Kliksumatera.com, PALEMBANG- Kepala Dinas (Kadis)Perkebunan Provinsi Sumatra Selatan Ir. Agus Darwa., M. Si didampingi Kepala Bidang (Kabid)Produksi Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan, Havizman., Sp., MSi.
Dinas Perkebunan melakukan gagasan dengan sebuah program menerapkan adopsi, inovasi dengan pola jarak tanam ganda yakni, karet ditanam dengan jarak 18 meter diameter 2m x 2,5m. Dalam pola jarak tanam ini petani berpeluang untuk menanam komunitas lain selain karet, dengan tidak meninggalkan komunitas karet itu sendiri.
Sambil menunggu karet produksi selama 4 tahun petani memperoleh penghasilan dari budidaya tanaman holtikultura dan tanaman pangan lainnya seperti, jagung, kacang kedelai ataupun peternakan bisa dikembangkan dijarak tanam.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel Ir. Agus Darwa., M. Si. Saat dibincangi awak media di ruang kerjanya Rabu (24/05/2023) mengatakan, karet merupakan salah satu komoditi utama dari masyarakat di Sumatra Selatan (Sumsel). Saat ini salah satu isu strategis di Sumatera Selatan adalah komunitas karet, karena di samping harga yang tidak kunjung membaik, produksi yang rendah, serangan hama, penyakit yang tidak kunjung ada penanganannya, sehingga pendapatan petani berkurang. “Kita ketahui banyaknya area karet yang sudah memasuki usia peremajaan setiap tahun meningkat. Sampai saat ini tercatat 139. 000 hektar dan ini belum ditemukan pola dan program seperti sawit yang didanai oleh pemerintah melalui biaya PPDPKS. Oleh karena itu Dinas Perkebunan mencoba menggagas tentang bagaimana pola meremajakan karet dengan buah yang ada di dekat petani dalam meningkatkan produksivitas,“ tutup Agus Darwa.
Laporan : Akip
Editing : Imam Gazali