bermanfaat seperti menekuni hobi kita masing-masing, ikut organisasi sekolah atau pondok, atau di tempat lain. Kegiatan paling bagus ya ikut aktif dalam kegiatan dakwah. Pahalanya berlimpah, hidup jadi berkah, dan membuat semangat hidup kita enggak lemah.

 

Dakwah yang mampu membangkitkan umat adalah dakwah secara pemikiran, yaitu dengan ilmu. Dakwah Islam itu mengubah paradigma berpikir (mindset) manusia yang awalnya rendah menuju taraf berpikir yang tinggi. Pemikiran Islam mampu membangkitkan manusia dari keterpurukan.

 

Allah SWT juga berfirman:

قُلْ هَذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي

 

“Katakanlah (wahai Muhammad), “Ini adalah jalan aku berdakwah kepada Allah di atas bashirah (ilmu), aku dan orang-orang yang bersamaku.’” (QS Yusuf: 108).

 

Ketujuh, meyakini bahwa Islam sejatinya mengajak kita agar enggak jadi generasi lemah. Sistem Islam mencetak generasi yang kuat dan tangguh menghadapi tantangan zaman. Syariat Islam mengajak kita agar jangan sampai jadi generasi mellow bin loyo. Islam mengajarkan pemudanya rajin belajar, semangat hidup dan membela agama Islam.

 

Pemikiran Islam yang ideologis (mabda’i) mengajarkan kita agar enggak terlena dengan pemikiran Barat yang sengaja melemahkan generasi muslim lewat 7F (fashion, food, film, free thinking, fun, free sex, dan friction). Allah Swt. menyemangati kita dalam firman-Nya,

 

إِنَّمَا وَلِيُّكُمُ ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱلَّذِينَ يُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُونَ ٱلزَّكَوٰةَ وَهُمْ رَٰكِعُونَ. وَمَنۡ يَّتَوَلَّ اللّٰهَ وَ رَسُوۡلَهٗ وَالَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا فَاِنَّ حِزۡبَ اللّٰهِ هُمُ الۡغٰلِبُوۡنَ

 

“Sesungguhnya penolong kalian hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan salat dan menunaikan zakat, seraya tunduk (kepada Allah). Barang siapa mengambil Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang.” (QS Al-Maidah: 55-56)

 

Oleh karena itu, Sob, aktifkan diri senantiasa on dengan pemikiran Islam, sibukkan diri dengan kegiatan dakwah Islam yang jauh lebih bermanfaat ketimbang pacaran jadi bucin. So, wake up! Stop generasi mellow, generasi loyo, right now! Wallahu a’lam bishawab

Exit mobile version