Kontroversi Seragam Jilbab dan Syariat

0
312

Oleh : Sri Pertiwi

Kasus jilbab SMK Negeri 2 Padang kini terus menjadi sorotan. Hingga adanya dugaan pemaksaan bagi nonmuslim memakai jilbab menjadi kontroversi.
Padahal hal itu adalah aturan kearifan lokal yang sudah berlaku sejak 2005 namun, sementara bagi siswi nonmuslim aturan itu tidak berlaku. Tapi, jika siswa nonmuslim mau memakai jilbab tidak masalah, tidak pakai tidak apa-apa.

Sejumlah siswi nonmuslim pun bercerita mereka memilih menggunakan jilbab tanpa adanya paksaan. Salah satu siswi yang bernama Elisabit Angelena Zega bercerita bahwa dia telah memakai jilbab atau kerudung untuk pergi ke sekolah sejak duduk di bangku sekolah SMP dan dia mengaku pihak sekolah tak pernah memaksa nonmuslim untuk berjilbab.

”Tidak ada unsur paksaan. Dan saya juga katanya tidak keberatan kalau aku pakai jilbab dan tidak merasa dirugikan juga walaupun saya bukan muslim. Menurutku masalah keimanan tak terganggu gara-gara berjilbab,” katanya.

Begitu juga kata Yulita Harefa, tidak masalah menggunakan jilbab, meski bukan pemeluk agama Islam, dia juga sejak SMP sudah memakai jilbab. Itu biasa baginya.

Sedang lingkungan Polri juga pernah mengalami permasalahan jilbab. Komjen Nanan Sukarna secara tegas melarang Polwan mengenakan jilbab. Bila ada anggota Polwan menginginkan untuk mengenakan jilbab diminta untuk pensiun dini atau keluar dari Korps Bhayangkara. Dan hal itu menimbulkan perbedaan pandangan dari Komjen Oegroseno.
Lain lagi di Polda Jatim. Kapolda saat itu Irjen Anton Bahrul Alam mengeluarkan edaran agar para Polwan menggunakan jilbab. Allah berfirman: Berbahagialah wahai orang-orang yang beriman (TQS.al-Ahzab (33:47).

Kita sebagai umat muslim kagum kepada Polwan yang menggunakan jilbab. Sebab jilbab tidak menghalangi mereka dalam bertugas.

Sebagai orang tua harus menanamkan kewajiban berjilbab. Sebab sesungguhnya mengenakan jilbab itu harus dibiasakan sejak dini buat anak-anak. Agar mereka mengenal syariat Islam. Mereka punya hak penuh mendidik anak-anak agar mengenal syariat Islam sejak dini seperti yang dianjurkan oleh Rasulullah. Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda bukankah kalimat pertama pada bayi-bayi kalian dengan kalimat Laailaahaillallah (HR Baihaqi).

Maka bayi-bayi muslim yang pertama-tama akan diperdengarkan adzan padanya, kemudian setelah usianya remaja dia pasti dikenalkan salat, puasa, dan lainnya. Apalagi anak perempuan (wanita) yang sudah baliq diwajibkan memakai jilbab. Jangan permasalahkan jilbab. Memiliki anak soleh dan soleha adalah dambaan seluruh keluarga muslim, ia adalah aset sebab dialah yang akan menolong orang tuanya kelak ketika raga sudah tidak lagi di kandung badan atau napak di bumi ini (mati).
Berbagai hal dilakukan orang tua agar anak-anak mereka menjadi soleh dan solehah. Di antaranya dengan menanamkan kebiasaan baik sejak dini, mengajarkan salat, menutup aurat, melatih puasa, membaca Al Quran, dan menghormati orang tua. Hal ini dilakukan agar anak-anak punya akhlak yang baik dan bisa menjalankan syariat Islam secara kaffah.
Allah berfirman :
يأيها الذين ءامنوا قوا أنغسكم وأهليكم نارآ وقودها الناس واحجارة عليها ملءكة غلاظ شدادلا يعصون الله ما أمرهم ويفعلون ما يؤمرون

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah SWT terhadap apa yang diperintakan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan, (TQS.at-Tahrim (66): 6). ***

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here