Kliksumatera.com, PALEMBANG- Menjaga kebersamaan dan saling peduli sesama di lingkungan masyarakat sebagaimana pesan para sesepuh dan tetua kita dahulu memang harus tetap dijaga dan dipertahankan. Meski hal itu bukanlah perkara yang gampang, sebab ada saja oknum-oknum yang akan terus melakukan gangguan. Baik oknum itu dalam lingkungan RT, maupun yang ada di luar.
Namun, alhamdulillah tidaklah demikian bagi warga yang ada di RT 23 RW 08 Kelurahan Bukit Lama Kecamatan Ilir Barat 1 Palembang. Sebab sebelum dan selama Pandemi Covid-19 berlangsung, kebersamaan warga yang rata-rata didominasi kaum buruh kasar ini masih tetap terjaga.
”Hal itu dapat kita lihat dari 4 kali pembagian paket sembako yang telah dilaksanakan. Semua warga berbagi, sehingga tak ada warga tidak dapat paket sembako, baik paket tersebut dari para donatur maupun dari Pemerintah Kota Palembang,” tegas Imam Ghazali, SPd selaku Ketua RT 23, Jumat (29/5).
Lebih lanjut dikatakan, Paket Sembako dari Pemkot Palembang yang berjumlah 21 paket memang tidak sesuai dengan data misbar yang telah diajukan oleh Ketua RT 23 ke Kelurahan Bukit Lama. ”Sebab jumlah yang kita ajukan ada 58 kk misbar (miskin baru) dan bahkan sekarang ini jumlahnya bertambah lagi menjadi 71 KK. Tapi, alhamdulillah berkat musyawarah dan mufakat penerima paket sembako dan mengutamakan kebersamaan, maka 21 paket tahap 1 dari Pemkot Palembang dibagi dua. Sementara, bagi warga lain yang belum dapat maka telah setuju dan sepakat menunggu Paket Sembako dari Dinsos yang daftarnya telah keluar melalui Grup WA RT/RW Bukit Lama sebanyak 29 orang. Sehingga semua warga akan terbagi dengan tetap mengedepankan azas kebersamaan,” tegas Imam.
Ada kendala? ”Pasti ada kendala. Sebab setiap perbuatan baik tentu ada kendala dan hambatan sebab itu adalah ujian. Contohnya, dari 21 orang yang mendapat Paket Sembako dari Pemkot Palembang yang saya ambil secara kolektif, ternyata ada 2 oknum warga yang tak mau berbagi dalam kebersamaan Pandemi Covid-19 saat ini. Namun itu hak mereka, karena berdasarkan hasil rapat, kita juga tidak pernah memaksa jika ada warga yang tak mau berbagi dengan sesama atau tetangga mereka yang kebetulan namanya tidak muncul dalam pembagian paket tersebut. Itulah kendalanya, tapi semua berjalan lancar dan warga tetap mendapatkan haknya. Sementara saya sendiri selaku Ketua RT 23 memang tidak mendapatkan paket dari Pemkot tersebut. Tugas saya bersama warga lainnya hanya menyalurkan amanah berupa paket sembako tersebut,” cetus Imam.
Di sisi lain, kebersamaan warga terlihat saat akan diadakannya akad nikah salah satu warga yakni Imel dan Ganda yang akan melaksanakan akad nikah pada Minggu (31/5/2020). Ketua RT 23, melalui via grup WA RT 23 mengimbau kepada warga yang tidak ngantor dan tidak ada kesibukan lain untuk dapat bersama-sama bergotong-royong pada Jumat (29/5) membersihkan lingkungan atau jalan yang bakal dilalui calon besan. Namun dengan tetap memakai masker dan mengatur jarak selama gotong-royong berlangsung sebagaimana aturan protokol kesehatan selama Pandemi Covid-19.
”Dan alhamdulillah, puluhan warga bahkan Ketua RW 08 Bapak Pohan pun hadir pada acara kebersamaan dalam gotong-royong tersebut. Dan bahkan kita bersyukur warga pun dengan ikhlas memberikan kopi dan makanan kecil serta rokok untuk warga yang melakukan gotong-royong di Jumat Bersih tersebut. Dan saya selaku Ketua RT 23 juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Lurah Bukit Lama Bapak Alexander SIP MSi, Babinkamtibmas Bapak Bripka Suhendro, dan Babinsa Bapak Serda Windian yang senantiasa mengimbau untuk senantiasa menjaga kebersamaan dan semangat gotong-royong serta tetap menjaga lingkungan agar bersih sehingga akan terhindar dari segala penyakit, terlebih di saat Pandemi Covid-19 saat ini,” tandas Imam.
Laporan/Posting : Imam Ghazali