Pati – Tampak Serda Sukarji anggota Satgas TMMD Reguler ke-111 Kodim 0718/Pati ketika usai bekerja dari sasaran fisik TMMD, yakni pengecoran jalan pertanian sepanjang 1.450 meter, sedang membantu Bapak Warjo dalam kegiatan pengajiran tanaman cabainya, Senin (28/6/2021).
Sementara Warjo (43) warga Dukuh Pandahan, Desa Tamansari, Kecamatan Jaken, Kabupaten Pati, menerangkan, cabai menjadi komoditi hortikultura yang paling diminati oleh petani Desa Tamansari, karena prospek pasar yang menjanjikan. Permintaan konsumen yang selalu tinggi membuat cabai selalu memiliki harga pasar yang tinggi.
Budidaya tanaman cabai diperlukan pemasangan ajir dalam perawatannya. Ajir memiliki peranan penting dalam keberhasilan menanam cabai. Ajir adalah alat penegak yang terbuat dari batang bambu atau bahan lainnya yang berfungsi sebagai tempat bersandar pohon, penyangga batang atau tempat merambatnya tanaman perdu. Biasanya ajir lebih sering digunakan untuk tanaman merambat seperti timun, labu, kacang panjang, pare, gambas, anggur.
Lanjut Warjo, meskipun ajir memiliki fungsi yang sama pada semua tanaman yaitu sebagai penopang supaya berdiri kokoh, namun ketika tanaman tersebut memiliki karakter yang berbeda, maka bentuk ajir yang digunakan juga berbeda.
Tiang ajir yang digunakan untuk tanaman cabai dapat berasal dari bambu, batang kayu, batang penyangga dari bahan plastik dan dari besi. Batang yang digunakan biasanya berbentuk vertikal dengan ukuran panjang sekitar 100 cm. Tiang ajir ini dapat diperoleh di toko-toko saprodi pertanian.
“Tiang ajir berguna bagi tanaman cabe supaya dapat menopang cabe agar tidak mudah goyah, tidak mudah roboh dan rebah, serta berada pada kondisi yang diinginkan oleh petani. Hal ini juga sangat menguntungkan jika cuaca ekstrim seperti hujan lebat, tiupan angin kencang sehingga merusak tanaman cabai. Dengan adanya ajir tersebut, tanaman dapat tumbuh secara optimal,” terang Warjo. (0718)