Kliksumatera.com, OGAN ILIR- Sekolah Menengah Kejuruan Persatuan Guru Republik Indinesia (SMK PGRI) Tanjung Raja yang beralamat di Jalan Sultan Mahmud Badarudin II nomor 273 Tanjung Raja Kabupaten Ogan Ilir yang dikelola oleh Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan (YPLP) PGRI sepertinya masih kekurangan ruang belajar, ruang guru, dan perpustakaan serta sarana prasarana pendukung lainnya.
Kepala SMK PGRI Tanjung Raja Abdul Rasyid SPd didampingi Ali Hanafiah saat dibincangi awak media di ruang kerjanya, Kamis (03/10/2019) mengatakan, SMK PGRI Tanjung Raja yang berdiri di atas lahan seluas 8500 M2 ini berstatus Terakreditasi B dengan bidang keahlian teknologi dan rekayasa serta bidang keahlian teknologi informasi dan komunikasi.
Adapun jumlah guru honor sebanyak 126 orang dengan jumlah siswa sebanyak 1270 orang yang belajar pagi hingga sore hari.
Jumlah ruang belajar sebanyak 28, rombongan belajar (rombel) sebayak 45 yang di sip pagi dan siang.
Dari jumlah siswa dibanding dengan jumlah ruang belajar sudah tentu sekolah sangat kekurangan. ‘’Menyiasati hal tersebut terpaksa jam belajar kita buat sip, ada yang masuk pagi ada yang masuk siang, bahkan satu ruang belajar terkadang berjumlah 90 siswa dan harus antre sampai 3 (tiga) rombongan belajar,’’ jelasnya.
“Kita kekurangan ruang belajar sekitar 12 ruang belajar. Kita sudah mengajukan proposal melalui data Daprodik ke Dinas Pendidikan Provinsi dan Direktorat Jendral Pendidikan, namun hingga kini belum ada bantuan untuk penambahan ruang belajar. Namun kita masih tetap bersyukur sebab dari Direktorat Jenderal Pendidikan, di tahun 2017 SMK PGRI dibantu peralatan mobil dan motor, ditahun 2018 kita dibantu peralatan computer,” tambahnya.
Meski dengan keadaan keuangan dan fasilitas terbatas, kita tetap bekerja maksimal untuk kemajuan sekolah dan demi para siswa. ‘’Harapan kita ada bantuan ruang belajar dari pemerintah maupun dari pihak lainnya untuk kemajuan SMK PGRI Tanjung Raja ini,’’ tandasnya.
Laporan : Aliaman
Editor/Posting : Imam Ghazali