Kliksumatera.com, PALEMBANG– Penyidik Subdit 2 Perbankan Ditreskrimsus Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Selatan (Sumsel) meringkus dua karyawan BRI di Kabupaten Lahat usai menyedot lebih uang 70 nasabah sebesar Rp 5 miliar.
Hilangnya uang nasabah BRI Lahat ini sempat menghebohkan warga Kecamatan Tanjung Sakti, Kabupaten Lahat, usai ada salah satu nasabah yang merasa curiga, uang dalam tabungan miliknya menjadi berkurang.
Kecurigaan nasabah Bank BRI Lahat ini kemudian ditindaklanjuti penyidik Unit 1 Subdit 2 Ditreskrimsus Polda Sumsel dengan melakukan penyelidikan.
Hasilnya, penyidik mengarahkan kedua pelaku yang tak lain masih merupakan karyawan dari Bank BRI Unit Tanjung Sakti Lahat.
Kedua tersangka yang diamankan masing-masing AW (35) seorang pria sebagai office boy, dan VM (34) seorang wanita selaku costumer service di Unit BRI Tanjung Sakti Cabang Pagaralam.
Kedua tersangka ditangkap di pelariannya di wilayah Kota Pagaralam, pada Jumat (17/2/2023) pekan lalu.
Wakil Direktur Ditreskrimsus Polda Sumsel AKBP Putu Yudha menyebut a
ksi kedua tersangka sudah dilakukan semenjak 2020 silam dan telah berlangsung hampir tiga tahun. “Dengan modus me
reka menguasai kartu ATM dari nasabah yang baru membuka buku tabungan,” ucapnya
Dijelaskan AKBP Putu kedua tersangka menguasai kartu ATM para nasabahnya dengan iming-iming akan dilakukan undian berhadiah.
Selanjutnya, kedua tersangka ini menggunakan kartu ATM nasabah tersebut untuk melakukan pengambilan uang nasabah dengan cara menarik saldo. “Lalu untuk penarikan, tersangka ini menunggu setiap kali korban mereka datang untuk menabung, AW akan berpura-pura membantu korban, namun uang itu tak benar-benar ditabung melainkan dipindahkan ke ATM mereka,” ucapnya.
“Bahkan PW hanya menulis tangan uang yang ditabung, dan bukan prin out rekening, dengan alasan mesin error,” ungkapnya.
Di mana uang yang disetorkan korban melalui pelaku ke rekening mereka, selanjutnya ditarik pelaku dengan overbooking menggunakan EDC kantor atau EDC agen BriLink milik orang tua dari tersangka AW ke rekening pelaku dan rekening penampungan.
“Korban sebanyak 70 nasabah yang rata rata merupakan petani dan lansia mengalami kerugian sekitar Rp 5,2 miliar,” tutur Putu.
Sumber : Sumselupdate.com/Faisal
Editing : Imam Gazali