
Musi Banyuasin — Perhimpunan Barisan Aktivis Hijau Sriwijaya (BAHARI) menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Peran Pemuda Musi Banyuasin Peduli Lingkungan Hidup Dampak Aktivitas Illegal Drilling, Rabu (26/02/2025)
Bertempat di Aula Politeknik Sekayu, kegiatan ini dihadiri oleh ratusan pemuda dan mahasiswa yang berasal dari berbagai organisasi serta perguruan tinggi yang ada di bumi Serasan Sekate.
Direktur Eksekutif BAHARI, Jhon Kenedy SY., S.Fil.I. melalui Sekretarisnya, Amrullah, S.Sos., saat membuka acara FGD tersebut, mengungkapkan bahwa illegal drilling khususnya di Kabupaten Muba merupakan salah satu permasalahan yang mesti diperhatikan secara komperhensif dalam hal sub-sektor minyak dan gas bumi yang saat ini masih menjadi tantangan bagi pemerintah.
“Satu sisi Praktek aktivitas Ilegal Drilling memang bertolak belakang dari prinsip menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup dan Keanekaragaman Hayati didalamnya, sedangkan di sisi lain, hal ini juga menyangkut sumber Komoditi komersil hajat hidup masyarakat setempat yang menggantungkan hidupnya pada Pertambangan Rakyat (Pengelolaan Sumur-sumur Minyak) di wilayah kabupaten Musi Banyuasin, atau bisa dibilang Simalakama,” terangnya.
Oleh sebab, Pemerintah melalui jajaran Stakeholder terkait mesti mencari Problem solving dalam menghadapi kondisi objektif praktek Ilegal Drilling tersebut agar tetap memperhatikan prinsip pengelolaannya dalam tiga aspek, Health, Safety, and Enviromental (HSE).
”Dengan segala problematika yang hadir di tengah-tengah fenomena ini, kita sebagai bagian dari Agent of Chany and Social Control kalangan pemuda dan mahasiswa dituntut untuk lebih peduli dan pro-aktif berkontribusi baik pemikiran dan tindakan yang membuahkan solusi atas setiap permasalahan yang terjadi,” ujar Amrullah
Lanjutnya, atas dasar pemikiran inilah kegiatan FGD ini diadakan agar ada formulasi “Selamat bagi manusianya, Aman bagi alamnya, dan juga sejahtera bagi masyarakatnya”
”Dalam melihat aspek illegal drilling, BAHARI yang konsen terhadap lingkungan, siap mengambil peran dalam menyeimbangi dampak aktivitas illegal drilling terhadap lingkungan hidup. Salah satunya, BAHARI akan melakukan Reboisasi, Rehabilitasi Penghijauan terhadap wilayah yang terdampak demi menjaga keberlanjutan lingkungan hidup yang baik, apa lagi di kabupaten Muba ini sudah ada Perda Muba hijau itu akan mempermudah kita dalam menjalankan program ini,” terang Amrullah lagi.
Ditambahkan Amrullah, bahwa berdasarkan instruksi Direktur BAHARI bahwa kegiatan-kegiatan seperti ini akan sering dilakukan secara simultan guna memberikan Edukasi dan Literasi bagi masyarakat khususnya di Musi Banyuasin.
Adapun narasumber yang hadir dalam kegiatan ini diantaranya Riyan Raga SH MH (Praktisi Hukum dan Akademis), H Hairat Sudarso SY MT (Ketua Yayasan Muba Sejahtera), dan Rudiyanto ST (Dinas Lingkungan Hidup Kab Muba).


