Kliksumatera.com, PALEMBANG- Supermarket Superindo yang berada di Jalan Residen Abdul Rozak, Kecamatan Kalidoni Palembang dilaporkan ke Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) dan Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN).
Superindo dilaporkan karena dianggap telah menuduh seorang konsumen bernama Firmansyah, tidak membayar barang belanjaan, saat dia berbelanja pada Minggu kemarin (26/7/2020), sekitar pukul 15.00 WIB.
“Saya bersama keluarga berbelanja kebutuhan sehari-hari di Supermarket Superindo. Setelah selesai kami keluar dan tiba-tiba alarm berbunyi. Lalu satpam langsung menuduh istri saya mencuri, sambil menarik tanpa memberitahu terlebih dahulu. Bahkan sampai ada tiga satpam mengelilingi istri saya,” ujar Firman, Senin (27/7/2020).
Mendapat perlakuan seperti itu, Firmansyah bersama istrinya pun seketika terkejut. Walaupun setelah diperiksa, belanjaan yang dibeli semuanya sudah sesuai dengan struk, yang sekaligus membantah tuduhan tersebut.
“Kami sekeluarga merasa dipermalukan atas kejadian itu. Seluruh mata pengunjung memandang kami sampai istri saya trauma. Saya sangat merasa tersinggung, dan sebagai konsumen merasa dirugikan,” jelasnya.
“Saya berharap agar Manajemen Superindo segera menindak pegawainya yang sudah membuat keluarga kami malu, dan meminta maaf kepada keluarga kami, baik secara resmi mapun verbal,” tegas Firman.
Pihak Manajemen Superindo saat dikonfirmasi perihal kejadian tersebut, Store Leader Superindo Anissa Fahriza mengatakan bahwa pihaknya belum bisa memberikan keterangan resmi dari kejadian tersebut. Menurutnya, pihak Superindo akan berkomunikasi dengan Corcom Pusat dan baru akan membuat klarifikasi setelah ada koordinasi dengan Corcom.
Namun dijelaskannya, sebenarnya kita tidak menuduh hanya menjalankan SOP, karena SOP di Perusahaan Ritel ketika alarm berbunyi konsumen diminta untuk balik karena memang ada sensor lain yang mengakibatkan sensor itu berbunyi mungkin karena ada metal detector, ktp, handphone ataupun juga tas branded yang mahal dapat mengakibatkan sensor tersebut berbunyi dan memang SOP nya harus balik ke kasir akan tetapi setelah itu baru kita persilakan untuk pulang.
Mengingat bahwa sering terjadi pencurian di Superindo, jadi kita berhati-hati dan kita sudah menjalankan SOP yang ada.
”Namun, seperti yang kita lihat bahwa konsumen kemarin yang berbelanja Ibunya tidak terlalu mempermasalahkan namun Pak Firmannya saja. Kami akan menjelaskan melalui Corcom bahwa tidak ada tarik menarik dan menyentuh bajunya dan bodynya hanya menyuruh balik saja ke kasir dan semuanya terlihat jelas dari rekaman CCTV yang ada di kita. Namun kita tetap beriktikad baik dengan konsumen dan akan memberikan keterangan resmi dan klarifikasi,” jelasnya lagi.
Sementara itu Corcom Pusat Superindo Priyo ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan upaya persuasif sebagai iktikad baik dengan melakukan komunikasi dengan pihak konsumen yakni Firmansyah. ”Biar ada duduk perkara dan dapat menyamakan satu pandangan dan persepsi baik dari internal Superindo dan manajemen serta konsumen,” tuturnya.
Dirinya berjanji kepada Awak Media akan memberikan keterangan resmi pasti akan diinformasikan lebih lanjut sudah sejauh mana perkembangannya dan bagaimana tindaklanjut dan iktikad baik dari Superindo.
Ketika ditanya mengenai iktikad baik dari Superindo, Priyo menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan komunikasi secara intens dengan konsumen yang merasa dirugikan.
”Kami dari pihak customer service masih melakukan komunikasi secara intens. Kalaupun memang nanti pada akhirnya ada beberapa teman media yang menanyakan ataupun dari lembaga yang meminta klarifikasi kami siap untuk memberikan klarifikasi setelah ada hasil diskusi dengan konsumen,” tegasnya.
Sementara itu, security yang bertugas pada saat itu Riko A menjelaskan bahwa kemarin itu Firman berprasangka bahwa istrinya ditarik namun kejadian sebenarnya tidak ada yang menarik. ”Namun bapaknya yang bereaksi dan marah-marah sedangkan ibunya tidak mempermasalahkan. Dan cuma istrinya saja yang diperiksa hal tersebut karena berdasarkan SOP yang ada. Sedangkan yang mengakibatkan sensor tersebut berbunyi bukan hanya dari barang belanjaan melainkan banyak penyebabnya seperti tas branded yang mahal dan KTP,” jelasnya.
Sementara itu, berdasarkan pengamatan beberapa awak media yang melihat rekaman CCTB dan tidak mendengarkan langsung kejadian tersebut. Bahwa diduga terjadi kesalahpahaman antara kedua belah pihak dan terjadi miss komunikasi.
Laporan : Andrean
Editor/Posting : Imam Ghazali