Memfungsikan Media dengan Benar

0
45

Oleh : Ummu Umar

Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin mengungkapkan bahwa media memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas politik menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Ia pun menggarisbawahi integritas media sebagai salah satu faktor penentu dalam mengatasi tantangan seperti disintegrasi bangsa dan penyebaran hoaks.

“Integritas daripada media itu saya kira menjadi sesuatu yang harus kita jaga, [karena] perannya sangat besar,” tegas Wapres dalam wawancara dengan TVRI pada program Dialog Kebhinekaan dengan tema “Memelihara Keteduhan dalam Menyongsong Pemilu 2024” di Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta, Jumat (08/09/2023).

Lebih lanjut, Wapres menekankan, agar media tidak menjadi sarana provokasi yang dapat menimbulkan perpecahan dalam masyarakat. Oleh sebab itu, integritas dan kehati-hatian media dalam menyebarkan informasi harus menjadi fokus utama untuk menjaga stabilitas politik negara. “Media jangan sampai menjadi corongnya para provokator yang menyebarkan kebencian dan permusuhan,” pesannya.

Selain itu, Wapres juga meminta agar media tidak menjadi sumber penyebaran berita bohong (hoaks). Ia mengingatkan bahwa hoaks seringkali tidak memiliki sumber yang jelas dan hanya dibuat oleh pihak-pihak tertentu yang ingin mengadu domba masyarakat.

“Dan kalau media kemudian menyebarluaskan [hoaks], itu akan menjadi sumber utama terjadinya konflik di kalangan masyarakat,” kata Wapres mengingatkan.

Terakhir, dalam wawancara eksklusif ini, Wapres tidak hanya berpesan kepada kalangan insan media, tetapi juga kepada penyelenggara Pemilu, peserta Pemilu, penjaga keamanan, dan masyarakat luas agar terus menjaga keutuhan bangsa.

“Pemilu, dimana kita akan berpesta demokrasi untuk memilih pemimpin yang terbaik menjadi pemimpin bangsa, tentu semua pihak ingin memenangkan pertarungan itu, tetapi tetap harus menjaga cara-cara yang baik,” pesannya.

Jangan karena keinginan untuk memenangkan kontestasi Pemilu, Wapres mengingatkan, lantas mengorbankan kepentingan bangsa dan negara.

“Berlakulah dengan adil, berkontestasilah dengan cara yang baik dan santun, sehingga masyarakat kita tetap utuh dan tidak terbelah, bahkan kita akan menjadi bangsa yang lebih kuat di masa yang akan datang,” tandasnya. (EP/SK-BPMI, Setwapres). wapresri.go.is.

Arahan Wapres kepada media menjelang Pemilu 2024 sangat tendensius, mengingat selama ini faktanya media justru menjadi alat pihak tertentu untuk mencapai tujuannya.

Parahnya lagi, media saat ini menyajikan informasi yang merusak pemikiran dan perasaan masyarakat. Penyebabnya adalah ideologi kapitalisme dengan aqidah sekulerisme yang mengakibatkan rusaknya pemikiran dan perasaan masyarakat. Ideologi kapitalisme sekuler membuat masyarakat bergaya hedonisme, bersifat imdividualisme, bergaya liberalisme.

Setiap amal perbuatan, sikap dan tingkah laku seseorang berdasarkan asas materi (uang) dan manfaat. Dinarasikan pula bahwa Islam tidak bisa dibawa dalam urusan politik. Lihatlah sinetron, film, iklan semuanya mengajak masyarakat bersikap sekuler, mempertontonkan kehidupan mewah yang bergelimang harta, jalan jalan, makan enak selalu mengisi pemikiran pemikiran masyarakat. Maka wajar jika masyarakat kapitalis sekuler selalu terjerat dalam kemaksiatan, kemiskinan dan kekufuran. Menyukai perbuatan maksiat, zina, riba, pinjol, judi, narkoba, seks bebas yang semakin menjadi jadi.

Di dalam Islam, media memiliki peran yang sangat penting untuk mencerdaskan masyarakat. Negara tidak akan mengizinkan tayangan tayangan yang dapat merusak pemikiran dan perasaan masyarakat. Negara mempunyai kewajiban untuk mengurus semua urusan masyarakatnya sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah SWT. Baik dalam urusan politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, keamanan, termasuk urusan individu dan masyarakat.

Bahkan negara wajib mendakwahkan Islam melalui media sosial untuk mewujudkan masyarakat yang beriman dan bertaqwa, soleh solehah. Negara wajib memelihara akal masyarakat dari kerusakan pemikiran yang berasal dari luar islam. Namun negara yang mampu mewujudkannya adalah negara Khilafah yang dicontohkan Rasulullah SAW. Insya Allah, wallahualam bishawab.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here