Letkol ZK, Diduga Aniaya Anak 11 Tahun di Palembang, Dikenal Arogan

0
122

Kliksumatera.com, PALEMBANG- Sosok Letkol ZK, oknum perwira TNI yang diduga menganiaya anak 11 tahun di Palembang diungkap Heli Antoni, ketua RT setmpat.

Heli Antoni adalah ketua RT 19 RW 07 Jalan Yasin Sama, Kelurahan 2 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II Palembang, tempat dimana Letkol ZK diduga menganiaya anak 11 tahun yang masih tetangganya.

Menurut Heli, Letkol ZK memang dikenal warga sekitar memiliki sikap arogan. “Saya merasa sedih dan terpukul atas apa yang terjadi dengan anak kami ini,” kata Heli Antoni saat ditemui, Rabu (18/5/2023).

Sebagai ketua RT, Heli juga mendapat laporan atas tindak Letkol ZK yang kerap melakukan tindakan serupa kepada warganya. “Berdasarkan informasi yang saya dapat sering juga waktu itu pelaku lakukan tindakan seperti ini, dia punya sikap arogan, dan menurut cerita ada juga anak yang diperlakukan sama dengan korban,” katanya.

Dari kejadian seperti ini, Heli mengatakan banyak warganya yang merasa resah karena perlakuan dari pelaku. “Saya sangat berharap agar kasus ini segera diusut dan diproses bapak yang melakukan Penganiayaan kepada anak kami ini,” ujarnya.

Tak hanya itu saja, dari penuturan Heli bahwa pihaknya akan melakukan pendampingan agar korban bisa kembali bergaul dan bermain secara normal seperti biasanya dan tidak seperti sekarang hanya diam di rumah. “Kalau pelaku ini memang agak tertutup, dia jarang sosialisasi dengan warga sini dan bergaul juga kurang dengan masyarakat,” tutupnya.

Heli mengatakan bahwa pelaku bertugas di tempat tersebut kurang lebih sudah dua tahun ini. Dari informasi diperoleh, Letkol ZK sendiri adalah perwira TNI yang berasal dari matra Angkatan Darat menjabat Komandan Denhar Dam II/Sriwijaya.

Rekaman CCTV aksi diduga penganiayaan oleh Lektol ZK kini sudah beredar luas di media sosial warga Palembang.

Tri Sopan Diono (40) ayah dari anak korban penganiayana menceritakan kronologi kejadian menimpa putranya MN.

Tri berujar jika penganiayaan tersebut terjadi saat waktu Magrib di kawasan Mushola tempat tinggalnya. “Awalnya anak pelaku bokongi anak saya, dan karena itu anak saya nggak senang. Lalu anak saya membalas dan terjadi saling bodi dengan anak pelaku,” ujarnya.

Setelah kejadian itu anak pelaku langsung pulang dan mengadukan hal tersebut ke pelaku.

Dari aduan sang anaklah, lantas pelaku langsung mendatangi Mushola tempat korban berada.

Dugaan cekcok atau perselisihan antaranak ini lah yang memunculkan aksi arogan dari pelaku Letkol ZK.

Dari penuturan ayah korban, pelaku datang ke mushola tersebut dengan keadaan marah dan meluapkannya kepada korban. “Anak saya langsung dicekik dan diangkat oleh pelaku dan nggak hanya itu anak saya juga diancam akan dipukul sambil bilang ‘sekali ku tinju kau langsung mati'” kata sang ayah menceritakan kejadian itu.

Dikatakan oleh Tri bahwa pada saat itu kondisi sekitar sedang ramai, dan karena itulah pelaku tidak jadi memukul korban dan membawa korban dengan menyeretnya ke rumah pelaku. “Anak saya pada saat ini nangis tapi masih dipaksa dan diseret oleh pelaku ke rumahnya dan di suruh duduk di pojokan sedang pelaku pergi begitu saja,” bebernya.

Mendengar anaknya dibawa oleh pelaku, Tri langsung mendatangi rumah pelaku untuk menjemput anaknya. “Saya langsung ke rumah pelaku dan di sana saya cari anak saya. Tapi pas saya cari pelaku dia nggak ada di sana, saya ketok-ketok rumahnya tapi nggak ada yang keluar,” katanya.

Katanya akibat dari peristiwa penganiayaan yang dialami anaknya, korban pun mengalami trauma berat dan ketakutan “Anak saya sangat trauma, sampai sekarang keluar kamar pun anak saya takut, padahal kalau biasanya dia itu paling supel, senang main sama teman-temannya, dan kalau dengan bapak-bapak warga sini akrab sekali apalagi kalau diajak main bola paling seneng dia, tapi sekarang banyak diam karena takut,” ujar ayah korban.

Tanggapan Kapendam

Sementara itu dari kejadian ini Tri juga telah melaporkan peristiwa penganiayaan yang menimpa anaknya ke Denpom II /Sriwijaya. “Saya sudah melapor, syukurlah laporan kami telah diterima, saya berterima kasih kepada Denpom II /Sriwijaya telah menerima laporan yang kami layangkan,” ungkap Tri.

Sementara itu, Kapendam II Sriwijaya Kolonel Kav Rohay Happy Ariyanto menanggapi kejadian insiden penganiayaan dilakukan oleh oknum perwira TNI Letkol ZK tersebut. “Saya malah belum tahu saya cek dulu, karena tidak jelas videonya,” ujarnya singkat.

Sumber : Tribunsumsel.com
Editing : Imam Gazali

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here