Generasi Cemerlang Islam Solusinya

0
55

Oleh : Qomariah

Perang sarung sebenarnya tradisi yang sudah lama berlangsung untuk menyemarakkan Ramadhan, para remaja menjelang waktu sahur melakukan permainan perang sarung bersama teman-temannya, saling sabet menggunakan sarung sambil tertawa gembira di antara mereka, tapi sayang Sekarang permainannya telah berubah menjadi tindak kriminalitas.

Seperti yang dilakukan perang sarung
Kedua, perang sarung terjadi di kelurahan bukit besar. Sedangkan yang ketiga, perang sarung terjadi di jembatan jerambah gantung. Bangka pangkal pinang, Sabtu (16/03/2024).

Mirisnya, pelaku perang sarung tersebut mayoritas dilakukan oleh pelajar SMP hingga SMA.
Kasat Reskrim Polresta Pangkalpinang, AKP Riza mengatakan para remaja diamankan pada (16/3/ 2024), informasi perang sarung oleh sejumlah remaja ini di dapatkan dari masyarakat, setelah itu langsung menerjunkan personel untuk patroli menuju lokasi, juga dibantu Polsek dan Dit samapta Polda Bangka Belitung dan menemukan puluhan remaja hendak perang sarung di tiga lokasi,”ujar AKP Riza, Minggu (17/3/ 2024).

Perang sarung sebenarnya tradisi yang sudah lama berlangsung untuk menyemarakkan Ramadan. tetapi sayangnya,
Tradisi perang sarung ada yang telah berubah menjadi tindak kriminalitas dan telah bergeser tidak cuma sebatas permainan saja, tetapi perang sarung menjadi sarana antar kelompok remaja untuk beradu kekuatan dan kekompakan kelompok, tidak hanya sarung disabetkan, tetapi batu, besi, pipa dibungkus di dalam sarung. Tentunya hal ini sangat berbahaya dan dapat menemukan korban jiwa, karena ruh Ramadan yang penuh kemuliaan telah tercabut dari benak remaja saat ini.

Jelas fenomena ini sangat menakutkan, karena generasi kita kehilangan kendali pemikiran yang sehat. Tidak mampu memenuhi dorongan naluri dengan benar dan hanya mengedepankan insting seperti binatang, remaja kehilangan aspek kemanusiaan, brutal dan sanggup berbuat sadis.

Marilah semua pihak, mulai keluarga, masyarakat, sekolah, aparat Pemda, semuanya harus berpikir keras melakukan pencegahan, agar aksi perang sarung dapat dihentikan, dan tidak menimbulkan korban lebih banyak lagi.

Perlu kewaspadaan orang tua untuk menjaga anak-anak mereka, peran orang tua membina anak-anak mereka tidak bisa dianggap peran kecil, masyarakat juga perlu peduli generasi, mewujudkan kontrol sosial ini sangat penting, termasuk peran guru dan juga peran ustadz yang ada di lingkungan masjid, mengingat alasan remaja adalah untuk ronda membangunkan orang sahur, sebuah perbuatan yang baik demi untuk mengajak orang saum di bulan Ramadan.

Bahwa remaja memiliki ikatan yang sangat kuat dengan lingkungan sosial, teman sebaya, kehidupan sehari-harinya lebih banyak hidup bersama temannya, seperti di sekolah sangat panjang yang menghabiskan waktu- waktunya.

Kontribusi sistem pendidikan dalam membangun dan mengukuhkan karakter remaja sangat dominan, kurikulum pendidikan sangat menentukan pola pikir dan pola sikap remaja, apalagi penerapan kurikulumnya moderasi beragama yang justru menjauhkan generasi dari akidah Islam sebagai asas pemikiran dan kaidah amal suatu perbuatan, kurikulum sekuler justru mencetak sosok pelajar berpikiran liberal, individualis, dan mengabaikan standar halal dan haram dalam kehidupan. Inilah akibat agama tidak dijadikan sebagai asas dalam membangun manusia, agama justru dituliskan sebagai bagian dari budaya tentu ini sangat bertentangan dengan Islam.

sedangkan budaya adalah produk akal manusia yang serba terbatas dan tidak sesuai dengan fitrah, mengingatkan Islam itu agama yang sempurna dan diridhoi Allah SWT bersumber dari Wahyu, sehingga memberikan konsep amal perbuatan manusia itu harus terikat dengan hukum syara, benar salah tinjauannya adalah Al-quran dan As-Sunnah.

Jadi pembangunan manusia dalam Islam adalah generasi yang memiliki akhlak mulia, dan ketakwaan yang tinggi, serta iman yang kokoh, pribadi yang bertanggung jawab, sesuai dengan syariatNya, dan dimensi amal perbuatan manusia bukan hanya duniawi tetapi sekaligus berorientasi akhirat. Insya Allah.
Wallahu a’lam bishawab.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here