Terkait PSBB Kota Palembang dan Prabumulih, Ini Tanggapan Ketua DPRD Sumsel

0
551

Kliksumatera.com, PALEMBANG- Ketua DPRD Sumsel RA. Anita Noeringhati menanggapi terkait PSBB 2 Kota Di Sumsel menurutnya berdasarkan SK Menkes hanya dibahas secara global saja bahwa permohonan PSBB Kota Palembang dan Kota Prabumulih untuk penerapan PSBB disetujui. Namun yang dilarang dan diperbolehkan tidak diatur dalam SK tersebut. ”Oleh karena itu Gubernur Sumsel H Herman Deru memberikan waktu sebetulnya paling lambat seminggu sudah ada di meja Gubernur. Akan tetapi lebih cepat lebih baik agar Perwali itu lebih cepat tentunya segera dievaluasi dan disosialisasikan kepada masyarakat,” ujarnya.

Karena itu, Anita juga memahami Gubernur Sumsel juga meminta aspek sosial dan budaya terutama aspek ekonomi dan kesiapan pangan itu yang terpenting dan lebih diutamakan kedua kota di Sumsel yang akan menghadapi PSBB bahkan Gubernur juga menyampaikan bahwa apabila anggaran itu tidak mencukupi maka dari Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan siap mensupport.

Bahkan Anita Noeringhati meminta kepada kedua Kota tersebut dapat menerapkan PSBB di bawah H+2 karena berdasarkan perkembangan pasien yang terpapar Virus Covid 19 ini semakin meningkat sementara Perwali belum disiapkan sama sekali kepada Gubernur agar bisa dievaluasi.

Namun Anita meminta waktu untuk mempertanyakan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan apakah Perwali tersebut sudah disampaikan.

Kalau memang sudah disampaikan maka Perwali tersebut dapat segera disosialisasikan sambil menunggu evaluasi dari Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan secara persuasif kepada masyarakat.

Selama Ini, masyarakat Kota Palembang khususnya mendapatkan informasi apabila tidak menggunakan masker maka akan di karantina selama 1 x 24 jam.

Sementara masyarakat belum banyak mengetahui yang mana ruang usaha yang diperbolehkan kemudian juga bagaimana mengatur moda transportasi dan bagaimana yang lainnya yang diatur itu belum ada diharapkan sambil berjalan.

”Saya juga mengkhawatirkan transmisi lokal ini dihasilkan dari ricuhnya masyarakat untuk mempersiapkan Hari Raya Idul Fitri.
Sedangkan saya lihat kondisi pasar masih banyak terjadi kerumunan masyarakat walaupun menggunakan masker tapi terkesan masih berdesak desakan dan hal tersebut perlu kita antisipasi,” cetusnya.

Anita Noeringhati berharap kepada masyarakat kalaupun PSBB itu diterapkan, kepada seluruh masyarakat untuk disiplin dengan mengikuti imbauan Pemerintah dengan menjaga jarak, cuci tangan hidup bersih, dan yang terpenting tidak usah keluar apabila tidak penting.

Laporan : Andrean
Editor/Posting : Imam Ghazali

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here