Kliksumatera.com, KAYUAGUNG– Kebakaran hutan, kebun, dan lahan (karhutbunla) di OKI kian menjadi. Meski lokasi karhutbunla tidak jauh dari ibukota Kayuagung yakni di area Kecamatan Kayuagung tepatnya diarea jalan Sepucuk Kayuagung antara Desa Tanjung Serang – Kelurahan Kutaraya dan Kedaton, namun satuan tugas (satgas) karhutbunla di OKI terlihat kewalahan meski semuanya telah berjibaku dalam memadamkan karhutbunla di area tersebut. Bahkan beberapa Helikopter yang membawa bom air telah dikerahkan, namun api belum juga dapat dipadamkan, bahkan api kian membesar dan menjalar ke arah kebun dan rumah warga serta asap semakin tebal.
Hal tersebut terpantau dalam beberapa hari ini, titik api di area Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah yang berada di Kelurahan Kedaton terbakar sejak kemarin dan hingga saat ini belum bisa dipadamkan bahkan menjalar ke area lahan gambut dan kebun sawit dan karet milik warga, Sabtu (16/09/2023).
Seperti yang dialami oleh Haji Komarudin, puluhan hektar lahan kebun sawit miliknya di Jalan Sepucuk Kelurahan Kedaton Kecamatan Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) turut terkena imbas akibat insiden kebakaran di belakang kawasan area tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS), pada Kamis (14/9/2O23) lalu.
Peristiwa terbakarnya kebun sawit miliknya terjadi pada Sabtu (16/9/2023), sekitar pukul 11.00 WIB.
Menurut Komarudin, asal api diduga bermula dari adanya kebakaran di belakang kawasan area TPAS Kabupaten OKI, yang terjadi pada Kamis ( 14/9/2023) lalu. Di mana, api yang membakar diduga masih terus menyala, sehingga merambat ke arah perkebunan miliknya.
Apalagi ditambah adanya hembusan angin yang kencang, membuat api dengan begitu cepat menyala besar dan merambat luas. “Entah perbuatan siapa ini. Memang sudah satu minggu ini adanya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kecamatan Kayu Agung,” terang Komarudin.
Dia bilang, api mulai mendekati ke kawasan perkebunan miliknya sejak tadi malam sekitar pukul 03.30 WIB. “Sampai sekarang pun kobaran api masih tetap menyala, malah semakin menjadi. Lalu merambat membakar bagian belakang kebun kelapa sawit milik saya,” jelas Komarudin.
Bersama dengan beberapa penjaga kebun, Komarudin tengah berjibaku untuk memadamkan kobaran api menggunakan lima buah mesin pompa Genzet penyedot air, dan alat seadanya. ”Berharap kobaran api jangan sampai merambat dan melahap habis bagian depan perkebunan. Kalau kerugian ditaksir sekitar ratusan juta rupiah,” ujarnya.
“Kami berharap agar petugas pemadam dari dinas terkait dapat membantu kami untuk bisa memadamkan kobaran api. Supaya kobaran api ini jangan sampai merambat dan membakar ke kawasan lainnya juga,” harapnya.
Selain kebun sawit milik Haji Komarudin, Kebun Sawit milik Jamaludin alias Kaka dan Angah sekitar 2 hektar lebih juga ikut hangus terbakar dan kerugian ditaksir hingga puluhan juta rupiah.
Meski sudah berupaya dengan berbagai cara disiram dengan air baik secara manual maupun dengan peralatan mesin Genset, karena angin bertiup cukup kencang, maka api tidak terbendung lagi dan langsung membakar rumput dan sawit dan terus menjalar.
Bukan saja kebun sawit milik Komarudin, Jamaluddin dan Angah yang terbakar, kebun karet milik Saidi yang berada di dekat kebun sawit milik Jamaludin juga terbakar dan tinggal seperempat dari luas lahannya.
Menurut Saidi, api berasal dari TPAS kemudian menjalar ke kebun milik Komarudin dan juga milik Jamaludin yang sangat berdekatan dengan kebun karet miliknya yang hanya dibatasi oleh kanal atau parit.
“Saya tidak menyangka api begitu cepat masuk ke area kebun karet saya. Padahal saat saya tinggalkan sebentar karena pulang ke rumah, belum lama sampai di rumah, tiba-tiba ada telepon, api sudah menjalar ke kebun karet milik saya, pas saya sudah di area api sudah padam tinggal asap yang masih terlihat. Dari sekitar 2 hektar kebun karet yang sudah panen tersebut, kini paling tinggal seperempat hektar. Kalau kerugian ditaksir ratusan juta rupiah, ya kita pasrah saja, sudah kejadian mau apalagi dan ini yakin ujian dari Tuhan,” jelasnya.
Dari pantauan awak media ini dilokasi karhutbunla, api dan asap kian menjalar bahkan Helikopter pembawa air meski melintas tepat berada diarea terbakarnya lahan dan kebun milik warga tersebut hanya terdengar suaranya saja sementara Helikopter yang melintas tidak kelihatan. Para warga pemilik kebun sawit di area tersebut terus berjibaku memadamkan api bahkan hingga malam ini terus berjaga akan kemungkinan api menjalar, karena angin yang begitu kencang menjadi pemicu asap menjadi api kembali. Terlihat juga selain warga, Ketua dan Anggota IWO Indonesia OKI turut ke lokasi guna berusaha dengan manual memadamkan api di lokasi karhutbunla tersebut.
Sumber : Haloantinews.com
Editing : Imam Gazali