Kliksumatera.com, BANYUASIN- Jalan Kabupaten Banyuasin panjangnya 1.198,6 kilometer yang tersebar di 288 desa dan 17 kelurahan di 21 kecamatan, hampir 80 persen dalam kondisi rusak baik rusak ringan, sedang maupun rusak berat dengan badan jalan berkubang lumpur sehingga sangat menyulitkan perekonomian masyarakat.
Namun dengan kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas, Bupati Askolani dan Wabup H Slamet melalui program Infrastruktur Bagus, kondisi itu sudah mulai berubah. Senyum masyarakat pun sudah terlihat manis, karena jalan-jalan sudah dibangun baik dengan pengerasan agregat, aspal hotmix hingga pengecoran bertulang.
Bupati Askolani mengatakan dari data Dinas PUTR, Total jalan Kabupaten sepanjang 1.198,6 Kilometer, tahun 2019 yang sudah dibangun 55,15 persen atau 661,03 Kilometer. Target tahun 2020 berdasarkan IKU Dinas PUTR 78,03 persen atau sepanjang 935,26 kilometer. Dan sampai Triwulan I tahun 2020 ini mencapai 56,42 persen atau sepanjang 676,25 kilometer.
“Saat ini, proses pengerjaan pembangunan jalan terus dilakukan baik tujuh jalan poros maupun jalan yang lainnya, baik yang dibiayai dana APBD, DAK maupun pinjaman, target kita semua jalan bisa dilintasi masyarakat,” tegasnya.
Triwulan I tahun 2020 ini saja jelasnya mencapai 56,42 persen atau sepanjang 676,25 kilometer jalan yang dibangun dari target 935,26 kilometer sampai triwulan ke 4. “Insya Allah, jalan yang masih rusak sekitar 261,34 km kita targetkan selesai tahun depan,” tegasnya.
Bahkan, perusahaan dengan CSRnya juga dilibatkan untuk membangun jalan yang ada di sekitar wilayah operasinya. Begitu juga dengan Dana Desa dioptimalkan untuk membangun di dalam desa masing-masing.
Dengan jalan bagus terang Askolani akan membawa dampak positif baik dari segi perekonomian karena banyak hasil bumi yang bisa dijual dengan biaya transportasi murah, hingga membuka keterisolasian daerah yang selama ini sulit dijangkau.
“Saya berharap jalan yang telah selesai dibangun dapat dirawat dan dipelihara secara bersama-sama, dengan cara patuh dengan tonase sehingga tidak cepat rusak. Dan nantinya tujuh jalan poros dipasang portal,” ujarnya.
Tujuh jalan poros yang dibangun Pemkab Banyuasin, Jalan Poros Desa Lubuk Karet, Taja Raya II, dan Taja Mulya Kecamatan Betung sepanjang 12 km realisasi 11,078 km, Jalan Poros Muara Padang- Muara Sugihan Kecamatan Muara Padang sepanjang 21 Km realisasi 19, 805 km, Pembangunan Jalan Poros Kabupaten Banyuasin I – Air Saleh Prambahan Jalur 10 sepanjang 10, 910 km terealisasi 10,697 km.
Kemudian, Jalan Poros Lubuk Lancang Kecamatan Suak Tapeh menuju Kecamatan Pulau Rimau sepanjang 18, 110 km realiasi 17,380 km. Pengecoran Jalan Poros Sungai Dua – Prajen Kecamatan Rambutan sepanjang 3.50 km realisasi 3,320 km. Pengecoran Jalan Poros Sukamulya -Karang Petai Kecamatan Banyuasin III sepanjang 10,742 km realiasi 11.078 km, dan pengecoran Jalan Poros Tanah Mas Kecamatan Talang Kelapa sepanjang 3,365 km realisasi 2,788 km. “Kita lihat saja, tujuh jalan poros yang dibangun Bupati Askolani dan Wabup H Slamet, ini membuka asa baru bagi masyarakat. Bayangkan belasan tahun lalu mereka harus berjibaku melawan lumpur, dan menginap di jalan sudah jadi tradisi karena kondisi jalan yang rusak parah, sebut saja Jalan Poros Muara Padang, Air Saleh, Muara Sugihan, jalan poros Pulau Rimau,” kata Kadis PUTR Ardi Arfani.
“Namun sekarang lumpur sudah jadi coran semen yang mulus. Dulu postingan di media sosial jalan berlumpur dengan mobil tepater kini postingan ucapan terima kasih kepada Bupati dan Wakil Bupati jalan mereka sudah mulus berseleweran di akun-akun media sosial,” tandasnya.
Laporan : Herwanto
Editor/Posting : Imam Ghazali