Pembangunan Jembatan Mulak Ulu Terkendala Klaim Tanah Warga

0
281

Kliksumatera.com, LAHAT- Pembangunan jembatan sementara di Desa Mulak Ulu sepanjang 80 m lebar 7 m akibat hancur diterjang banjir bandang awal tahun 2020 lalu hingga kini masih terkendala klaim lahan warga bernama Balfas.

Bahkan warga pernah memasang portal pada jembatan sementara tersebut. Dan hal ini akan kembali terjadi seandainya jembatan jadi dibangun oleh PU Dinas Provinsi Sumsel.

Wabup Lahat H Haryanto MBA dalam musyawarah bersama di Oproom Pemkab Lahat Selasa (5/8) mengatakan, sebelumnya Pemkab Lahat telah menerima surat dari warga (Balfas) yang mengklaim jalan yang dilalui warga saat ini adalah miliknya. Namun, agar tidak menimbulkan permasalahan yang berlarut maka hal ini akan dicari solusi mengingat sebelumnya ada keberatan dari warga tersebut.

“Hari ini Pemdes Geramat dan Pengentaan serta KA UPTD Lahat PU Provinsi Sumsel telah duduk bersama guna menyelesaikan masalah yang ada, namun sayang pihak yang mengklaim kepemilikan lahan (Balfas-red) tidak hadir sehingga belum menemui kemufakatan. Pemkab Lahat tetap berharap agar pembangunan jembatan Mulak tidak terkendala meskipun polemik lahan belum selesai,” ujarnya.

Sementara itu, Kades Geramat Sapuan menuturkan, pihaknya mengetahui adanya keberatan dari salah satu warga terkait jalan sementara yang saat ini dilalui. Namun, Pemdes tidak memiliki arsip jual beli tanah antara pihak Baflas dan Erwin, apalagi saat jual berlangsung pada tahun 2013 dirinya belum menjabat sebagai Kades geramat.

“Di sekitar lokasi memang ada kontrak pengelolaan batu Ayek Mulak sebesar Rp 20 juta pertahun. Balfas memang sempat hendak memperbaruai surat kepemilikan tanah, namun Erwin pemilik tanah sebelumnya menolak karena terjadi terubahan luas tanah yang dimaksud,”imbuhnya.

Kades Pengentaan Dadi Afrizul menuturkan, dalam pembangunan Jembatan Mulak Ulu pihaknya sangat mendukung meskipun diakui saat pembangunan dimulai pada awal Januari 2020 sempat terjadi aksi pemortalan dan hingga kini masih ada keluhan dari pihak yang mengaku pemilik tanah jembatan sementara tersebut. “Kami berharap ada solusi agar pembangunan jembatan Mulak cepat terselesaikan sehingga roda perekonomian masyarakat cepat bangkit,” jelasnya.

Terpisah Hendri KA UPTD Lahat PU Provinsi Sumsel mengungkapkan, pihaknya menargetkan pembangunan Jembatan Mulak selesai sesuai target yang ada karena nya dukungan dari semua pihak begitu diharapkan, terkait adanya sanggan atas lahan dijalan sementara pihaknya tidak akan mengintervensi karena ini adalah ranah Pemkab Lahat. “Jembatan Mulak yang dibangun menelan anggaran sebesar Rp 20 miliar, sebelumnya jembatan ini ambruk akibat aliran Sungai Mulak yang berubah arah karena adanya penambangan batu di sekitar jembatan,” pungkasnya.

Laporan : Idham/Novita
Editor/Posting : Imam Ghazali

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here