Terima Kunjungan Lemhanas RI PPRA Angkatan 67, Irjen A Rachmad Wibowo Beberkan Situasi Kamtibmas Sumsel

0
21

Kliksumatera.com, PALEMBANG- Kapolda Sumsel Irjen A Rachmad Wibowo menerima kunjungan rombongan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) PPRA Angkatan 67 tahun 2024 dalam rangkaian kegiatan Studi Strategis Dalam Negeri (SSDN) yang dilaksanakan di Provinsi Sumatra Selatan.

Di hari kedua, rombongan peserta Lemhanas yang berjumlah 25 baik dari unsur TNI, Polri, ASN dan Non ASN, dipimpin langsung Sestama Lemhanas Komjen Pol Drs. R.Z. Panca Putra S., M.Si. melakukan pertemuan dengan jajaran Polda Sumsel di Mapolda pada Selasa (11/6/2024).

Kapolda Sumatra Selatan Irjen A Rachmad Wibowo dalam sambutannya mengatakan secara umum situasi keamanan di wilayah hukum Polda Sumatra Selatan cukup kondusif.

Provinsi Sumatra Selatan merupakan daerah yang memiliki sumber daya alam baik di atas tanah maupun dibawah tanah. “Tanaman dan berbagai komoditas bernilai ekonomi tinggi, hingga kandungan dalam tanah seperti batubara dan minyak bumi. Dan semua itu memiliki dampak di banyak aspek, seperti sosial, politik dan budaya serta kamtibmas,” papar mantan Dirsiber Bareskrim Polri tersebut.

Rachmad Wibowo mengatakan permasalahan yang cukup menonjol diwilayahnya terkait adanya illegal drilling dan illegal refinery. “Terkait dengan issue illegal drilling dan illegal refinery, pertambangan minyak rakyat ini menjadi suatu dilema. Disatu sisi produksi minyak nasional itu tidak terlalu tinggi, tetapi produksi minyak rakyat justru lebih tinggi. Karena kegiatan ilegal ini, telah menimbulkan kerugian baik pendapatan asli daerah maupun APBN, termasuk kerusakan lingkungan,” jelasnya.

Rachmad mengaku, saat dirinya menjabat sebagai Kapolda Jambi, telah mengusulkan secara langsung kepada Presiden agar pertambangan mintak rakyat dilegalkan dan diatur tata kelolanya. Dan hal tersebut menurutnya telah menjadi pembahasan di tingkat nasional. “Ketika ini tidak diatur, maka produksi minyak rakyat ini diperdagangkan secara ilegal dan berkelanjutan pada kegiatan ilegal lain yang menjadi mata rantainya. Masuk ke sektor industri kelapa sawit yang seharusnya menggunakan minyak industri. Ini berdampak kepada rendahnya penjualan minyak industri dari Pertamina,” urainya.

Rachmad Wibowo berharap dengan kehadiran para peserta PPRA angkatan 67, bisa menjadi suatu produk bagi peserta Lemhanas, kemudian mampu mengetuk pihak terkait sehingga dicapai solusi terbaik. “Besar harapan kami, diskusi akan menemukan solusi strategis,” singkatnya.

Hadir pada pertemuan tersebut para tenaga ahli lemhanas, para peserta Lemhanas PPRA Angkatan 67 dan para pejabat utama Polda Sumatra Selatan.

Laporan : Novita/Ril
Posting : Imam Gazali

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here