Kliksumatera.com, BANGKA- Meskipun merusak ekosistem laut dan hutan bakau yang melindungi pesisir dari erosi dan gelombang besar, ratusan penambang pasir timah ilegal di perairan laut Desa Penagan, Kabupaten Bangka, tetap beroperasi tanpa mendapat tindakan tegas dari Aparat Penegak Hukum (APH), Kamis (21/9).
Situasi ini berbeda dengan tindakan tegas yang diterima oleh penambang pasir timah di perairan Tembelok Mentok Asin, Kabupaten Bangka Barat, yang dihentikan oleh gabungan TNI/Polri.
Penambang pasir timah di Tembelok mendapatkan dukungan penuh dari nelayan sekitar dan masyarakat setempat, namun upaya mereka untuk mempertahankan tambang laut di Tembelok akhirnya dihentikan oleh APH.
Namun, di Desa Penagan, penambang ilegal pasir timah terus beroperasi tanpa hambatan yang signifikan. Aktivitas mereka telah merusak ekosistem laut dan menghancurkan pohon-pohon bakau yang dilindungi oleh negara.
Pohon-pohon bakau memiliki peran penting dalam melindungi pantai dari erosi dan dampak buruk gelombang laut besar. Meskipun APH beberapa kali merazia aktivitas tambang ilegal ini, upayanya hanya sebatas imbauan, tidak setegas saat menertibkan penambang di Tembelok yang mendapat dukungan penuh dari masyarakat.
Wartawan yang mencoba menghubungi pejabat yang memiliki wewenang untuk menegakkan hukum terkait penambang ilegal di Penagan tidak mendapatkan tanggapan atau komentar apapun. Hal ini menimbulkan kesan bahwa situasi ini tidak mendapatkan perhatian yang serius dari pihak berwenang.
Sementara penambang ilegal terus beroperasi di Penagan, masyarakat dan lingkungan laut setempat terus menghadapi dampak negatif dari aktivitas ini.
Sumber : Deteksi Pos
Posting : Imam Gazali
