Kliksumatera.com, PALEMBANG- Kapolda Sumsel Irjen Pol Drs. Priyo Widyanto MM bertindak selaku Inspektur Upacara penutupan Pendidikan Pembentukan Bintara Polri T.A. 2019/2020 Senin, 2 Maret 2020 bertempat di lapangan Tribrata SPN Polda Sumsel.
Hadir pada kesempatan tersebut Wakapolda Sumsel Brigjen Pol Rudi Setiawan S.I.K., S.H MH, Irwasda Sumsel Kombes Pol Drs. Dody Marsidy CfRa, Bupati Banyuasin Askolani S.H. M.Si, Panglima diwakili Danrem 044 Gapo, Para Pejabat Utama, Para Kasatwil dan Ketua Pengurus Bhayangkari daerah Sumsel serta wakil Bhayangkari dan pengurusnya, para orang tua Bintara yang dilantik.
Komandan upacara Kompol Wisdon S.H , M.H Ka korsis SPN Polda Sumsel. Dari 266 siswa yang dilantik Pada kesempatan tersebut Kapolda memberikan penghargaan kepada siswa yang berprestasi dibidang peringkat akademik Muhammad Rizal Ansori, peringkat fisik Muhammad Zulpani Prayoga, peringkat mental kepribadian Rendi Syahri Ramadhan, peringkat Nap (nilai akhir pendidikan) Muh. Syahru Ramadhan.
”Apa yang telah Saudara capai pada hari ini bukanlah akhir dari perjuangan, melainkan awal pengabdian nyata sebagai insan Bhayangkara. Perjalanan Saudara masih panjang, sangat banyak tantangan tugas yang akan dihadapi. Oleh karena itu, sebagai Bintara remaja yang merupakan salah satu elemen terdepan dalam berbagai tugas kepolisian, harus mampu menunjukkan kinerja secara optimal. Persiapkan diri dengan baik, tanamkan disiplin dan tekad yang kuat, serta implementasikan pengetahuan dan keterampilan yang telah Saudara peroleh di lembaga pendidikan demi keberhasilan pelaksanaan tugas,” ujar Kapolda.
Lebih jauh ditekankan untuk meniatkan setiap pelaksanaan tugas sebagai ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Laksanakan setiap tugas yang diemban dengan penuh semangat, tanggung jawab, dan keikhlasan, serta senantiasa mempedomani nilai-nilai luhur Tribrata dan Catur Prasetya. Jangan pernah berhenti belajar dan menuntut ilmu untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan, dan keterampilan guna mendukung pelaksanaan tugas, Senantiasa menjaga kehormatan diri, keluarga, dan institusi. Hindari segala pelanggaran disiplin, Kode Etik Profesi Polri, maupun pidana. Jalin persaudaraan dan komunikasi yang baik dengan rekan-rekan TNI dan instansi terkait, serta seluruh komponen lainnya karena Polri tidak dapat bekerja sendiri.
Selesai upacara dilanjutkan dengan peragaan bela diri, bongkar pasang senjata dengan mata terbuka dan tertutup, dan olah TKP pembegalan, serta keterampilan menembak.
Laporan : Yudi
Editor/Posting : Imam Ghazali