Islam Moderat Kian Kental Digaungkan

0
228

Oleh : Hj Padliyati Siregar ST

Islam moderat adalah istilah baru yang dikenalkan di dunia Islam saat ini. Padahal sebelumnya istilah ini tidak pernah dikenal dalam khazanah keilmuan Islam.

Perlu diketahui bahwa Islam moderat berasal dari Amerika Serikat, Negara yang menjadi kampiun demokrasi, yang notabene adalah Negara Imprealis di dunia Islam, pemimpin negara-negara kafir Barat.

Rand Corparation adalah sebuah Lembaga think than yang berpengaruh di Amerika Serikat sebagai Konsultan Pertahanan dan Pusat Kajian Strategis Amerika Serikat.

Salah satu rekomendasinya adalah menghasilkan konsep Building Moderate Muslim Networks (membangun jaringan Islam moderat), dengan pemikiran mendukung demokrasi, penerimaan terhadap HAM, kesetaraan gender dan kebebasan beragama, mengormati sumber hukum yang tidak berasal dari satu agama saja, menolak hukum Islam dan menentang terorisme.

Di tengah problem kemiskinan, pengangguran, kerusakan moral, utang negara yang terus bertambah, mahalnya harga kebutuhan pokok, pendidikan kesehatan dan segudang problematika lain.

Yang menganggap seolah-olah persoalan bangsa ini karena radikalisme, intoleransi serta merosotnya nilai-nilai kebangsaan. Padahal akar persoalan saat ini adalah tidak diterapkannya Syariat Islam dalam seluruh lini kehidupan. Demokrasi Kapitalisme yang lahir dari paham sekularisme yang menjadi pangkal dari segala kerusakan, justru tidak dipandang sebagai persoalan.

Sehingga moderasi beragama menjadi proyek besar untuk menguatkan nilai-nilai tersebut. Tidak heran kalau para petinggi negeri ini terus mengaruskannya. Kemenag bahkan telah menyusun berbagai program untuk menderaskan Islam moderat. Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meminta jajarannya untuk mempercepat implementasi moderasi beragama dalam berbagai programnya.

Bila Islam moderat diangkat, nasib berbeda justru dialami Islam kaffah dan umatnya. Islam kaffah dicap ekstrem, radikal, dipinggirkan, dimutilasi ajaran-ajarannya, para pengembannya dikriminalisasi, difitnah, dan dipersekusi.

Islam kaffah didesain sedemikian rupa agar ditakuti dan ditinggalkan umat melalui berbagai aturan yang diterbitkan negara. Salah satunya PP No. 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme (RAN-PE) Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme.

Tentu saja halangan terbesar untuk memuluskan proyek ini adalah ideologi islam. Yang akan menghancurkan eksistensi ideologi kapitalisme sekularisme. Orang-orang kafir akan senantiasa mencari jalan agar umat ini tetap terlelap dengan ide-ide mereka.

Menghalau stigma radikal kepada Islam memang harus dilakukan, tetapi bukan berarti menjadi pengusung moderasi. Umat Islam harus punya agenda sendiri. Yakni berdakwah memberi kesadaran pemahaman yang benar kepada umat; menjelaskan kerusakan ide-ide yang bertentangan dengan Islam; mengkaji Islam secara kaffah agar tidak terjebak pada pemikiran yang salah; serta menguatkan ikatan akidah dan ukhuwah agar tidak mudah dipecah belah oleh musuh Islam.

Islam sudah sempurna dengan penjelasan yang berdasar Al Quran dan Sunah. Tidak perlu mencari tafsiran lain selain dari keduanya. Apa yang disampaikan Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag, Syamsul Bahri, memang benar. Ia mengatakan Islam itu harus dipahami secara kaffah (menyeluruh), tidak boleh sepotong-sepotong memahaminya.

Begitulah semestinya sikap seorang muslim. Berislam jangan nanggung. Harus utuh dan menyeluruh, Allah SWT berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا ادۡخُلُوۡا فِى السِّلۡمِ کَآفَّةً ۖ وَلَا تَتَّبِعُوۡا خُطُوٰتِ الشَّيۡطٰنِ‌ؕ اِنَّهٗ لَـکُمۡ عَدُوٌّ مُّبِيۡنٌ
“Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.” (TQS Al-Baqarah: 208).

Memahami hakikat dari Islam moderat dan kesalahannya, menjadi hal yang mesti dilakukan umat untuk menjaga kemurnian agamanya, agar mereka mampu kembali pada Islam yang hak sebagaimana diturunkan Allah kepada Rasul-Nya. ***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here