Oleh : Ummu Naila
Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu RI), menyuarakan keprihatinannya atas peningkatan eskalasi konflik antara Palestina dan Israel, yang terjadi dalam dua hari terakhir, berdasarkan laporan dari CNN sebanyak 532 orang dilaporkan meninggal dari kedua belah pihak.
Indonesia mendesak agar tindakan kekerasan segera dihentikan untuk menghindari semakin bertambahnya korban manusia,” tulis pernyataan kementerian luar negeri Indonesia di akun resmi platform x seperti dikutip Minggu (8/10/23). Dalam pernyataan resmi kemenlu mengatakan bahwa perdamaian antara Palestina dan Israel harus segera dicapai, salah satunya dengan merunut kembali akar persoalan yang menyulut konflik di Gaza.
Akar konflik tersebut yaitu pendudukan wilayah Palestina oleh Israel harus diselesaikan sesuai parameter yang sudah disepakati PBB. Inilah sebuah omong kosong belaka, bahwa di sisi lain membiarkan Palestina terjajah melalui legitimasi PBB yang mengakui Israel sebagai “negara Yahudi di atas tanah Palestina.”
Bahwa konflik antara Palestina dan Israel di wilayah jalur Gaza meletus, menyusul ketegangan yang terjadi setelah penutupan pintu masuk dan keluar di wilayah tersebut, bahwa kementerian luar negeri dan ekspatriat Palestina pada Sabtu (7/10), mengatakan jika mengakhiri pendudukan Israel di wilayah Palestina adalah satu-satunya jaminan terhadap perdamaian, keamanan dan stabilitas di kawasan, dikutip dari kantor berita Palestina Wafa. Kementerian tersebut menyatakan mereka telah berulang kali memperingatkan bahwa jika konflik Israel Palestina tidak diselesaikan, dan rakyat Palestina tidak diberikan hak untuk menentukan nasib sendiri, maka akan ada konsekuensi yang serius.
Mengutip katadata (8/20/23), berdasarkan laporan media lokal Palestina WAFA, serangan roket Israel telah menghancurkan sebuah lokasi di kawasan Ansar sebelah barat kota Gaza dan merusak bangunan, lahan pertanian, dan merusak rumah-rumah di sekitarnya.
Bahwa media dan negara-negara Barat mengancam serangan Hamas ke Israel, bahkan perdana menteri Israel Netanyahu mengatakan, bahwa negaranya “sedang berperang” melawan militan Hamas yang menguasai jalur Gaza, tetapi faktanya serangan Palestina ke Israel adalah bentuk balasan atas kedudukan Israel yang sudah berlangsung selama puluhan tahun inilah bentuk hipokrit Barat.
Ada tiga alasan Israel layak disebut penjajah, dan Palestina adalah milik kaum muslimin. Pertama, Palestina adalah tanah kharajiyah yang didapatkan kaum muslim dengan jiwa dan darah mereka.
Kedua, Israel itu ibarat tamu tidak diundang dan hidup menumpang.
Ketiga Palestina adalah milik kaum Muslim di seluruh dunia, bukan hanya milik bangsa Palestina.
Tidak layak bagi kaum muslim meminta pertolongan kepada negara barat dan sekutunya, apalagi PBB, umat Islam harus paham bahwa berdirinya negara zionis di atas tanah Palestina tersebut, resolusi PBB yang memaksa Palestina membagi wilayahnya dengan Israel, jadi jika meminta bantuan kepada PBB sama halnya bunuh diri politik.
Bagaimana mungkin kaum muslim meminta bantuan dan pertolongan terhadap perserikatan negara-negara yang menyetujui pendirian negara Israel, bahwa hal ini merupakan kesia — siaan Karena pada dasarnya barat dan sekutunya tidak akan pernah berpihak pada Palestina dan kepentingan kaum muslim.
Barat selalu menampakan standar ganda, tidak ada satupun negara barat yang berani menyebut Israel sebagai negara teroris, atau menyeret mereka ke pengadilan internasional, yang bisa dilakukan hanya mengecam dan mengutuk saja, padahal kita semua tahu menghadapi bangsa bebas zionis tidak cukup dengan bahasa diplomasi atau basa-basi, kecaman mereka hanya bisa ditunjukkan dan ditaklukan dengan bahasa perang.
“Two state solution”dan diplomasi sudah pasti bukan solusi hakiki, serta menyeret Israel ke mahkamah internasional atas kejahatan kemanusiaan adalah hal mustahil, selagi masih memakai aturan resolusi PBB, Barat dan sekutunya.
Masalah Palestina adalah masalah kaum muslim, tidak boleh ada seorangpun yang berhak menyerahkan tanah kharajiyah kepada pihak lain, apalagi kepada perampok dan penjajah seperti Israel, Allah SWT telah memerintahkan yakni perangi dan usir.
Seperti dalam firmanNya (QS.At, Taubah : 14) “perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka, dengan (perantaraan) tangan-tangan kalian, menghinakan mereka, serta akan menolong kalian, atas mereka sekaligus melegakan hati kaum mukmin.”
Walhasil ada kekuasaan Islam secara Kaffah, yang menyerukan jihad fisabilillah, dengan daulah Islam sekat bangsa yang tercerai berai, bisa dipersatukan oleh Khalifah, bahwa solusi yang hakiki untuk membebaskan Palestina hanya khilafah solusi tunggal, Insya Allah.
Wallahu a’lam bishawab.