Kliksumatera.com, MURATARA- Masyarakat di beberapa desa Kabupaten Musirawas Utara (Muratara) khususnya masyarakat Desa Noman dan Noman Baru Kecamatan Rupit Kabupaten Muratara mengungkapkan rasa kecewanya terhadap pemerintah terkait, dikarenakan air di dua sungai tercemar akibat penambang emas ilegal yang tak kunjung dibasmi, Selasa (8/11/22).
Seperti yang diungkapkan salah satu kepala keluarga berasal dari Desa Noman Baru yaitu AR. Dia merasakan sangat kecewa karena bukan hanya Sungai Rupit yang tercemar akibat penambang emas ilegal, namun sekarang lebih parah lagi Sungai Minak juga tercemar.
AR mengatakan, mereka hanya masyarakat kecil harus mengadu kemana lagi. ”Saya mencari makan di talang dan tinggal di tepi Sungai Minak namun kami sangat sulit sekali untuk mandi dan minum dikarenakan air keruhnya hampir melebihi keruhnya Sungai Rupit. Jadi saya bersama istri dan anak-anak saya apabila mau mandi atau pun mau ambil air buat minum terpaksa kami berjalan kemana-mana mencari anak anak sungai yang jaraknya cukup lumayan jauh dari tempat tinggal kami. Saya heran ya kok pemerintah tidak bisa memberi tindakan tegas terhadap penambang emas ilegal itu, padahal penambang itu saya kira jumlahnya tidak cukup banyak tapi aksinya bisa menggegerkan satu kabupaten,” jelasnya.
Mustahil dan mustahil sekali para aparat penegak hukum, tidak melihat dan mendengar masalah ini. ”Masak masyarakat kecil seperti kami tidak diprioritaskan, terus terang saya bersama saudara saudara saya semuanya kecewa dengan sikap pemerintah seperti ini,” tegas AR.
Di tempat lain juga salah seorang kepala keluarga asal Desa Noman Baru Kecamatan Rupit Muratara yakni FR juga mengungkapkan rasa kekecewaannya karena aksi penambang emas ilegal ini cukup merusak dan mencemarkan sungai. “Saya juga begitu merasa kecewa terhadap aksi teman-teman kita yang mengadakan giat tambang ilegal ini karena saya juga mencari makan tapi saya tidak merusak dan mencemarkan sungai dan yang terkena dampak nya beribu-ribu masyarakat di Kabupaten Muratara ini,” tegasnya.
Laporan : Junaidi
Editing : Imam Gazali