Kliksumatera.com, PALEMBANG- Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan menerima kunjungan kerja (kunker) Komisi II DPRD Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung tentang pupuk bersubsidi bertempat di aula rapat Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan, Kamis (17/11/2022).
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Tanggamus Bunyamin mengatakan, kunker ke Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan untuk membahas meminta informasi masalah pupuk bersubsidi. “Intinya terkait distribusi pupuk kepada petani. Alhamdulillah sesuai yang kami dapat informasi dari sini terkait sistem yang ada di Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan. Informasi yang kami dapat di sini nanti bisa kami sampaikan ke dinas pertanian di Kabupaten Tanggamus agar bisa ditiru. Sehingga pengalokasian pupuk bersubsidi ini bisa tepat sasaran. Sehingga bisa mengatasi kelangkaan pupuk,” jelasnya.
Karena, sambung Bunyamin penyaluran pupuk bersubsidi ini berbasis data. Kalau datanya sudah masuk dan sudah sesuai maka bisa mengatasi kelangkaan tersebut . “Harapan Kita tidak ada lagi masalah masyarakat kekurangan pupuk dalam kegiatan mereka dalam mengolah pertanian,” tegasnya.
Sejauh ini, lanjut Bunyamin, setiap musim tanam ada kekurangan pupuk bersubsidi daripada petani. ”Saya lihat di lapangan petani kita kurang informasi terkait dengan sistem aturan pemerintah sekarang terkait distribusi pupuk kadang-kadang petani kita minta membuat air dak kakak tapi mereka ogah-ogahan. Karena mereka tidak paham informasi belum sampai ke mereka. Sehingga mereka tidak paham ketika mereka butuh dan mereka tidak mengusulkan tidak meminta ya kebutuhan mereka tidak bisa dipenuhi . Karena dasarnya harus ada permintaan mudah-mudahan ke depan kita sampaikan ke dinas kita agar ada langkah-langkah untuk informasi dibuat pemerintah agar sampai ke mereka,” bebernya.
Lebih lanjut Bunyamin menuturkan, pihaknya memilih Sumsel untuk jadikan contoh. Karena mereka melihat pertanian di Sumzel agak sulit karena banyak rawa. “Makanya kita ada tantangan di situ sementara kita ingin tahu seperti apa distribusi pupuk di sini. Sedangkan di Tanggamus itu bagus beririgasi dan di sini masalahnya rawa-rawa tanahnya. Tapi di sini pengalokasian pupuk sudah bagus makanya kami lebih memilih kepada provinsi Sumsel. Karena ada tantangan beda dengan pertanian kami di sana. Kalau di sana rata-rata tanah sawah irigasi sehingga untuk jadwal tanamnya bisa terencana bisa pas waktunya. Tapi kalau di sini tidak pas waktunya karena ada masalah iklim maka jadi tantangan kami untuk belajar di sini,” papar Bunyamin.
Lebih lanjut Bunyamin melihat Sumsel terkait penyaluran pupuk di Sumsel sudah sangat bagus di sini. Karena sudah berbasis data dan sudah sesuai dari permintaan petani. “Makanya kemarin kadang-kadang disampaikan kalau kelompok tani kita banyak ogah-ogahan untuk membuat RDKK, karena kurangnya informasi mereka kurang tahu sistem distribusi pupuk,” tandasnya.
Sementara itu, Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan Ilfantria menuturkan, pihaknya sangat senang dikunjungi oleh DPRD Kabupaten Tanggamus Lampung. “Jadi kita bisa bertukar pengalaman dan bertukar apa yang sudah kita lakukan di provinsi Sumsel, dan bagaimana di kabupaten Tanggamus Lampung. Di Sumsel para petugas lapangan kita sudah bekerja dengan baik dan sudah menjadi utama bagi bapak Gubernur kepada petugas-petugas pertanian di tingkat lapangan. Jadi kita ada penyuluh dan bapak Gubernur sudah mengangkat petugas penggerak ekonomi pertanian di tingkat desa. Bapak Gubernur di Sumsel sejak tahun 2020 sudah ada 1400 tenaga honor PPEP dan mereka berada di desa mereka membantu pergerakan pertanian di desa-desa termasuk menyusun RDKK dan sebagainya mengawasi kontrol pertanian. Alhamdulillah kita sudah rapi ke sininya petugas kita sudah cukup dan sudah menjalankan tugasnya sesuai dengan apa yang diamanatkan . Jadi tingkat sosialisasi kita lebih cepat karena kita PPEP di bawah koordinasi bapak Gubernur langsung melalui Dinas pertanian. Jadi kita menggerakkan dan memberikan masukan kebijakan pembangunan pertanian langsung ke lapangan. Jadi petugas inilah yang akan mendampingi para petani dalam melakukan tindakan di lapangan itu yang membuat Sumsel lebih rapi lebih tertib dalam gerakan distribusi pupuknya,” bebernya.
Laporan : Akip
Editing : Imam Gazali