Kliksumatera.com, INDRALAYA- Terkait dugaan Mal Praktik pelayanan Hemodelisa (HD) cuci darah yang ada di RSUD Kabupaten Ogan Ili, ahirnya SPM Sumsel menggelar aksi demo di DPRD OI. Aksi demo tersebut awalnya di dua titik yang pertama di RSUD OI namum tidak diperbolehkan aparat karna takut mengganggu pasien yang ada dan akhirnya digelar di DPRD OI.
Namum sangat disayangkan pihak RSUD OI yang memiliki kasus tersebut tidak hadir untuk memberikan keterangan yang sebenarnya apa yang terjadi terkait dugaan mal praktek pelayanan HD tersebut. ‘’Walaupun tidak hadirnya pihak managemen RSUD ini, kami akan tetap mengawal kasus ini sampai tuntas dan disampaikan ke publik, jika kasus ini tidak tuntas dan Direktur RSUD akan membuka kembali pelayanan HD kami akan menurunkan massa yang lebih banyak lagi. Yang jelas kami meminta dengan tegas kepada Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir dalam hal ini Bupati segera menuntaskan kasus ini jangan sampai berlarut larut apalagi sengaja tidak diselesaikan ini menyangkut nyawa manusia, gimana kalau hal tersebut terjadi pada keluarga kita,” jelas Yovi.
Selain itu juga kami mendesak DPRD OI agar memanggil Direktur dan Managen RSUD OI untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, dan juga terkait alat HD yang digunakan harus dijelaskan dengan sejelas jelasnya mulai dari pergantian alat sampai ke izin kemenkes apakah ada izin Kemenkes penggunaan alat yang baru tersebut.
Dan juga jelaskan terkait RO yang katanya bermasalah tersebut. ‘’Kami percayakan itu kepada DPRD OI untuk mengupas kasus yang ada di RSUD OI dan segera membentuk Tim Indevenden yang isinya para ahli ahli Hemodelisa agar keterpurukan pelayanan HD RSUD OI cepat terselesaikan dan disampaikan ke publik,” ungkap Yovi Meitaha yang mengoordinatori demo tersebut.
Sementara Ahmad Safei Wakil Ketua DPDR OI saat menemui para pendemo mengatakan, terkait hal demo ini sudah disampaikan dengan Direktur RSUD OI langsung, direktur itu oleh karena ini rapat anggaran penjelasan singkat katonyo ini memang ada sakit bawaan, nah jadikan maksud ku pihak keluarga korban itu hadir.
Lanjut Ahmad menjelaskan, dan saya mendapat isu pelayanan HD ditutup kata dia kemarin makanya kita klarifikasi.
Nah hari ini kami rapat banggar, nanti langdung ditindaklanjuti oleh Komisi IV DPRD OI, oleh karna kami ini juga gerah membaca di berita kita mau meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat ogan ilir tapi nyatanya ada korban.
Saya ini kebenaran tadi pagi dr.Atik itu kabid yankes tadi pagi saya komunikasi dan kamu datang kesini. memang aku komunikasi karna ada agenda dengan Komisi IV untuk memanggil mereka guna klarifikasi masalah penutupan pelayanan cuci darah hemodialisa itu sekaligus membahas masalah ada tiga korban tersebut.
Kata Ahmad Safei, kita sudah dapat semua berita itu makanya kemarin sudah kita singgung permasalahan tersebut.
Yang jelas kita pengen jelas apa penyebabnya, kalau memang penyebabnya oleh penyakit selain ginjal penyakit apa. Dan kalau alat penyebabnya artinya alat itu tidak layak di gunakan.
Nah inikan bentuk evaluasi kita disitu, Direktur harus bertanggungjawab untuk operasional Rumah Sakit.
Direktur itu penanggungjawab operasional, ditunjuk sebagai direktur untuk bertanggung jawab semua apa yang ada di RSUD OI.
Kita ini membuang imid jangan sampai imid masyarakat seolah kamu nak cepat ke tanjung senai, nah imid ini akan kita buang.
Tapi dengan adanya kasus hemodelisa cuci darah ini kita hawatirkan masyarakat hilang lagi kepercayaan dengan rumah sakit ini.
Yang jelas kita akan segera tuntaskan kasus ini dan kita akan cari akar penyebab tiga pasien tersebut sampai meninggal dunia.
Apapun hasil rapat kita nanti, akan kita rekomendasikan kepada Pak Bupati dan hak preogratif untuk mengganti itukan hak bupati, tapi DPRD akan merekomendasikan apa yang jadi temuan.
Tapi untuk sekarang ini bupati tidak boleh untuk mengganti pejabat tersebut karna terkait aturan.
Sumber : Rilis SMSI OI
Posting : Imam Gazali