
Kliksumatera.com, BANYUASIN- Pembersihan Sungai Gasing di Km 15 yang dikerjakan secara swakelola oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Banyuasin diduga dikerjakan secara asal-asalan.
Berdasarkan pantauan di lapangan, pekerjaan pembersihan sungai Gasing dikerjakan dengan menggunakan alat berat berupa ampibi kecil. Namun sayangnya pekerjaan pembersihan itu tidak menyentuh semua aliran sungai, hanya titik-titik yang mudah dijangkau. Akibatnya, meski sudah dilakukan pembersihan, kondisi sungai masih kotor dan terlihat sangat semrawut. “Awalnya, masyarakat menyambut baik dengan adanya pembersihan sungai Gasing ini. Namun, akhirnya masyarakat menjadi kecewa melihat hasil pekerjaan yang tidak sesuai dengan harapan masyarakat,” kata Saiful salah seorang warga yang dikonfirmasi wartawan, Selasa (26/3).
Lebih lanjut dikatakannya, lokasi sungai ada berapa titik yang di kerjakan mengunakan ampibi tersebut di tempat lainnya masih terlihat tumpukan semak belukar dan kotoran pelepa sawit yang mengapung di Sungai. “Alat ampibi itu cuma membersihkan di bagian yang mudah terjangkau saja, masih terlihat semak belukar sampah lainnya belum di bersihkan. Padahal, kami sangat berharap sungai Gasing ini dapat dibersihan secara menyeluruh, sehingga airnya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu Baim, pengawas alat ampibi tersebut menjelaskan bahwa pihaknya mengaku tidak membersihkan secara keseluruhan, lantaran lokasi yang tidak memungkinkan, untuk dilakukan pembersihan secara keseluruhan. “Kondisi lokasi yang membuat kami tidak berani membersihan semak belukar di sungai karena kesulitan di pinggir sungai ada pohon kelapa sawit milik orang,” ujarnya singkat.
Sumber : Ril
Posting : Imam Gazali


