Kliksumatera.com, LAHAT- Dalam rangka mewujudkan Lahat yang sehat dan berdaya, bebas stunting maka Pemerintah tak hentinya menyuarakan agar bayi baru lahir tidak mengalami stunting. Stunting adalah dimana kondisi anak lahir dengan keadaan kerdil dikarenakan kurangnya asupan gizi di saat Ibunya dalam masa kehamilan.
Pemdes Padang Masat pada Rabu 25 Juli 2023 menggelar Rembuk Stunting bertempat di Kantor Desa. Kegiatan ini dihadiri Kades Feri Nopriansyah, Kasi Ekobang Kecamatan Mulak Ulu Omiati Amd, Ketua TP PKK Desa Padang Masat Titin Listia, Frans Domes PD Kecamatan Mulak Ulu, Ahli Gizi Puskesmas Muara Tiga Desi Oprianti Am- Keb beserta Kader Stunting, Kader PAUD, Kader Posyandu, dan Karang Taruna Desa Padang Masat.
Pada Rembuk Stunting ini membahas mengenai kegiatan posyandu khusus balita kurang gizi, pemberian vitamin bagi remaja putri setiap bulan, lingkungan sanitasi, dan menu makanan setiap bulannya. Menurut Desi AmKeb, pemeriksaan rutin dari nol anak stunting tapi perlu pencegahan dan peningkatan PMT (mulai dari hamil sampai 1000 HPK, selain itu penimbangan balita secara rutin.
Sementara itu Kadi Ekobang Omiati menambahkan bahwa pengunaan dana desa yang berdasarkan permendes PDTT nomor 8 tahun 2022 tentang prioritas penggunaan DD th.2023 tentang pencegahan dan penurunan stunting agar pemdes untuk mengadakan program rembug stunting. ”Adapun dana untuk makan dapat digunakan dana operasional desa 3% dan dapat dianggarkan ke APBDES sebesar 15 % s/d 20 %,” ujarnya.
Kades Padang Masat Feri Nopriansyah mengharapkan kepada Kader Stunting untuk mengerti dan memahami masalah stunting ini. Bila ada usulan mari usulkan kepada Pemerintah Desa untuk bahas dan direalisasikan baik itu pada bumil, balita maupun remaja, termasuk menu makanan setiap bulan serta sarana dan prasarana. ”Kalau hal ini sudah terdata maka kita bisa memprioritaskan pada Apdes,” terang Feri.
Laporan : Novita
Editing : Imam Gazali
