Demo Mahasiswa: Perubahan Hakiki jauh dari Kepentingan Oligar

0
336

Oleh: Rita Bunda Suci

Masih hangat untuk dibahas. Aksi mahasiswa yang terjadi pada Senin 11 April kemarin masih mengisahkan pertanyaan besar bagi masyarakat. Apakah aksi ini murni dari mahasiwa atau ada kepentingan politik?

Perlu kita apresisasi, hari ini mahasiswa bisa menunjukkan taringnya sebagai agen perubahan. Karena selama ini keberadaan mahasiswa seolah – olah dikerdilkan, tidak terlihat geliat pergerakan untuk menuntut perubahan atas kezhaliman penguasa.

Apalagi sistem pendidikan kapitalis sekuler saat ini telah memproyesikan mahasiswa menduduki kursi – kursi yang telah disediakan oleh korporasi.

Namun akhirnya mahasiswa yang idial menurut pemerintah adalah mahasiswa yang hanya sibuk berkutat pada urusan – urusan akademi.

Bahkan mereka hanya fokus pada pembelajaran dan abai terhadap permasalahan sekitarnya. Pemerintah pun telah menyediakan dana besar untuk membuat kurikulum pendidikan sekuler, sehingga out put pendidikan hanya dicetak sebagai budak para korporat.

Menelusuri tuntutan mahasiswa kemarin, seharusnya bukan hanya menolak penundaan pemilu sampai tuntutan untuk meninjau ulang undang- undang IKN. Tapi pentingnya mahasiswa memahami dan menyadari bahwa harus adanya asas perubahan yang shahih atau benar yaitu perubahan secara mendasar.

Berbagai macam persoalan negeri ini yang tak kunjung usai walau berganti – ganti rezim, tidak lain karena diterapkannya sistem demokrasi yang lahir dari kapitalis sekuler liberal.

Maka sudah saatnya mahasiswa menuntut perubahan yang hakiki, yaitu perubahan dari sistem kapitalis liberal ke sistem Islam yang shohih karena aturannya berasal dari sang kholik.

Sebagaimana yang dicontohkan oleh baginda rosulullah saat dimintai iming – iming oleh pemimpin Quraisy melalui Abu Bakar siddiq. Maka dengan tegas Rosul menjawab:

“Demi Allah seandainya mereka meletakkan matahari di tangan kananku dan meletakkan rembulan di tangan kiriku, agar aku menghentikan dakwah ini. Niscaya aku tidak akan berhentinya hingga Allah memenangkannya aku atau binasa”.

Inilah sebagai gambaran bagi mahasiswa agar tetap teguh dalam pendirian yang benar yang berlandaskan pada aqidah islam sehingga menjadi landasan dalam berfikir.

Dengan demikian arah perubahan semacam inilah, akan menjauhkan kebangkitan mahasiswa dari kepentingan politik apalagi kepentingan para oligar.

Wallahualam.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here