Kliksumatera.com, PALEMBANG- Nisfu Syakban terjadi pada pertengahan bulan Syakban yang jatuh pada tanggal 15 bulan Syakban kalender Hijriyah.
Apa itu Nisfu Syakban? Nisfu Syakban adalah malam dibukanya 300 pintu rahmat dan pintu ampunan oleh Allah SWT untuk umat yang beriman kepada Allah SWT. Demikian kata Ustadz H.Dumyati Umar pada kegiatan tausiah bakda Sholat Subuh di Masjid Alaman Komplek Paakri Palembang, Sabtu 5/03/2022.
Dari pantauan awak media, hadir pada kegiatan tersebut Kapolda Sumsel Irjen. Pol Drs Toni Harmanto MH, Wakapolda Sumsel Brigjen Pol Rudi Setiawan Sik SH MH, Kabid Humas Kombes Pol Drs Supriadi MM, Dirlantas Kombes Pol M. Pratama Adhyasastra SIK SH MH, Dirsamapta Kombes Pol Djuwito Purnomo SIK, Dirreskrimum Kombes Pol M. Anwar Reksowidjojo, Kombes Pol Gandung W. AKBP Erwin, AKBP Bekti, dan para jemaah lainnya.
Ustadz Dumyati mempertegas pengertian dan keutamaan bulan Syakban yang diperkuat dengan hadits dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: “Jibril telah datang kepadaku pada saat malam Nisfu Syakban, lalu berkata, ‘Wahai Muhammad, pada malam ini dibuka pintu-pintu langit dan pintu-pintu rahmat. Oleh karena itu, bangun lah dan dirikanlah sholat, serta angkatlah kepala dan kedua tanganmu ke langit (Berdoa).’ Kemudian Nabi bertanya, ‘Apakah arti malam ini?’ Jibril pun menjawab, ”Malam ini telah dibukakan 300 pintu rahmat dan pintu ampunan. Allah SWT mengampuni dosa sekalian orang yang tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu. Kecuali seorang ahli sihir, tukang ramal, orang yang suka bermusuhan, orang yang suka mengadu domba, pemabuk, orang yang durhaka pada kedua orang tuanya, dan orang yang memutuskan silaturahim. Mereka tidak akan diampuni Allah,” jelasnya.
Dia menambahkan, pada saat Nisfu Syakban umat muslim dianjurkan untuk mengamalkan doa dan mendirikan salat sunah. Selain itu, umat muslim juga dianjurkan untuk mengerjakan puasa Nisfu Syakban.
Ibadah-ibadah yang dianjurkan tersebut merupakan kebiasaan dari Nabi Muhammad ketika memasuki bulan Syaban. Selain akan mendapat pahala, melakukan ibadah sunah juga akan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.
Ustadz Dumyati membeberkan amalan Malam Nisfu Syakban. Pada saat malam Nisfu Syaban kita hendaknya mengerjakan amalan-amalan yang dianjurkan. Berikut ini 3 amalan utama malam Nisfu Syaban yang dapat dikerjakan:
Banyak Berdoa
Doa merupakan salah satu upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan berdoa berarti kita mengakui bahwa tiada daya dan upaya selain kuasa dari Allah. Oleh sebab itu pada saat malam Nisfu Syakban kita hendaknya memperbanyak memanjatkan doa.
Berdoalah dengan memuji nama Allah, panjatkan permintaan kita pada saat malam Nisfu Syakban. Karena pada malam itu dipercaya doa akan segera diijabah oleh Allah.
Perbanyak Baca Dua Kalimat Syahadat
Dua kalimat syahadat merupakan kalimat mulia yang paling disukai oleh Allah SWT. Dengan memperbayak membaca dua kalimat syahadat pada saat malam Nisfu Syaban maka Allah akan mencurahkan Rahmat serta Hidayahnya kepada kita. Syahadat juga menjadikan kita untuk senantiasa mengingat kebesaran Allah SWT. Selain itu kita akan mengangungkan Nabi Muhammad sebagai Rasul yang paling mulia.
Banyak Beristighfar
Malam Nisfu Syakban menjadi momen yang paling tepat untuk meminta ampunan dari segala dosa yang kita perbuat. ”Allah sangat menyukai hamba-Nya yang bertaubat dengan membaca kalimat istighfar. Oleh sebab itu umat muslim sangat dianjurkan untuk memperbanyak membaca istighfar pada saat malam Nisfu Syakban,” beber Ustadz kelahiran Desa Ulakkerbau Ogan Ilir tersebut.
Pada kesempatan tersebut Ustadz juga mengingatkan untuk melakukan 5 perkara sebelum datang 5 perkara lainnya
Dari Ibnu ‘Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ
“Manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara : [1] Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu,
[2] Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu,
[3] Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu,
[4] Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu,
[5] Hidupmu sebelum datang kematianmu.”
(HR. Al Hakim dalam Al Mustadroknya, dikatakan oleh Adz Dzahabiy dalam At Talkhish berdasarkan syarat Bukhari-Muslim. Hadits ini dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Al Jami’ Ash Shogir)
Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, maksudnya: “Lakukanlah ketaatan ketika dalam kondisi kuat untuk beramal (yaitu di waktu muda), sebelum datang masa tua renta.”
Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, maksudnya: “Beramallah di waktu sehat, sebelum datang waktu yang menghalangi untuk beramal seperti di waktu sakit.”
Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, maksudnya: “Manfaatklah kesempatan (waktu luangmu) di dunia ini sebelum datang waktu sibukmu di akhirat nanti. Dan awal kehidupan akhirat adalah di alam kubur.”
Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, maksudnya: ”Bersedekahlah dengan kelebihan hartamu sebelum datang bencana yang dapat merusak harta tersebut, sehingga akhirnya engkau menjadi fakir di dunia maupun akhirat.”
Hidupmu sebelum datang kematianmu, maksudnya: “Lakukanlah sesuatu yang manfaat untuk kehidupan sesudah matimu, karena siapa pun yang mati, maka akan terputus amalannya.”
Laporan : Yudi
Posting : Imam Ghazali