Kliksumatera.com, LAHAT- Terkabar dari berbagai informasi dan dibuktikan dengan mendapat surat tembusan membuat sang aktivis yang prorakyat ini angkat bicara dan mengecam keras apabila aksi demo Rabu (10/03) hari ini melibatkan orang, bendera ataupun logo yang tidak ikut dan terlibat dalam aksi demo yang akan dilaksanakan.
“Sehubungan adanya aksi demo besok Rabu, maka dari itu, saya minta agar koordinator dari aksi tersebut, supaya tidak membawa bendera ataupun logo Aktivis Sumsel Bersatu (ASB),” ungkap Elan Setiawan sang Orator dalam setiap aksi selama ini, dibincangi wartawan dibilangan kantornya di Muara Siban pada Selasa (09/03/2021) kemarin.
Elan yang terkenal cukup garang dalam setiap menyampaikan orasinya di muka publik ini menegaskan, dirinya tidak akan pernah menghalangi dan siap mendukung dalam setiap aksi damai yang dilakukan oleh kawan-kawan baik dari LSM apalagi media.
“Akan tetapi saya berharap untuk tetap damai dan kondusif, aksi damai yang dilakukan rekan-rekan besok. Karena, saat ini masih dalam Pandemi Covid 19, sehingga, diharapkan tetap menjaga protokol kesehatan (Prokes) sesuai anjuran dari Pemerintah,” pesan Elan Setiawan.
Terus terang, diakui Bung Elan, bahwa sebutan aktivis itu Sakral Rela Darah, Nyawa, dan dipenjara sekalipun kalau untuk membela kepentingan rakyat yang haknya dirampas sebagai warga Negara Indonesia.
“Saya bagian dari kawan-kawan pergerakan, tapi jangan memakai logo atau bendera Aktivis Sumsel Bersatu ini selain sakral bendera kebanggaan ASB yang seyogyanya pamit ataupun minta izin terlebih dahulu dengan Ketua ASB,” sampai Elan lagi.
Terakhir pesan Bung Elan, sekali lagi dirinya menyampaikan bahwa aktivis itu sakral, jadi kalau ada yang menggunakan Bendera atau Logo ASB, Elan berjanji, akan menurunkan bendera tersebut.
“Kenapa hal ini saya sampaikan. Karena, cukup ALG yang sudah mencoreng nama aktivis di Lahat yang sampai sekarang tidak ada ujung pangkalnya. Jadi, harapan saya begitu juga nama ASB agar tidak digadang-gadangkan bakal ikut aksi demo Rabu besok,” pungkasnya.
Laporan : Idham/Novita
PostingĀ : Imam Ghazali