Perlu Peran Negara dalam Mencetak Generasi Unggul

0
239

Oleh: Nelly MPd (Akademisi dan Pemerhati Sosial Masyarakat)

Miris! Baru-baru ini, telah ramai diberitakan media, seorang anak melaporkan ibu kandungnya ke polisi di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Meski kemudian ia mencabut laporannya, tetapi sang ibu berinisial S (36) sempat mendekam dalam sel tahanan Polsek Demak Kota. Jika merujuk pada fakta sebenarnya perseteruan antara ibu dan anak, yang berujung pada pidana bahkan hilangnya nyawa bukanlah kasus yang pertama ini terjadi.
Sebelumnya diberitakan  juga, ada anak yang tega menghabisi nyawa ibu kandungnya dan juga melukai ayahnya lantaran persoalan sepele sebab tak diberi uang jajan.

Ya, peritiwa di atas, adalah sederet fakta rusaknya hubungan keluarga. Ada anak yang durhaka hingga tega melukai dan memenjarakan ortunya. Jika ditelaah, ini tak lepas dari peran negara, sebab negara memiliki kewajiban membentuk rakyatnya menjadi baik. Mulai dari lingkup individu, keluarga, masyarakat hingga negara. Namun berbeda jika kondisinya, dalam negara yang mengadopsi sistem sekularisme yang diterapkan di negeri ini.

Dalam sistem sekularisme menjadikan hubungan di antara keluarga hanya bernilai materi. Hubungan antara anak dan ibu diukur berdasarkan untung rugi. Tak masalah jika harus memenjarakan orang tua bahkan menghabisi nyawanya. Akhlak, moral dan kasih sayang seakan sirna dari ikatan keluarga.
Adanya berbagai fenomena memilukan seperti ini menunjukkan, akan kegagalan penerapan sistem Kapitalisme sekuler oleh negara.

Alih-alih menjaga keluarga harmonis, yang ada malah telah memunculkan tekanan ekonomi, fisik, mental, dan psikologis masyarakat.

Negara yang menerapkan sistem sekuler juga gagal menjamin kehidupan adil, sejahtera, damai, tenteram, dan penuh rasa aman.

Hal ini mestinya disadari bersama, bahwa anak sholeh dan unggul serta keluarga yang hidup harmonis, damai dan sejahtera akan didapatkan dengan peran maksimal negara. Jika mencontoh Islam, tentu akan didapatkan bagaimana sejarah mencatat generasi cerdas, takwa dan emas peradaban lahir dari penerapan Islam dalam negara.

Sebab negara dalam Islam, akan menerapkan sistem ekonomi, pendidikan, sosial, pemerintahan berdasarkan Islam. Tentunya akan terbentuk negara yang memiliki masyarakat berkepribadian Islam.

Maka jika sistem saat ini tidak mampu memenuhi kewajibannya dalam membentuk pribadi anak dan individu takwa dan beriman, berbakti pada orang tuanya. Maka tak ada jalan lain selain kembali mengikuti jalan yang dicontohkan Rasulullah Muhammad. Yaitu menerapkan Islam dalam aspek negara.

Sebab Islam mampu mencetak generasi takwa, masyarakat yang Islami dan negara yang memiliki peradaban tinggi dan sejarah mencatat selama 13 abad lamanya Islam pernah menjaga 2/3 belahan dunia dengan penuh kegemilangan dan menjadi mercusuar dunia. ***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here