Terulangnya Tabrakan Kereta Api, Islam Berikan Solusi

0
50

Oleh : Khurunninun

Tabrakan kereta api, meskipun telah menjadi perhatian serius dalam industri perkeretaapian, masih saja terjadi. Seperti yang baru-baru ini disorot oleh media asing.

Media asing menyoroti tabrakan antara Kereta Commuter Line Bandung Raya dengan Kereta Api (KA) Turangga pada Jumat (5/1/2024) pukul 06.03 WIB. Kecelakaan terjadi di jalur tunggal (single track) km 181+700 petak jalan antara Stasiun Haurpugur dengan Stasiun Cicalengka.

Agence France Presse (AFP), melalui artikel “4 dead, 22 injured in Indonesia train collision” yang mengutip data pejabat terkait, melaporkan jumlah korban tewas dan luka-luka terbaru dari insiden tersebut.

Empat orang tewas dan sedikitnya 22 luka-luka saat dua kereta yang membawa ratusan penumpang bertabrakan di Indonesia pada hari Jumat. Menurut laporan tersebut, menambahkan jumlah korban luka yang dilaporkan bervariasi.

Pasalnya peristiwa ini terjadi berulang-ulang sehingga mengundang pertanyaan serius mengenai siapakah yang bertanggung atas tabrakan ini dan mengapa terus berulang. Siapakah pihak yang dipertimbangkan sebagai memiliki andil dalam terjadinya kecelakaan tersebut dan apakah penyebabnya human error atau system error?

Tabrakan kereta api yang terjadi berulang kali mengundang pertanyaan serius mengenai tanggung jawab sejumlah pihak yang dapat dipertimbangkan sebagai pemilik andil dalam terjadinya kecelakaan tersebut. Tragedi tabrakan kereta api ini merupakan kejadian serius yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor termasuk human error dan system error. Human error dapat melibatkan kelalaian operator dan pengemudi,misal bisa disebabkan oleh ketidakpatuhan terhadap prosedur keselamatan, kelalaian pengemudi, kurangnya pelatihan bahwa ketrampilan dan pengetahuan yang kurang dari pengemudi atau petugas perkeretaapian dapat menjadi faktor penting dalam terjadinya tabrakan.

Selain itu system error juga berpengaruh sekali dalam terjadinya tabrakan, salah satunya dalam hal kegagalan teknis, gangguan sinyal atau komunikasi, dan ketidaksempurnaan sensor dan perangkat elektronik yang bersangkutan, atau kelalaian dalam perawatan.

Mitigasi terhadap tabrakan kereta menjadi krusial untuk mencegah kejadian serupa, peningkatan pelatihan bagi operator pemeliharaan sistem secara berkala dan implementasi teknologi canggih untuk memantau dan mengelola perjalanan kereta dapat menjadi solusi. Tanggung jawab atas kecelakaan dapat mencangkup operator, pihak penyelenggara transportasi dan bahkan produsen peralatan.

Sayangnya solusi tersebut kadang jarang terkontrol dengan baik di sistem kapitalis, hal ini seringkali dianggap memiliki kelemahan dalam mitigasi terhadap permasalahan yang terjadi salah satunya tabrakan kereta api. Faktor-faktornya seperti kurangnya investasi publik, cenderung berorientasi pada keuntungan sepihak, dan kurangnya regulasi yang ketat dapat menyebabkan infrastruktur transportasi yang kurang aman.Hal ini dapat memperburuk mitigasi tabrakan kereta api, akibatnya merugikan masyarakat yang renta terhadap resiko kecelakaan transportasi yang seharusnya dapat dihindari dengan sistem mitigasi yang lebih efisien dan proaktif.

Jaminan keamanan transportasi menjadi kebutuhan masyarakat, mengharuskan pihak terkait memiliki sumber daya manusia yang amanah dan berkapasitas tinggi, serta sistem yang dapat diandalkan. Seringkali, aspek keselamatan terabaikan dalam sistem kapitalis yang lebih fokus pada keuntungan materi.

Padahal ini kelak akan dipertanggung jawabkan kepada Allah atas kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh keserakahan dan kelalaian manusia, sebagaimana firman Allah di Surah Ar-Rum ayat 41 yang artinya, “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali kejalan yang benar.”

Islam sebagai panduan hidup manusia, menghormati nyawa dan menempatkan keselamatan sebagai prioritas. Dengan demikian, prinsip – prinsip Islam dapat menjadi landasan bagi upaya menjamin keselamatan penumpang dalam berbagai kondisi termasuk dalam moda transportasi.

Nilai lebih dalam sistem Islam agar tidak terjadinya kecelakaan dalam transportasi, Islam akan membuat kajian untuk mencegah terjadinya kecelakaan, beberapa upaya dalam sistem Islam agar tidak terjadinya kecelakaan seperti memotivasi dan mendorong keteladanan dari tindakan Rasul yang sebagai pemimpin negara selalu memperhatikan keselamatan dan keamanan dalam segala aktivitasnya. Prinsip ini bisa memberikan inspirasi bagi operator dan pemangku kepentingan untuk mengutamakan keselamatan dalam menjalankan tugas mereka.

Juga menekankan pentingnya pelatihan yang baik bagi operator kereta api. Islam mendorong pendidikan dan pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan dan kesadaran, sehingga mereka dapat bertindak dengan bijaksana dan bertanggung jawab dalam mengelola perjalanan, Islam juga akan memperkuat etika kerja yang mencakup tanggung jawab sosial, menekankan pentingnya pemeliharaan rutin dan pengawasan terhadap sistem kereta api, dan yang tidak kalah pentingnya diimbangi dengan teknologi canggih dalam pemantauan dan pengelolaan perjalanan kereta api. Dengan menerapkan upaya ini, sistem Islam dapat berperan dalam membangun budaya keselamatan yang kuat dalam pengelolaan kereta api meminimalkan risiko tabrakan, dan melindungi nyawa penumpang serta masyarakat secara keseluruhan.

Harusnya, negara memiliki tanggung jawab besar untuk menyediakan sistem dan sarana transportasi yang aman. Pertanggungjawaban tidak hanya di dunia, tetapi juga di akhirat, mendorong perlunya pemenuhan standar keamanan yang tinggi dalam pengelolaan transportasi. Wallahua’lam….

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here