Kliksumatera.com, PAGARALAM- Warga pengguna jalan akses perkotaan Kota Pagaralam tepatnya di Demporiokan Kelurahan Pagaralam Kecamatan Pagaralam Utara Kota Pagaralam Sumatera Selatan mengaku gelisah dengan pembongkaran gorong-gorong yang belum selesai dikerjakan. Sebab, sejak dilakukan pembongkaran awal Desember 2021 lalu, hingga kini hanya satu jalur yang dapat dilewati kendaraan, baik roda dua maupun dan empat. Dengan kondisi masih tak ditutup, baik menggunakan cor semen atau maupun aspal jalan dibiarkan terbengkalai. Hal itu amat mengganggu para pengguna jalan.
Seorang warga Pagaralam setempat bernama Joni (45) mengaku bahwa proyek Box Culvert dan Saluran Drainase tepatnya depan SDN 1 Pagaralam yang dikerjakan oleh CV Multi Engenering, dengan RUP 30118090, dengan kontrak Rp 449.902.653,00 APBDP 2021 diduga sengaja dibiarkan.
“Pengerjaannya mulai sejak awal Desember tahun lalu 2021. Kami kira akan selesai pada akhir Desember 2021 karena sudah dipastikan pengguna jalan tersebut akan padat dalam menyambut pergantian tahun. Sebab, biasanya Pagaralam ramai pengunjung yang bertujuan untuk berwisata. Ternyata pengerjaannya hanya selesai separuh itupun pengguna jalan harus bergantian dan hati-hati karena ada kawat dan kayu. Bahkan saat ini malah tidak ada aktivitas pekerja lagi,” ujar Joni Senin (03/1/2022).
Ia menjelaskan, proyek yang ditinggalkan hampir sepekan ini juga mengganggu akses warga ketika akan berusaha seperti berjualan atau buka dagangan bahkan aktivitas anak masuk sekolah pun jadi terhambat. “Warga pengguna jalan terganggu karena beberapa sisa galian dan tanah galian menutup jalan dan lahan parkir dan jalan menyempit,” ujarnya.
Tak hanya mengganggu akses jalan warga, bekas galian juga menimbulkan debu dan jalan licin akibat bekas galian, Joni menjelaskan, saat ini wilayah Kota Pagaralam sedang musim hujan.
Hal senada disampaikan Sutarmi (40) warga Pagaralam lainnya. ”Kami jadi sulit berjualan karena jalan menyempit, pembeli tidak dapat berhenti atau memarkir kendaraannya untuk mampir berbelanja barang dagangan kami. Tak hanya itu warga pedagang makanan di sepanjang jalan Demporiokan ikut merasakan dampaknya, bahkan pendapatan mereka harus berkurang drastis,” keluh Sutarmi sambil menjajakan makanan yang dia jual.
Baik Joni maupun Sutarmi, berharap pihak Kontraktor dan Dinas terkait segera menyelesaikan penggalian gorong-gorong tersebut karena selain mengganggu akses jalan, galian tersebut ikut mengganggu ekonomi warga.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas PUPR Kota Pagaralam Yudi Yanto ST MT, melalui Kabid Bina Marga, Dodi ST saat dihubungi media ini mengatakan kalau dia masih dalam perjalanan dari Palembang mengantar anak sekolah, sehingga belum dapat memberikan komentar terkait pekerjaan tersebut, karena masih menyetir mobil.
Laporan : 09-Pai
Posting : Imam Ghazali