Kunjungan Menlu AS Kuatkan Penjajahan Terhadap Indonesia

0
429

Oleh : Riyulianasari

Duta Besar China Xiao Qian menyebut kedatangan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo ke Indonesia memprovokasi hubungan bilateral China-Indonesia.
Xiao Qian menentang keras tindakan Menlu AS tersebut. Menurutnya, pernyataan keliru Pompeo juga justru semakin menunjukkan intensi buruk AS, di samping telah mengganggu perdamaian dan stabilitas kawasan.

“Di tengah kunjungannya ke Indonesia, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo telah melakukan serangan yang tidak berdasar terhadap Tiongkok, telah memprovokasi hubungan Tiongkok-Indonesia, serta telah mengganggu perdamaian dan stabilitas kawasan,” ucapnya dikutip dari situs resmi Kedutaan Besar China di Indonesia, Jumat (30/10).

China menyatakan pihaknya menentang keras tindakan dan pernyataan keliru Pompeo yang semakin menyingkapkan intensi buruk AS. Negara itu juga menuduh ada problem serius di internal AS sendiri.

Qian juga meminta politikus AS menghentikan kebijakan keliru yang menyebabkan permusuhan tanpa henti dengan China dan meminta AS berhenti mengintervensi kerja sama China dengan negara lainnya.

“Kalau tidak, semua upaya mereka itu hanya akan berakhir dengan kegagalan total,” tutur Xiao Qian.

Dalam keterangan itu, China juga menuding tujuh dugaan aksi dugaan ‘kejahatan’ AS:
1. AS adalah provokator ‘Perang Dingin Baru’. “Tiongkok juga berkomitmen untuk tidak mengekspor ideologinya ataupun mencampuri urusan dalam negeri negara lain. Namun AS justru meluncurkan apa yang disebut ‘Perang Dingin Baru’, memprovokasi pertentangan ideologi,” demikian Dubes Qian.

2. AS adalah penyebar super ‘virus politik’.
3. AS adalah penghambat bagi kerja sama dan keterbukaan dunia.
4. AS adalah negara peretas terbesar di dunia. “AS, demi melindungi hegemoni teknologi dan kepentingan monopolinya sendiri, telah menggeneralisasi konsep keamanan nasional dan menyalahgunakan kekuasaan negara untuk menekan perusahaan Tiongkok secara sewenang-wenang,” kata dia.
5. AS adalah pencipta penderitaan bagi dunia Muslim. “Pemerintah AS justru menerbitkan “Muslim Ban”, mengabaikan hak dan kepentingan legal Palestina dalam konflik dengan Israel, membangkitkan ‘revolusi berwarna’ di sejumlah negara Muslim,” demikian China.
6. AS adalah faktor paling berbahaya bagi perdamaian di Laut Tiongkok Selatan.
7. AS adalah perusak kerja sama regional.

Sebelumnya, Menlu AS Mike Pompeo bertemu Presiden Joko Widodo di Indonesia, pada Kamis (29/10). Disebutkan Menlu Indonesia, Retno Marsudi, kedatangan Pompeo untuk membahas isu Laut China Selatan (LCS).

Retno mengatakan Indonesia tetap pada sikapnya yakni menolak berbagai klaim maritim di wilayah perairan tersebut.

“Kami membahas situasi di Laut Cina Selatan. Untuk Indonesia, Laut Cina Selatan harus dipertahankan sebagai tempat yang stabil dan damai laut,” katanya.

Belakangan, kondisi LCS tengah memanas setelah China mengklaim sepihak hampir 90 persen wilayah perairan tersebut. Klaim itu bertentangan dengan wilayah kedaulatan sejumlah negara, seperti Vietnam, Filipina, Malaysia, Brunei, Taiwan, termasuk Indonesia sendiri.

Menlu AS Mike Pompeo diketahui telah mengobarkan perlawanan terhadap China dalam berbagai hal, mulai dari perdagangan, keamanan, hingga Pandemi Covid-19.

Di Indonesia, Pompeo menyebut Partai Komunis China sebagai salah satu ancaman terbesar bagi kebebasan beragama di masa depan. Hal itu ia sampaikan saat menjadi berpidato di depan perwakilan ormas Islam di Indonesia pada forum yang digelar oleh Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Kamis (29/10).

Pompeo awalnya meminta kepada seluruh pemimpin agama untuk terus membela hak asasi manusia dalam hal kebebasan beragama. Sebab, pemerintahan di dunia ini yang melakukan pelanggaran terhadap hak-hak tersebut.

“Fakta ancaman paling besar terhadap kebebasan beragama adalah tekanan Partai Komunis China terhadap semua orang dari kelompok agama,” kata Pompeo.

Pompeo menilai Partai Komunis China yang berlandaskan ateisme telah menekan semua golongan masyarakat dari agama apapun selama ini. Baik Islam, Kristen, Budha dan agama lainnya.

Ia mencontohkan bahwa Partai Komunis China ingin meyakinkan kepada dunia bahwa tindakan brutal yang selama ini dilakukan terhadap Muslim Uighur di Xinjiang merupakan langkah anti-terorisme dan pengentasan kemiskinan. Jakarta. CNN Indonesia.

Persaingan antara Amerika Serikat dan Cina semakin nampak. Kunjungan Perdana Menteri Amerika Serikat baru baru ini adalah dalam rangka memastikan bahwa Indonesia tetap mendukung kebijakan politik luar negerinya dan memegang ideologi kapitalisme sekuler yang diberikan oleh Amerika Serikat. Sementara Cina adalah saingan Amerika Serikat juga menguasai ekonomi Indonesia. Jadi kedua negara tersebut mempunyai kepentingan yang sama yaitu menjajah Indonesia secara politik dan ekonomi.

Indonesia adalah negara mayoritas penduduknya muslim yang mempunyai Sumber Daya Alam yang melimpah, mulai dari minyak bumi, gas, batubara, timah dan sebagainya. Tetapi pengelolaannya diserahkan kepada para kapital yaitu pengusaha asing ataupun pengusaha lokal yang mempunyai modal besar. Ini terjadi karena sejak awal kemerdekaan Indonesia, para penjajah sudah mengukuhkan ideologi kapitalisme sekuler kepada semua negara negara Islam yang menjadi negara jajahannya termasuk Indonesia.

Barat terus menerus menyosialisasikan bahwa demokrasi adalah sistem politik yang bagus untuk mengatur individu, masyarakat dan negara dengan mengatakan bahwa Demokrasi menjamin kebebasan individu. Demokrasi bertujuan mensejahterakan rakyat dan berpihak pada kepentingan rakyat. Demokrasi berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Barat pun mengarahkan kurikulum pendidikan sesuai dengan cara pandang dan sesuai keinginan mereka sehingga umat Islam di seluruh dunia memuja Demokrasi.

Padahal telah nyata kerusakan masyarakat, kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh kebijakan penguasa yang sangat berpihak kepada para kapitalis asing maupun lokal. Sementara masyarakat dihadapkan dengan kejahatan yang semakin massif, begal, narkoba, pembunuhan, perkosaan, perceraian, kemiskinan mewarnai kehidupan masyarakat. Penguasa dan pengusaha sibuk mengurus proyek proyek mereka. Inilah kebohongan dan ketidakadilan Demokrasi dalam mengurus persoalan umat manusia. Sementara di negara lainnya, perang terus terjadi di Afghanistan, penjajahan di Palestina, penyiksaan terhadap umat Islam, penistaan agama Islam terus terjadi. Organisasi organisasi dunia buatan Amerika Serikat terus mempengaruhi umat dalam setiap bidang kehidupan. Mereka mencekoki umat islam dengan pemikiran pemikiran mereka, agar umat mengikuti pemikiran mereka.

Oleh karena itu, umat Islam sangat membutuhkan sebuah partai politik yang dapat menyadarkan umat dari penjajahan barat dan pada akhirnya umat membutuhkan negara yang akan membebaskan umat dari penjajahan tersebut. Negara itu bernama Daulah Khilafah Islamiyah, Inshaa Allah. ***

Wallahualam bishawab.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here