Buah Kapitalisme Lahirkan Generasi Brutal

0
114

Oleh : Triana Malenita Dewi

Usia remaja adalah usia dimana kita mempunyai keinginan tinggi untuk mengeksplor hal baru, ingin menambah banyak teman, dan ingin dipandang oleh teman-teman.

Namun apakah remaja zaman sekarang sudah mengarahkan hal tersebut pada hal-hal yang baik? Nyatanya banyak sekali terjadi kenakalan remaja di lingkungan sekolah baru-baru ini. Mulai dari tawuran antarsekolah sampai maraknya pelecehan seksual terjadi dalam lingkungan sekolah.

Seperti kasus yang menimpa 20 pelajar di Bogor, mereka menangis massal dan bersimpuh di kaki orang tua mereka saat dipertemukan di Polsek Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (23/7/2023).

Para pelajar ini sebelumnya diamankan karena hendak tawuran dengan membawa senjata tajam pada pekan pertama memasuki sekolah (Dilansir dari Beritasatu.com 31 Juli 2023 lalu).

Tak hanya para pelajar, para orangtua mereka juga terasa hancur hatinya saat melihat anaknya berada di balik jeruji besi. Para orang tua tak menyangka bahwa anaknya akan melakukan hal yang bodoh dan memalukan seperti itu.

Pekan pertama masuk sekolah, yang harusnya diisi dengan belajar malah melakukan tindak kriminal terhadap pelajar lain. Beginilah kondisi pelajar saat ini, yang mudah sekali tergerus perilaku buruk. Pelajar saat ini tidak mengetahui apa tujuan dan alasan mendasar mengapa mereka harus belajar di bangku sekolah. Karena dalam sistem Kapitalis saat ini yang ditonjolkan hanyalah hasil berupa materi, sehingga kita dapati pelajar saat ini sangat jauh sekali dengan kepribadian dan akhlak yang islami.

Inilah potret buram kapitalisme yang banyak melahirkan generasi brutal tak ayal hal hal kriminal seperti tauran hingga begal menjadi hal lumrah yang oknumnya dilakukan oleh para pelajar.

Kondisi ini juga diperburuk dengan lalainya pengawasan orang tua, lingkungan yang tidak sehat hingga negara yang dianggap diam dan membiarkan tanpa membina remaja saat ini.

Berbeda ketika Islam sudah diterapkan menjadi sebuah sistem negara, maka hal ini pasti dituntaskan oleh sang pemimpin kita, yaitu Khalifah, dengan aturan Islam yang bersumber dari Allah, Tuhan semesta alam yang terbukti nampu menuntaskan berbagai persoalan hidup.

Karena Islam bisa mengembalikan kontrol keluarga, masyarakat dan Negara. Dalam kontrol keluarga Islam mewajibkan tugas seorang ibu sebagai ummu warrabautul bait yang mengurusi, mendidik, dan membina anaknya.

Lalu masyarakat pun diwajibkan melakukan amar ma’ruf nahi mungkar sebagai bentuk kepedulian persaudaraan muslim lalu Negara dalam islam yakni daulah khilafah  wajib melindungi nyawa para remaja dengan menjaga dan menstabilkan kondisi Negara.

Karena dengan Islam telah terbukti melahirkan sosok pemuda yang beriman, tangguh dan bertakwa seperti halnya Sultan Muhammad Alfatih yang mampu menaklukan Konstatinopel dan Salahudin Al Ayubi sebagai pembebas Palestina.

Hal ini tidak kita dapati di sistem kapitalisme seperti sekarang dimana para pemudanya disibukkan dengan aktivitas yang remeh temeh dan rusak seperti pacaran, Bullying, terjerat narkoba hingga tawuran.

Sayangnya Penerapan ideologi sekularisme di negeri mayoritas muslim ini, tak akan mampu menyelesaikan permasalahan tawuran antarpelajar. Walaupun mengerahkan berbagai ahli dan membuat peraturan untuk menghentikan tawuran antarpelajar, tetap saja hal itu akan terjadi. Hal ini karena pondasi ideologi sekularisme tidak menjadikan agama sebagai aturan turunan dalam mengelola kehidupan masyarakat.

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Surat Al-A’raf (7) ayat 96, yang artinya:
“Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.”

Selain itu pemuda saat ini dikenal sebagai generasi pembebek. Dimana mereka kerap mengikuti tren tren yang viral demi meraup eksistensi.

Alhasil mereka mengalami krisis akhlak karena tidak adanya role model didalam kehidupannya, sehingga menjadikan mereka hilang arah, mereka berjalan dengan kebingungan bahkan juga tersesat.

Inilah pentingnya mengenalkan Rasulullah SAW dan syariat Islam, karena Rasulullah merupakan suri tauladan terbaik bagi manusia yang mengajarkan akhlak terbaik kepada kita, umat Islam.

Rasulullah SAW adalah manusia yang paling baik akhlaknya. Bahkan istrinya, Aisyah, pernah berkata, “Tidak ada seorang pun yang akhlaknya lebih baik daripada Rasulullah SAW. Setiap kali seorang sahabat ataupun istrinya memanggil beliau, pastilah beliau menjawab: Labbaik (kupenuhi panggilanmu).”
Sama halnya dengan Rasulullah, para sahabat Rasul juga mengikuti apa yang diajarkan oleh Rasulullah, mereka memimpin dengan aturan yang sudah ada, yaitu wahyu Allah dan Hadits Rasulullah. Sehingga kehidupan masyarakat saat itu berjalan dengan sangat baik.

Tidak ada masyarakat yang miskin, tidak ada masyarakat yang tidak sekolah. Semua masalah rakyat diselesaikan oleh negara, yaitu negara Islam yang dipimpin oleh Khalifah.

Apalagi masalah tawuran oleh para pelajar ini, Khalifah pasti memiliki solusi untuk itu. Dengan berlandaskan Al-Qur’an dan Hadits semua masalah dapat dengan mudah teratasi.
Karena Islam bukan hanya sebuah agama, melainkan juga ideologi yang dapat membimbing kita dalam berkehidupan ini. Yang mana sumber ajarannya adalah dari Allah SWT, Tuhan pencipta alam, maka alangkah sombongnya kita jika tidak mau mengikuti dan mengabaikan aturannya.

Allahualam Bishowab

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here