Setelah Puluhan Makam Dihancurkan, Kini Komplek Pemakaman Pangeran Kramajaya dan Keluarga Ditutupi Seng

0
142

Kliksumatera.com, PALEMBANG– Setelah pada Jumat (30/12/2022) lalu, hampir seluruh makam yang ada di areal Komplek Pemakaman Pangeran Kramajaya dan Keluarga yang terletak di Jalan Segaran, Lr Kambing, Kelurahan 15 Ilir, IT I, Palembang dihancurkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, kini areal pemakaman yang luasnya 500 meter persegi itu dikeliling dengan seng. Juga diduga dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Padahal Pemakaman Pangeran Kramajaya dan keluarga sudah tercatat di Dinas Kebudayaan Kota Palembang dengan nomor urut 013 dan sudah tercatat di Nomor Registrasi Nasional: PO2018090600566 sebagai cagar budaya.

Salah satu tim hukum dari Kantor Hukum Laskar Joeang Persada, Haris Fadillah membenarkan kabar tersebut. “Dari Sabtu pagi dipasang seng, ketahuan Selasa (17/1). Tadi kami dapat kabar dari Pak RT soal pemasangan seng itu lalu kami langsung kesana malamnya,” kata Haris, Rabu (18/1).

Atas kejadian tersebut Haris mengaku belum mengambil sikap atas kejadian tersebut dan masih bingung dan tidak bisa memutuskan langkah yang akan diambil. “Sengnya belum kami bongkar, biarlah seperti itu, karena kalau kita bongkar kita kenapa pasal 170 KUHP, kalau seng itu kita robohkan pelaku akan buat laporan ke polisi,” katanya.

Sedangkan Sekda Palembang Drs Ratu Dewa Msi ketika dihubungi melalui Whatapps, Rabu (18/1) mengaku sudah meminta pihak Kepala Dinas Kebudayaan Kota Palembang untuk mengecek komplek Pemakaman Pangeran Kramajaya dan Keluarga tersebut. “Ternyata panjang ceritonyo sejak tahun 2013, beliau punya dok kronologisnya sampai sekarang, statusnyo masih sengketa,” katanya.
Sebelumnya tahun 2010, Komplek Makam Pangeran Kramajaya ini juga pernah ditimbun oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Malahan Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustina dan Kepala Dinas Kebudayaan Kota Palembang kala itu dijabat Ir Sudirman Teguh sempat melihat langsung kondisi pemakaman yang sempat ditimbun oleh oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut.

Akhirnya Jumat (27/7/2018) zuriat Pangeran Kramajaya berinisiatif melakukan penggalian di dalam komplek makam. Akhirnya satu-persatu dari penggalian yang dilakukan di kedalaman satu meter lebih tersebut ditemukan sejumlah makam-makam yang masuk dalam komplek pemakaman Pangeran Kramajaya.
Hingga Senin (30/7/2018) sudah hampir 20 makam lebih telah berhasil digali dari timbunan tanah oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Sebelumnya, dalam catatan sejarah Pangeran Kramajaya merupakan penguasa terakhir di era Kesultanan Palembang Darussalam. Nama lengkapnya ialah Raden Abdul Azim Nato Dirajo, bergelar Pangeran Kramojayo Perdana Menteri.

Ayahnya bernama Pangeran Nato Dirajo Muhammad Hanafiah bin Pangeran Wira Manggala Muhammad Qosim bin Pangeran Nato Dirajo Lumbuk bin Pangeran Ratu Purbaya bin Sultan Muhammad Mansur bin Suhunan Abdurrahman Candi Walang. Sedang ibunya adalah R.A. Nato Dirajo Manisah bt Sultan Suhunan Ahmad Najamuddin.
Ia dilahirkan di Palembang, hari Kamis, bulan Ramadhan 1207H atau 1792 M, pukul 10 pagi. R. Abdul Azim bungsu dari 7 bersaudara kandung, mereka ialah: R.Hasyim, R.A.Sobihah, RM. Bahauddin, RM. Rasyid, RA. Adipati Sarihah, Pangeran Haji Krama Nandita Abdul Aziz, dan Pangeran Krama Jaya Abdul Azim.
Selain mendapatkan pendidikan utama dari ayahnya sendiri, ia juga mendapat didikan di lingkungan kraton, belajar kepada para ulama besar Palembang waktu itu, menuntut ilmu-ilmu agama, ilmu siasah, ilmu perang, pencak silat dan lain-lain. Ia juga mengamalkan Tarekat Sammaniyah dan Tarekat Rifa’iyah.
Selaku priayi dan bangsawan Palembang, Kramajaya pernah menduduki jabatan penting di Kesultanan Palembang Darusallam. Di antaranya Menantu SMB II ini merupakan Komandan Buluwarti Timur di BKB dalam perang Menteng (1819), Komandan Benteng Tambakbaya di muara Sungai Komering Plaju dengan senjata pusaka yang paling ampuh yaitu “Meriam Sri Palembang”, Panglima Perang Kesultanan Palembang., Duta utusan SMB ll, Perdana Menteri Kesultanan Palembang (1823-1825), Regent Rijksbestuurder/pepatih (1825-1851), dan sebagainya.

Pangeran Kramajaya menikah dengan putri SMB ll yg bernama R.A. Kramo Jayo Khotimah, dari pernikahan ini dikaruniai 7 putra-putri:
1. R.A.Azimah
2. R.A.Syaikho
3. R.A. Zakiah
4. Pangeran Nata Diraja Abdul Hafiz
5. Pangeran Wira Menggala Abdur Roqib
6. R.A. Fatimah
7. R.A. Zubaidah
Sedang dari isterinya yang lain, ia memperoleh sekitar 18 orang anak lagi.
Pada tanggal 29 Syawal 1267H atau bulan Agustus 1851, malam Rabu, Pangeran Kramajaya ditangkap karena tetap menentang kepada kolonial Belanda.

Beliau diasingkan ke Purbolinggo-Banyumas (Jatim) dengan menumpang kapal asap waktu itu. 10 tahun kemudian, tepatnya 5 Mei 1862 ia wafat dalam usia 70 tahun. Kemudian jenazahnya dipindahkan ke Palembang, di kampung 15 Ilir, di Jalan Segaran, Lr Kambing, Kelurahan 15 Ilir, IT I, Palembang.

Sumber : Gandustv.com
Editing : Imam Gazali

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here