Kliksumatera.com, MUARA ENIM- Pemerintah Kabupaten Muara Enim telah menggelontorkan Dana APBD tahun 2022 ini untuk pembuatan jalan di daerah perkebunan. Salah satunya di Desa Pedataran Kec. Gelumbang Kabupaten Muara Enim.
Jalan tersebut bertujuan agar mempermudah warga Desa Pedataran membawa hasil pertanian mereka, sebab di sana mayoritas petani. Bahkan, begitu pemerintah akan membangun jalan, maka warga desa secara ikhlas menghibahkan tanah kebun mereka untuk dibuat jalan. Dan telah diajukan pada tahun 2021 lalu melalui proposal ke Dinas Perkebunan Muara Enim. Dengan harapan jalan tersebut bisa mempermudah membawa hasil pertanian dan perkebunan mereka.
Beberapa pekan lalu di tahun 2022 ini, jalan yang diharapkan warga telah selesai dikerjakan oleh pihak ketiga. Namun sangat disayangkan hasil pekerjaan jalan yang memakan waktu lebih kurang 4 hari itu membuat warga Desa Pedataran kecewa.
Hal itu diungkapkan oleh salah satu warga Desa Pedataran yang ikut menghibakan kebunnya untuk dilintasi badan jalan, kepada awak media ini. “Sangat mengecewakan gawean jalan itu Pak, soalnyo tanah hitamnyo idak dibuang. Cuma dibersihkan kayu-kayunyo bae. Jingok bae akar–akar masih banyak dan parit pinggirnyo jugo asal bae. Akibanya air hujan yang turun idak ngalir cuma nampung air di pinggir, jadi membuat jalan itu becek dan licin,” ujar salah satu warga, ND (32) saat di jumpai awak media ini di kebun pribadinya.
Hal yang sama juga disesalkan Kepala Desa Pedataran, Hamdi. Saat dikonfirmasi awak media ini Melalui Pesan WhatsApp (WA), beliau menjelaskan jalan itu terkesan asal jadi saja. ”Bagaimana tidak, Tanah humusnya (hitam) tidak dikupas dan dibuang, sehingga walau dipadatkan menggunakan alat berat (pibro) tetap lembek, apalagi sekarang musim hujan, bukan hanya becek dan licin, saat cuaca panas pun tanahnya sulit kering, sehingga setiap warga Desa Pedataran yang melintasi jalan itu mengeluhkan kondisi jalan tersebut,” terangnya.
Dengan nada kecewa beliau berharap kepada pihak pelaksana agar jalan tersebut diperbaiki lagi.
Sampai berita ini diterbitkan, awak media belum bisa mengonfirmasi pihak pelaksana pekerjaan jalan tersebut karena saat awak media meninjau ke lapangan, memang benar apa yang menjadi keluhan warga. Jalan tersebut sudah selesai lebih kurang 2 pekan namun susah untuk dilintasi karna licin dan juga tidak ditemukan papan informasi publik di lokasi, sehingga tidak diketahui nama kontraktor dan nilai dana projec dinas perkebunan tersebut.
Sumber : Elang Maut.com
Editing : Imam Gazali