
Oleh: Jumiliati
Masa remaja adalah masa dimana segala sesuatu terasa menarik untuk dilakukan, rasa penasaran tinggi sering kali membuat para remaja kerap melakukan sesuatu diluar batas yang seharusnya. Hal ini tidak dapat dipungkiri sebab di usia ini memang saat-saat yang paling rentan, dimana kedewasaan belum matang dan pada masa ini manusia sedang giat-giatnya mencari jati diri.
Dilansir dari harian KOMPAS.com Yogyakarta 10 Januari lalu tercatat sebanyak 98 kasus permohonan dispensasi nikah oleh remaja di sepanjang tahun 2024. Dari kasus di atas, alasan terbanyak adanya pengajuan dispensasi adalah karena hamil di luar nikah. “Kalau dispensasi nikah untuk tahun 2024 ada 98 yang masuk di PA (Pengadilan Agama) Sleman,” ucap Panitera Muda Permohonan Pengadilan Agama Kabupaten Sleman, Tri Wahyu, saat dihubungi, saat dihubungi, Jum’at (10/1/2025).
Dispensasi nikah adalah izin yang diberikan secara khusus oleh pengadilan agama kepada pasangan yang belum memenuhi syarat untuk menikah, ialah 19, sebagaimana diatur dalam Undang-undang perkawinan.
Mengherankan begitulah kalimat yang tepat kita sematkan untuk pencapaian dispensasi nikah sepanjang tahun 2024 lalu terkhusus di daerah Sleman Yogyakarta, apalagi di tahun 2023 yang mencapai 115 kasus, sungguh mencengangkan sekaligus miris fakta yang terjadi dikalangan remaja saat ini. Fakta yang terkuak diatas hanya salah satu fakta yang terekpos disatu daerah saja, tentunya masih banyak didaerah lain yang mungkin memiliki kasus yang sama.
Hidup di tengah yang menganut paham sekularisme yakni negara yang memisahkan Agama dari kehidupan, memisahkan agama dari negara, serta memisahkan agama dengan politik. Menjadikan negara memberikan kebebasan yang justru menjadi bumerang bagi negara itu sendiri. Bagaimana tidak dalam ranah pergaulan saja yang mengadopsi sistem sekuler ini menjadikan para remaja melakukan pergaulan bebas tanpa ada sanksi yang tegas atas perbuatannya, semua itu karena dilakukan sebab saling tertarik satu sama lain atau suka sama suka.
Kenyataan ini membuat kehamilan diluar nikah bahkan diusia yang belum diperbolehkan menikah oleh negara seolah menjamur dimana-mana, salah satunya di Kabupaten Sleman. Ya, begini realitanya sekularisme yang diterapkan di negara kita dan negara tidak menyadari bahwa akar permasalahan yang sebenarnya adalah dampak dari sistem sekuler yang dipakai.
Oleh sebab itu, solusi yang diberikan negara untuk mencegah atau mengurangi pernikahan dini hanya melalui sosialisasi saja tanpa memberikan sanksi yang tegas bagi remaja terlibat pergaulan bebas. Para remaja pelaku zina malah diberikan dispensasi nikah bukan dihukum malah dihukum atas perbuatan zina yang dilakukannya. Karena kehamilan di luar nikah selalu berujung dinikahkan menyebabkan inilah yang menyebabkan naiknya pengajuan dispensasi nikah.
Karena perbuatan zina yang dilakukan tidak mendapatkan sanksi oleh negara tetapi dinikahkan sehingga para remaja tidak takut melakukan zina, mereka berfikir ” kalo sampai hamil ya paling dinikahkan”. Begitulah kira – kira pemikiran remaja kita saat ini yang masih labil dan belum dewasa untuk mengambil keputusan. Sebagai rumah yang melindungi penghuni nya negara seharusnya memiliki cara yang tepat untuk mengatasi permasalahan pergaulan ini bukan justru terus berada dalam kubangan sekularisme.
Negara Islam yang pernah menyatukan sepertiga dunia selama 13 abad lamanya telah memberikan contoh yang tepat untuk menjaga pergaulan antara pria dan wanita. Hal tersebut dapat kita lihat dari peninggalan peradaban negara Islam di Mesir berupa bangunan Imaroh. Imaro yang yang dibangun dimesir ada gedung yang dibangun sebagai tempat tinggal, yang didalamnya terdiri dari 8 sampai 10 saqqo/flat yang terbagi pula menjadi 3 sampai 4 lantai 1 saqqo dihuni oleh satu keluarga, Imaroh merupakan gedung yang dibangun dengan disain yang diperuntukkan untuk menjaga pergaulan, meskipun dalam satu gedung dihuni oleh beberapa keluarga disana dua lift yaitu lift ganjil dan lift genap, hal itu sengaja dibuat untuk menghindari ikhtilat atau campur baur antara laki-laki dan perempuan.
Di dalam negara Islam pembangunan rumah sebagai tempat tinggal harus dibangun dengan syariat Islam, menurut standar Islam membangun rumah minimal harus memiliki 3 kamar. Satu kamar untuk orang tua, satu kamar untuk anak laki-laki dan 1 kamar untuk anak perempuan. Sungguh indah hidup dalam naungan Islam sampai untuk membangun rumah pun harus sesuai standar Islam.
Selain itu negara Islam juga memisahkan sekolah laki – laki dan sekolah perempuan, karena menghindari ikhtilat. Hanya di tempat tertentu saja laki-laki dan perempuan dapat bisa dipertemukan seperti di pasar, kendaraan umum, dan rumah sakit dan beberapa tempat umum lainnya yang tidak memungkinkan memilikinya.
Islam sangat menjaga pergaulan, seseorang yang terlanjur jatuh dalam zina maka negara akan memberikan hukuman, hukuman di tetapkan tidak melalui umur, tetapi dilihat apakah seseorang tersebut sudah akhil balik, jika telah akhil baligh maka hukuman harus dilakukan, seperti hukum cambuk 80 – 100 kali bagi pezina yang belum menikah, dan dihukum rajam atau dilempari batu sampai mati bagi pezina yang telah menikah.
Memang hukuman ini terlihat sangat kejam dan tak berperikemanusiaan, akan tetapi dibalik itu semua kita bisa mengambil 2 hikmah yaitu, yang pertama sebagai jawabir atau penebus dosa sehingga bisa meringankan sisksaan di akhirat kelak, karena dia telah menjalani hukuman di dunia dan yang kedua adalah sebagai jawabir yaitu efek jera, sehingga masyarakat takut untuk berbuat zina.
Negara Islam benar-benar menjalankan tugas nya sebagai junnah atau pelindung bagi rakyat nya, sehingga sangat meminimalisir kemungkinan pergaulan bebas itu bisa terjadi, sudah saatnya kita kembali menjadikan sistem pemerintahan Islam sebagai junnah atau pelindung bagi seluruh lapisan masyarakat. Allah SWT berfirman : Dan janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya zina itu suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk, (QS.Al – Isro’ : 32). ***


