Kliksumatera.com, LUBUKLINGGAU- Langkah tepat dan cepat pembagian bantuan sembako yang dilakukan Walikota Lubuklinggau menyamai sejumlah kota-kota besar di Pulau Jawa. Sebab tidak semua daerah bergerak cepat memberikan Jaring Pengaman Sosial (JPS) seperti yang digaungkan Pemerintah Indonesia.
Ternyata ada yang berberda di Bumi Sebiduk Semare dengan daerah lainnya ditengah pandemi Covid-19. Yakni dalam pembagian sembako skala besar ini tidak menimbulkan kerumunan warga. Sebab bantuan disalurkan door to door oleh petugas dari TNI-Polri, Dinas Sosial, Dishub, Pol PP, Disperindag, Disnaker, Kecamatan, Lurah, dan Ketua RT.
“Sembako yang kita bagikan sudah 26 ribu, dan bakal nambah lagi mungkin sekitar 11 ribu KK lagi. Jadi total sekitar 37 KK dari 68 ribu KK di Kota Lubuklinggau kita bagi sembako,” jelas Walikota Lubuklinggau, H SN Prana Putra Sohe.
Sedangkan, dalam Pembagian sembako tahap 1 Pemkot Lubuklinggau yang dimulai pada 18 April lalu telah menyalurkan 21.929 paket sembako yang berisi 20 kilo gram beras, tiga kilo gram minyak sayur, satu kg gula, satu kilogram ikan asin, satu dus mie instan, dan satu karpet telur.
“Jika dibandingkan dengan beberapa daerah lain terutama daerah yang APBD dan PAD-nya lebih besar dari Kota Lubuklinggau, pemerintah Kota Lubuklinggau menyalurkan bantuan jauh lebih banyak komoditi dan item bantuannya,” katanya.
“Adil itu tidak semuanya harus dibagi rata, itu namanya tidak adil juga maka ada orang mampu harus dibagi juga. Yang adil itu adalah orang yang membutuhkan, kita bagi untuk orang yang membutuhkan, untuk mereka yang belum dibagi itu membutuhkan silakan mereka di tahap 3 nanti,” tambahnya.
Ia juga tegaskan, untuk pembagian sembako tahap 3 akan dilakukan croscek yang bersangkutan, karena tahap ke 3 ini akan lebih dicroscek lagi datanya. Tahap I dan tahap 2 ini kita jadikan bahan validasi data untuk Dinsos. Kemudian, setelah diverifikasi oleh Dinsos bantuan tahap 3 akan dibagikan. Memang ditahap 3 masih ada yang belum menerima tapi merasa membutuhkan bantuan sembako,” papar Nanan.
Selain itu, lanjut Walikota nanti juga bagi pengangguran asal mereka mendaftar ke Disnaker akan mendapat lagi bantuan langsung dari Presiden Jokowi. Jadi semuanya sudah disiapkan saluran-salurannya oleh Pemerintah.
“Di Linggau ini tidak seluruhnya orang miskin, orang yang minta-minta, orang-orang yang memanfaatkan kesempatan, masih banyak juga yang punya nurani, tanyakan dengan petugas di lapangan, itu ada TNI ada Polisi, ada Brimob lebih baik percayakan ke pemerintah saja, tahap pertama sudah dibuktikan banyak yang dalam data ternyata dikembalikan,” ujarnya.
Untuk pengembalian sembako, lanjutnya ia menambahkan, bisa saja terjadi karena selain data Dinsos di sisi lain ada juga data Disperindag untuk pedagang-pedagang, data Dishub berkaitan dengan Ojek, Ojol, dan sejensinya. Kemudian, Disnaker yang berkaitan dengan Prakerja, PHK, dan karyawan yang dirumahkan yang mungkin akan terus bertambah.
“Jadi intinya, masyarakat harap bersabar karena pemerintah dalam pendistribusian sembako ini juga dimanfaatkan untuk validasi data Dinsos. Agar ke depan datanya menjadi lebih akurat,” tegasnya lagi.
Walikota juga tidak yakin kalau seluruh masyarakat Kota Lubuklinggau semuanya minta dibagi bantuan sembako, karena masih banyak orang yang mampu, masih banyak yang bisa mencari nafkah dan masih lain-lainnya.
“Masyarakat juga harus mendukung pemerintah dalam menangani permasalahan penyebaran Corona (Covid-19) di Linggau. Apalagi sekarang di Linggau sudah 13 orang yang positif dan untuk 3 terakhir ini dari kalangan masyarakat umum,” harapnya.
Namun, tidak dipungkiri memang dalam penyaluran tahap 1 masih ada masyarakat yang belum mendapat bantuan karena belum masuk dalam data, tapi Walikota langsung memerintahkan untuk segera dilakukan penyisiran data susulan untuk bantuan yang sama tahap 2.
Penyisiran data susulan yang sudah rampung yakni empat Kecamatan, Lubuklinggau Barat I sebanyak 861 Kepala Keluarga, Lubuklinggau Barat II sebanyak 1.747 Kepala Keluarga, Lubuklinggau Utara I 1.626 Kepala Keluarga, dan Lubuklinggau Utara II, 1.454 Kepala Keluarga.
“Jadi total sembako yang disalurkan ditahap I dan tahap II (baru tiga ecamatan) sebanyak 26 ribu paket sembako, bahkan diperkirakan akan bertambah sekitar 11 ribu Kepala Keluarga lagi sehingga mencapai 37 ribu,” pungkasnya. (Adv/Shandy April)