Hingga Kini Beberapa Daerah OKI Masih Terdampak Karhutla

0
475

Kliksumatera.com, PALEMBANG- Dari hasil pemantauan satelit Lapan, jumlah hot spot yang ada di wilayah Kabupaten OKI memang masih terlihat banyak. Meski dampak hujan yang turun, dari hasil semaian tim TMC (Teknologo Modifikasi Cuaca) memang memberikan dampak yang besar terhadap hot spot yang ada di wilayah OKI. Akan tetapi apabila hujan tidak turun berkepanjangan dan secara terus-menerus, maka hot spot yang berupa bara api di dalam permukaan gambut yang belum benar-benar terbasahi habis oleh air ataupun hujan, maka dapat marak kembali dan menimbulkan asap kembali.

Bahkan apabila terkena sinar matahari yang terik dan hembusan angin yang kencang, dampak ini menimbulkan asap serta api yang timbul ke atas permukaan tanah.

Beberapa daerah di wilayah OKI masih terdapat titik api yang timbul. Seperti di Desa Sungai Bungin, Kecamatan Pangkalan Lampam, berupa lahan kosong seluas +/- 3 Ha, di Areal PT. Tempirai di Desa Cinta Jaya, Pancawarna Kec. Pedamaran Kab. OKI berbatasan dengan Desa Jungkal Kec. Pampangan berupa lahan sekitar -/+ 5 Ha, lahan areal PT. Gading Cempaka Kec. Kayuagung Kab. OKI sekitar -/+ 4 Ha, lahan di Desa Pulu Beruang, Petaling, Sakaian Kec. Tulung Selapan Ilir Kab. OKI yang merupakan lahan plasma sawit dan gelam milik masyarakat yang berbatasan dengan PT. RAS, PT. Yudha, dan PT. DGS dengan luas sekitar – / + 4 ha.

Semua daerah tersebut masih memerlukan penanganan yang serius dan di bawah kendali Dansubsatgas OKI, Letkol. Inf. Riyandi. Setiap harinya Satgas darat karhutla gabungan, yang terdiri dari TNI, Polri, Manggala Agni, BPBD, RPK setempat dan masyarakat sekitar bahu-membahu untuk mematikan sumber api dan asap yang timbul dari dampak karhutla ini.

Di samping itu Satgas udara juga tidak kalah sibuknya hilir mudik dengan helikopter Water Bombingnya yang selalu mangambil air dan menyiramkannya ke lokasi yang ada api dan asap ini.

Dari hasil pengamatan langsung di lapangan dan keterangan dari Dansubsatgas darat wilayah OKI, Letkol. Inf. Riyandi, ada juga daerah yang rawan karhutla ini memerlukan penanganan berupa pembasahan lahan/titik api yang sampai berhari-hari. Yang mana itu semua dampak dari rambatan api yang menjalar di bawah permukaan gambut, serta kurangnya sumber air yang ada di lokasi kebakaran tersebut. Di samping itu juga kita masih memerlukan alat perlengkapan yang lebih banyak lagi.

Laporan : Andrean
Posting : Imam Ghazali

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here