Literasi Digital, Bagi Pendidik Dan Anak Didik di Era Digital

0
476

OKUTimur, Klik Sumatera, –  Dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang paham akan Literasi Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengadakan kegiatan Literasi Digital untuk meng edukasi dan mewujudkan masyarakat agar paham akan Literasi Digital lebih dalam dan menyikapi secara bijaksana dalam menggunakan digital platform di 77 Kota / Kabupaten area Sumatera II, mulai dari Aceh sampai Lampung dengan jumlah peserta sebanyak 600 orang di setiap kegiatan yang ditujukan kepada PNS, TNI / Polri, Orang Tua, Pelajar, Penggiat Usaha, Pendakwah dan sebagainya.

4 kerangka digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain Digital Skill, Digital Safety, Digital Ethic dan Digital Culture dimana masing masing kerangka mempunyai beragam tema.

Sebagai Keynote Speaker, Bupati Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur yaitu, H. Lanosin, S.T., memberikan sambutan tujuan Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing masing oleh putra putri daerah melalui digital platform. Bp. Presiden RI, Bapak Jokowi juga memberikan sambutan dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.

WIDYA RASTIKA, S.E., M.SI (Managing Direktor Lowell dan Riley Strategic Communication Consulting), pada sesi KECAKAPAN DIGITAL. Widya memaparkan tema “PENTINGNYA MEMILIKI DIGITAL SKILL DI MASA PANDEMI COVID-19”. Dalam pemaparannya, Widya menjelaskan digital skills adalah kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta sistem operasi digital. Peserta didik dituntut untuk mampu menyesuaikan diri dan memanfaatkan pendidikan era revolusi 4.0 dengan menerapkan internet of things (IoT). Sehingga dapat mengembangkan kreatifitas dan inovasinya melalui tugas bersama dengan berkolaborasi, tugas individu maupun project tertentu yang bermanfaat di tengah situasi wabah ini.

Beberapa digital skills yang diharapkan dimiliki pendidik dan peserta didik yaitu pemikiran analisis dan inovasi, strategi belajar dan belajar aktif, pemecahan masalah yang komplek, berpikir kritis dan analisis, kreativitas orisinalitas dan inisiatif, kepemimpinan dan pengaruh sosial, penggunaan teknologi pemantauan dan kontrol, desain dan pemograman teknologi, ketahanan toleransi stress dan flesibilitas, penalaran pemecahan masalah serta ide, kecerdasan emosional, pemecahan masalah dan pengalaman pengguna, orientasi layanan, analisis dan evaluasi system dan persuasi dan negosiasi.

Dilanjutkan dengan sesi KEAMANAN DIGITAL oleh, EDI PURWANTO, S.PSI., M.SI (Pegiat Literasi Informasi Digital). Edi mengangkat tema “CYBER SAFETY: TIPS DAN PENTINGNYA INTERNET SEHAT”. Edi membahas dampak positif dalam memanfaatkan internet meliputi, memperoleh layanan sistem kesehatan, pendidikan, dan kebijakan publik berbasis online, serta pengembangan pengetahuan, bisnis, pekerjaan, dan pengembangan jaringan. Namun, memanfaatkan internet juga memiliki dampak negatif diantaranya, munculnya kejahatan cyber bullying dan cyber crime, maraknya pornografi, kecanduan dalam dunia online, gangguna fisik dan psikis, serta memicu kerusuhan, perkelahian, dan mengancam stabilitas keamanan Negara. Tujuan mempelajari internet sehat adalah agar masyarakat sebagai pengguna internet aktif, tidak menjadi aktor baru atau pelaku yang tanpa disadari atau mungkin disadari, penuh bertindak kejahatan di ranah online dan bisa terhindar menjadi korban kejahatan baru di ranah online.

Tips menggunakan internet sehat antara lain, mengedepankan etika, nilai, dan logika berpikir kritis. Etika menggunakan media sosial meliputi, membuat konten dengan memilih kata yang baik dan sopan, menjauhi ujaran kebencian dan menghujat orang lain, tidak melakukan kejahatan online seperti menyebarkan berita bohong dan melakukan penipuan, menerapkan etika pada diri sendiri dan mengontrol pola hidup teratur, menerapkan nilai-nilai positif seperti berbagi pengetahuan dan informasi positif, serta berpikir kritis dalam menggunakan media sosial seperti memiliki kemampuan untuk melakukan analisis dengan membaca cermat.

Sesi BUDAYA DIGITAL, oleh YANSAHRITA, S.E., AK., M.M (Kepala LPPM dan Dosen STIE Trisna Negara). Yansahrita memberikan materi dengan tema “PERAN LITERASI UNTUK MENGUBAH MINDSET KONSUMTIF MENJADI LEBIH PRODUKTIF”. Yansahrita membahas manfaat literasi digital adalah efisien waktu, efisien uang, memperoleh informasi terkini dengan cepat, menambah karya, dapat mempengaruhi dunia, selalu terhubung. Budaya konsumtif ada beberapa fator yang mempengaruhi budaya masyarakat Indonesia yang konsumtif ini, mulai dari naiknya taraf hidup masyarakat Indonesia yang cenderung berpikir, bagaimana cara mendapatkan sesuatu secara instan, globalisasi, perkembangan informasi dan teknologi. Penyebab perilaku konsumtif adalah persepsi jangka pendek, kurangnya kesadaran akan lingkungan, bergantung pada teknologi, kebiasaan berkelompok.

Cara menghindari perilaku konsumtif, antara lain buat anggaran kebutuhan, bijak dan disiplin dalam menggunakan dompet digital, gunakan voucher diskon secara proporsional, gunakan internet untuk hal yang positif, menyusun anggaran belanja, menabung, menetapkan prioritas, hindari penggunaan kartu kredit, mulai berinvestasi, kurangi bepergian, dan memiliki komitmen.

Narasumber terakhir pada sesi ETIKA DIGITAL, oleh SRI SARWO SARI, SE., MM (Pembantu Ketua I Bagian Akademik STIE Trisna Negara). Sri mengangkat tema “ETIKA PELAYANAN DALAM BERBISNIS DIGITAL”. Sri menjabarkan jenis-jenis bisnis digital yaitu ada toko online, PPC (pay per click) publisher, PTR (Paid to review), Sistem keanggotaan berbayaar (membership system), memarkir domain (domain parking), affiliate marketing. Empat pilar etika pelayanan dalam ruang digital, antara lain prinsip kejujuran, otonomi, keadilan, dan moral. Intinya seberapa besar pelayan yang diberikan kepada orang lain, sebesar itulah kualitas kita dalam berbisnis.

Webinar diakhiri, oleh YULLIE SUCITTA (Co-Founder Untuk Bhumi dan Influencer dengan Followers 14,1 Ribu). Yullie menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat oleh para narasumber, digital skills yang diharapkan dimiliki pendidik dan peserta didik yaitu pemikiran analisis dan inovasi, strategi belajar dan belajar aktif, pemecahan masalah yang komplek, berpikir kritis dan analisis, kreativitas orisinalitas dan inisiatif, kepemimpinan dan pengaruh sosial, penggunaan teknologi pemantauan dan kontrol, serta desain dan pemograman teknologi. Tips menggunakan internet sehat antara lain, mengedepankan etika, nilai, dan logika berpikir kritis

Cara menghindari perilaku konsumtif, antara lain buat anggaran kebutuhan, bijak dan disiplin dalam menggunakan dompet digital, gunakan voucher diskon secara proporsional, gunakan internet untuk hal yang positif, menyusun anggaran belanja, menabung, menetapkan prioritas, hindari penggunaan kartu kredit, mulai berinvestasi, kurangi bepergian, dan memiliki komitmen. Empat pilar etika pelayanan dalam ruang digital, antara lain prinsip kejujuran, otonomi, keadilan, dan moral. Intinya seberapa besar pelayan yang diberikan kepada orang lain, sebesar itulah kualitas kita dalam berbisnis. ( A. Dedy)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here