Lagi-lagi Flexing Bikin Pusing

0
93

Oleh : Sri Rezeki Am.d. Keb

Baru-baru ini terjadi kembali gaya hidup pamer (flexing) kemewahan yang dilakukan oleh para penguasa kita, yang membuat masyarakat “pusing” melihatnya.

Seperti dilansir dalam kompas.com (11/06/2023), bahwa Irman, Camat Kemuning, Palembang Sumatra Selatan (Sumsel) menjadi sorotan lantaran memiliki kekayaan miliaran rupiah dan sering pamer kemewahan di media sosial. Rumah mewah milik Camat Kemuning yang berada di Jalan Kapas 5, Kelurahan Karang Jaya, Kecamatan Gandus, Palembang pun tidak lepas dari perhatian. Tidak hanya itu, istri Camat Kemuning, Indah Mujyaer turut disorot karena memiliki ribuan pengikut di Instagram dan sering mengunggah momen liburan di luar negeri.

Sungguh miris, di saat masyarakat banyak yang kekurangan, hidup serba sulit, tapi justru penguasa satu ini dengan bangganya memamerkan kekayaan, tanpa memikirkan perasaan rakyatnya.

Contohnya saja, banyak sekali sebagian besar pengguna medsos ini adalah pedagang online kecil-kecilan, yang membeli kuota hanya untuk berdagang di medsos, mencari rezeki melalui medsos hanya sekedar untuk membeli susu atau popok anaknya, tetapi saat muncul di berandanya, pamer kemewahan yang dilakukan oleh penguasa kita, maka hati ini rasanya teriris, berbanding terbalik sekali dengan rakyat yang sedang berjuang demi dapurnya tetap mengepul di hari esok.

Apakah hal ini difikirkan oleh mereka para penguasa yang doyan flexing? Tentu tidak, mereka justru melakukannya demi mendapat pujian dan nama besar.

Kebiasaan flexing ini sendiri pun sudah lama bermunculan, hal seperti ini sangat sejalan dengan kapitalisme, yang mengukur kebiasaan dari kepuasan fisik, seberapa banyak harta yang dimiliki, sehingga menjadi sosok manusia yang rakus dan metrealistis (mengukur segala sesuatu dengan uang/ harta). Ditambah lagi asasnya adalah sekulerisme yang memisahkan agama dari kehidupan, sehingga mereka tidak lagi memikirkan cara bertingkah laku, meraih kebahagiaan dengan cara apapun dan merasa bebas dalam segala hal tanpa memikirkan baik dan buruknya.

Para Penguasa seakan lupa, bahwa mereka di gaji dari uang rakyat, mereka lupa bahwa ada rakyat yang harus dilayani, bukan hanya memperkaya diri mereka sendiri .

Padahal Islam mengajarkan kita sebagai umat muslim agar hidup secara seimbang, sederhana, dan arif. Orang- orang yang mempunyai harta berlebih, hendaklah tidak berlaku israf atau berlebih-lebihan.

Sebagaimana ALLAH menjelaskan dalam Alquran Surat Al A’raf Ayat 31 tentang larangan untuk tidak berlaku israf dalam hal apa pun, termasuk penggunaan harta. Dan tidak bersikap sombong serta pamer karena semua yang kita pamerkan, banggakan dan kita lomba-lombakan hakikatnya setiap materi dan bendanya, akan di pertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT.

Seperti kepemimpinan Rasulullah shalallahu alaihi wasallam, beliau adalah sosok pemimpin teladan yang sangat sederhana, sangat mengayomi rakyatnya. Dan dimasa Khalifah Ummar bin Khattab r.a pun, beliau adalah pemimpin yang selalu amanah dan qanaah, juga selalu memastikan kesejahteraan rakyatnya.

Inilah sosok pemimpin yang wajib diteladani

Sosok pemimpin seperti ini hanya akan kita temukan jika sistem Islam yang kita terapkan. Tidak akan bisa lagi para penguasa atau pemangku kekuasaan ini bebas hidup mewah diatas penderitaan rakyatnya, bebas memamerkan kekayaan. Para penguasa pula akan diawasi kekayaannya sebelum dan setelah menjabat sebagai aparatur negara, dan akan diberikan sanksi tegas apabila terdapat pelanggaran. Karena seorang Khalifah akan mengatur, dan memastikan agar semua rakyatnya mendapatkan kelayakan dalam hidup.

Beginilah aturan di dalam Islam. Negeri yang menerapkan sistem Islam, akan menjaga seluruh rakyat dari kalangan bawah sampai para pemangku kekuasaan, dan memastikan semua rakyatnya sejahtera. Syariat Islam juga akan diterapkan diberbagai lini kehidupan, mengajarkan aqidah yang baik kepada ummat, memastikan seluruh rakyatnya menjadi manusia yang berpegang teguh pada aturan-aturan Allah sehingga menjadikan agama sebagai tolak ukur dalam berbuat sesuatu.

Wallahu alam bissawab.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here