Modernasi Beragama Menyasar Pelajar

0
4

Oleh: Adelusiana

 

Dikutip dari Balikpapan, (ERATERKINI)- jelang purnatugas, ibu negara Iriana Joko Widodo (Jokowi) bersama Ibu Wury Ma’ruf Amin, menggaungkan modernasi beragama kepada kalangan pelajar di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (11/9/2024) lalu.

 

Kegiatan ini dihadiri para istri menteri yang tergabung dalam organisasi aksi solidaritas era (OASE ) Kabinet Indonesia Maju (KIM).

 

Sosialisasi tentang modernasi sejak dini di madrasah atau kepada pelajar bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai modernasi beragama pada anak-anak, program ini difokuskan pada pengembangan sikap toleransi, menghargai perbedaan, dan pemahaman yang mendalam tentang Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin (rahmat bagi seluruh alam).

 

Lagi-lagi pemerintah memberikan solusi aneh terhadap kondisi pelajar, faktanya para pelajar mengalami dekadensi moral yang semakin parah, banyak pelajar yang terlibat kasus perundungan, seks bebas, aborsi, narkoba, kriminalitas, pembunuhan, dan lainnya. Sayangnya, pemerintah justru menyusuri dengan modernasi beragama yang sama sekali tidak terikat dengan persoalan.

 

Modernasi beragama di institusi pendidikan pada dasarnya ditunjukkan untuk menyangkal ide radikalisme di kalangan pelajar, ide radikalisme yang dimaksud adalah ide-ide yang didakwahkan oleh kelompok ideologis agar umat Islam termasuk para pemudanya kembali mengambil Islam sebagai sebuah sistem kehidupan atau ideologi, sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, bukan yang diaruskan oleh barat.

 

Ideologi Islam dipandang sebagai musuh oleh sistem kehidupan yang eksis sekarang yakni ideologi kapitalisme yang berasal dari barat, seorang mujahid dari Palestina syaikh taqiyyuddin an nabhani dalam kitabnya nizamul Islam bab qiyadah fikriyah menjelaskan bahwa kapitalisme adalah ideologi yang dibangun dari dasar pemikiran memisahkan aturan agama dari kehidupan atau sekulerisme, manusia berhak membuat hukum sehingga sistem kehidupan ini akan mempertahankan hak kebebasan berakidah, berpendapat, hak milik, dan kebebasan pribadi.

 

Disebut kapitalisme sebab hal yang paling menonjol atas ideologi ini adalah sistem ekonominya yang lahir dari kebebasan kepemilikan, karena itu para pemilik modal atau para kapital merupakan penguasa sesungguhnya, mereka melakukan penjajahan ekonomi secara hard approach seperti di Palestina ataupun soft approach melalui undang-undang seperti negeri mayoritas muslim misalnya. Mereka bisa menguasai sumber daya alam (SDA) yang notabennya milik rakyat melalui perusahaan Freeport Exxon mobile dan sejenisnya.

 

Karena itu ideologi kapitalisme pasti memandang ideologi Islam sebagai musuh, pasalnya ideologi Islam tidak memberikan hak untuk membuat hukum kepada manusia, secara mutlak hukum hanyalah milik Allah subhanahu wa ta’ala. Manusia juga tidak akan diberi kebebasan tanpa batas, namun kebebasan dalam koridor syariat.

 

Ideologi kapitalisme terus dijaga eksistensinya oleh negara-negara barat demi kepentingan penjajahan ekonomi, sehingga mereka berusaha untuk menidurkan umat Islam dari ideologi Islam, modernasi beragama adalah salah satu strateginya sebagaimana yang tertulis dalam dokumen Open Source Rand corporation (RC) yang berjudul building moderate Muslim Networks.

 

Ide modernasi beragama membuat umat Islam memahami Islam sesuai dengan kepentingan barat yakni menerima ide liberal seperti demokrasi, kesetaraan gender, Ham, pluralisme, dan ide-ide barat lainya, jadi moderasi beragama harus dimasifkan agar tercetak generasi Islam yang memiliki profil moderat dalam beragama sesuai keinginan barat, bahkan ikhlas mengemban ide-ide barat.

Sangat jelas modernasi beragama justru menjauhkan profil kepribadian Islam dari diri belajar muslim bahkan masifnya ide modernasi beragama yang diaruskan oleh negara menunjukkan masalah yang menjadi kekhawatiran negara bukan kerusakan moral di kalangan pelajar.

Tetapi ancaman kebangkitan Islam tak hanya itu hal tersebut juga menunjukkan penguasa sedang menjalankan peran sebagai penjaga sistem kapitalisme sesuai arahan barat.

 

Seharusnya belajar muslim dicetak menjadi duta Islam yang mengambil Islam yang murni, tidak bercampur dengan pemikiran barat yakni ideologi Islam, Allah SWT telah menegaskan bahwa satu-satunya agama yang diridhoi allah hanya Islam,” berdasarkan (QS.Ali-imran: 19).

“Allah mengancam siapapun yang mengambil hukum selain hukum allah termasuk golongan orang-orang kafir, zalim, dan fasik,”  berdasarkan (QS.Al-maidah:44,45-47).

Islam diturunkan sebagai sistem kehidupan yang menjelaskan segala sesuatu, maka umat Islam termasuk belajar muslim tidak boleh merendahkan dirinya dengan mengambil ide-ide barat termasuk terpengaruh dengan ide moderasi beragama, cukuplah ridho Allah dan murka Allah menjadi standar amal perbuatan, bukan kebebasan tanpa batas.

 

Para pelajar muslim harus hidup untuk kemuliaan Islam dan kaum muslimin, mereka harus senantiasa sadar amal perbuatan di dunia akan dituai di akhirat, Dengan pemahaman hidup yang benar sebagaimana Islam mengarahkan maka akan lahir profil generasi muslim yang produktif, tangguh, dan pembangun peradaban Islam yang mulia. Hanya saja profil tersebut hanya mampu dicetak oleh negara Islam atau khilafah melalui penerapan sistem pendidikan Islam.

 

Sistem pendidikan Islam sangat unik karena mampu mencetak generasi didik berkepribadian Islam dimana pola pikir dan pola sikap mereka sesuai dengan Islam, kepribadian Islam ini akan menyelamatkan pelajar dari dekadensi moral karena mereka berlomba-lomba untuk menjadi hamba yang taat dan menjauhi maksiat dengan penerapan sistem pendidikan Islam dan sistem Islam lainnya.

Negara akan menjaga dan meng-upgrade kualitas belajar dengan ideologi Islam, menghidupkan tradisi dakwah sehingga para pelajar menjadi harisan aminan lil Islam, dan daulah bukan pengemban ide-ide barat. Sungguh, hanya ideologi Islam sajalah yang sejatinya mampu menyelamatkan para pelajar dari dekadensi moral dan ide busuk dari barat. Wallahu ‘alam bishowab.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here