Platform Edutech Ini Jadi Satu-satunya Mitra Pembelajaran Kemendikbudristek

0
185

Kliksumatera.com, JAKARTA- Kelas Pintar, platform belajar online, terpilih sebagai salah satu dari 19 Mitra Pembangunan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam mempercepat, memfasilitasi, dan menguatkan Impelementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di seluruh Indonesia.

Menariknya, platform belajar online Kelas Pintar ini menjadi satu-satunya perusahaan edukasi teknologi yang menjadi mitra pembangunan .

Sebagai mitra, Kelas Pintar selanjutnya akan berpartisipasi aktif dalam sosialisasi, pendampingan satuan pendidikan binaan, penyusunan modul dan perangkat ajar, hingga melakukan pengunggahan sumber/bahan ajar pada Platform Merdeka Mengajar. “Berbekal pengalaman dan sumber daya manusia yang kompeten di bidang pendidikan berbasis teknologi, kami percaya Kelas Pintar bisa berkontribusi dalam upaya memajukan dunia pendidikan tanah air melalui akselerasi dan penguatan Implementasi Kurikulum Merdeka,” ujar Founder dan CEO Kelas Pintar, Fernando Uffie dalam siaran persnya.

Adapun terpilihnya Kelas Pintar ini karena memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Kemendikbudristek dalam segi pendanaan, punya sekolah binaan, memiliki MoU dengan Pemerintah Daerah, pernah berkolabrasi dengan daerah minimal selama satu tahun, serta memiliki fokus peningkatan proses pembelajaran.

Berbagai strategi yang telah dan akan dilakukan Kelas Pintar sebagai mitra pembangunan IKM, seperti melakukan webinar dan atau seminar ke satuan pendidikan binaan, melakukan visitasi dan pendampingan satuan pendidikan binaan secara berkelompok di ruang lingkup provinsi, kota/kabupaten, kecamatan, dan satuan pendidikan, menyediakan narasumber untuk berbagai kegiatan sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka yang diselenggarakan oleh BPMP, Dinas Pendidikan dan Satuan Pendidikan di daerah binaan.

Lalu, melakukan webinar dan atau seminar bedah/penyusunan ATP, serta penyusunan modul ajar, menyusun Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila untuk Fase A sampai dengan Fase E yang dapat digunakan oleh satuan pendidikan binaan, menyusun perangkat ajar (ATP) yang dapat digunakan oleh satuan pendidikan binaan, serta mendokumentasikannya di Platform Merdeka Mengajar, atau di Platform Kelas Pintar, sehingga dapat digunakan oleh seluruh satuan pendidikan.

Selain itu, mengadakan pelatihan penggunaan Platform Merdeka Mengajar untuk Satuan Pendidikan binaan Kelas Pintar, melakukan pendampingan di satuan pendidikan binaan untuk pembentukan dan atau pengaktifan komunitas belajar di sekolah (MGMPS), membentuk komunitas belajar dari Kelas Pintar yang dapat diikuti oleh satuan pendidikan binaan, maupun satuan pendidikan non-binaan Kelas Pintar, serta melakukan kegiatan atau berbagi materi Implementasi Kurikulum Merdeka melalui komunitas belajar Kelas Pintar yang diikuti oleh satuan pendidikan binaan dan nonbinaan.

Sebagai informasi, Kelas Pintar saat ini telah digunakan oleh lebih dari 1.000 Sekolah di seluruh Indonesia, dimana 523 Sekolah di antaranya merupakan Sekolah Binaan Implementasi Kurikulum Merdeka.

Sekolah Binaan Kelas Pintar terdiri dari berbagai jenjang, yaitu 351 sekolah di jenjang sekolah dasar, 146 di jenjang sekolah menengah pertama, dan 26 sekolah di jenjang sekolah menengah atas. Sekolah tersebut tersebar di beberapa wilayah, antara lain DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Bali.

Sumber : detikinet
Editing : Imam Gazali

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here